GG

GG
Follow my Twitter : @lovbie_df

Rabu, 18 September 2013

[FF] Destiny Of Us Part.2


. . . . . . .

“Kupikir dia tidak akan datang” kata TOP saat Taeyang telah kembali ke backstage.
             “Tentu saja dia datang..oh tunggu, apa kau yang memberikan undangan itu?”
             “Hey, jangan salah paham dulu, aku memberinya undangan itu karena kulihat kau tidak menuliskan namanya di salah satu undangan yang akan kau kirim” Taeyang pun mengangguk dan langsung duduk disamping sahabatnya itu.

***
             Seorang namja tengah memandangi yeoja dihadapannya, tampak pucat, lemah tak berdaya. Sudah tiga hari Sumin dirawat di rumah sakit karena kecelakaan yang menimpanya. Menurut kabar, orang yang mencelakai Sumin adalah fans Taeyang yang tidak menyetujui hubungan mereka berdua.
             Tiga hari yang lalu, Taeyang yang saat itu berada di apartemen Sumin, seperti mendengar seseorang mengetuk pintu dengan sangat pelan. Dan setelah pintu dibuka, nampaklah Sumin yang berlumuran darah, berusaha menopang tubuhnya agar tetap bisa berdiri tegak. Tapi usahanya sia-sia, akhirnya ia pun terjatuh dan tak sadarkan diri sampai saat ini.
             Perlahan tangan Sumin mulai bergerak dan matanya pun mulai terbuka. Namja itu langsung meraih tangan Sumin dan tersenyum.
             “Kau sudah sadar?”
             “Aku dimana?”
             “Kau dirumah sakit, sudahlah jangan banyak bergerak” ucapnya sambil meraih ponselnya.
             Sumin sudah sadar
             Beitulah isi pesan yang baru saja ia kirimkan pada seseorang.
             Aku masih di bandara
             “Bersabarlah, Taeyang masih di bandara”
             “Bandara?”
             “Ayahnya sakit, jadi dia harus pulang” Sumin mengangguk dan tersenyum.
             “Aku haus” bisik Sumin, bahkan suaranya hampir tak terdengar. TOP langsung melirik gelas kosong di meja dan tersenyum.
             “Aku akan segera kembali” belum sempat TOP bangkit dari tempat duduknya, Sumin langsung meraih lengannya.
             “Bolehkah aku meminjam ponselmu?” TOP mengangguk dan menyerahkan ponselnya pada Sumin.

***
             Taeyang terus berlari menyusuri lorong rumah sakit tempat Sumin dirawat. Ada firasat buruk yang tiba-tiba melintas, tapi secepat mungkin ia mencoba menepisnya.
             Akhirnya ia tiba di depan kamar Sumin. Ia mulai ragu untuk membuka pintu itu. Sementara Taeyang masih berkutat dengan keraguannya, pintu telah terbuka dan muncullah sesosok namja tinggi dari dalam ruangan itu.
             “Terima kasih telah menjaga Sumin, aku harus menemuinya sekarang” TOP langsung menahannya dan menyuruh Taeyang untuk duduk di kursi yang ada disamping mereka.
             “Sebelum kau menemui Sumin, kau harus mendengar ini, aku menemukan rekaman ini setelah mengambilkan air untuknya” ia pun segera menyerahkan ponselnya pada Taeyang yang masih bingung dengan ucapan sahabatnya itu
             “Youngbae oppa, aku hanya ingin berterima kasih padamu, terima kasih telah hadir dalam hidupku, terima kasih telah mengenalkanku pada semua orang sebagai kekasihmu, terima kasih karena kau telah mencintaiku seperti kau mencintai musikmu” sepertinya Sumin berusaha mengatur nafasnya sebelum melanjutkan kalimat yang akan ia keluarkan.
             “Saat kau merasa lelah dengan kehidupanmu sebagai seorang idol, jangan pernah berkata bahwa kau ingin berhenti. Kau sendiri yang mengatakan bahwa kau sangat mencintai musik. Jika kau benar-benar berhenti, berarti kau tak mencintai musik, dan itu artinya kau juga tak mencintaiku” kali ini, samar-samar terdengar isakan yang keluar dari mulut Sumin. “Aku ingin mengatakan sesuatu padamu, tapi aku sadar aku benar-benar tak siap jika kau harus membenciku, jadi kuharap Seunghyun oppa mau menceritakan hal itu padamu. Youngbae oppa..aku mencintaimu” hening, suara Sumin tak terdengar lagi, rekaman itu telah selesai, dan Taeyang hanya memandang udara kosong dihadapannya.
             “Sebenarnya dia ingin mengirim rekaman itu padamu, tapi belum sempat ia mengirimnya. . .” ucapan tak diselesaikan, Taeyang langsung menoleh dan sepertinya ia tau kemana arah ucapan TOP.
             “Belum sempat ia mengirimnya, Tuhan telah memintanya untuk kembali” Taeyang menunduk, ia benar-benar telah membiarkan air matanya jatuh. “Sepertinya saat itu ia mendapat pukulan keras di kepalanya, dan ia kehilangan banyak darah, operasinya pun tak berjalan lancar” Taeyang kembali merutuki dirinya, tak disangka nasib buruk menimpa Sumin, kekasihnya.
             “Ini semua salahku, andai saja saat itu aku tak membuat pengakuan di hadapan semua fans” suaranya bergetar, menahan air mata yang terus mengalir di pipinya.

***
1 Tahun Kemudian
            
             Namja dengan seikat bunga digenggamannya tengah menyusuri jalan setepak diantara batu nisan yang berderet rapi. Ia berhenti tepat disamping batu nisan bertuliskan “Baek Sumin” diatasnya. Taeyang menyentuh nisan itu dan meletakkan bunga itu diatasnya.
             “Sumin-ah, aku datang, maaf karena aku jarang mengunjungimu, kau tau sendiri kan bagaimana managerku” bisiknya. “Hari ini konserku akan digelar, berjanjilah kau akan melihatku” suaranya mulai bergetar, tapi ia berusaha agar air matanya tak jatuh di depan kekasihnya.
             “Aku sudah tau semuanya, kau adalah Kwon Ahyoung, musuh kecilku. Tapi sekarang aku tidak membencimu, jadi untuk apa kau takut mengatakan hal itu? Lagipula, kebangkrutan perusahan ayahku bukan sepenuhnya kesalahan keluargamu” ia diam, mengatur nafasnya yang kian memburu.
             “Dulu kau pernah bilang bahwa kau kecewa, memiliki kekasih sepertiku sama saja dengan tak memiliki seorang kekasih, karena kita tak bisa sering bertemu. Dan saat itu lah aku berfikir apakah aku harus melepasmu untuk namja lain. Tapi aku tak bisa, karena aku terlalu mencintaimu”
             “Karena banyaknya kamera yang selalu mengikutiku, dan karena peraturan-peraturan tak masuk akal dari managerku, kencan kita selalu tertunda, dan saat itu kau benar-benar telah kecewa padaku” ia diam, berharap Sumin akan muncul dihadapannya dan mendengarkan seluruh isi hatinya.
             Saat ia benar-benar ingin menangis, tiba-tiba saja ponselnya bergetar dan nampaklah nama Kwon Jiyong disana.
             “Hmm”
             “…”
             “Baiklah, aku akan kesana” ia memandangi makam yang ada dihadapannya dan tersenyum, “Aku harus pergi, aku janji akan sering mengunjungimu”

***

             Tak terasa lima menit lagi konser akan dimulai, Taeyang terus meminta bantuan pada teman-temannya untuk menghilangkan kegugupan yang tengah melandanya.
             Tiba-tiba TOP yang mendengar ada sedikit keributan pun segera berlari keluar dan mendapati dua pria tengah mencengkeram lengan seorang yeoja yang terus berontak. Hal itu benar-benar mengingatkannya pada kejadian tahun lalu.

=============
             Aku kekasihnya, kumohon izinkan aku masuk”
             “Bukankah dia Sumin? Maksudku Baek Sumin?” Tanya manager Taeyang pada TOP yang baru saja tiba.
             “Apa? Oh eh kurasa bukan, dia memang mirip dengan Sumin, tapi dia bukan Sumin, namanya Kwon Ahyoung, dia temanku. Lebih baik sekarang cepat suruh dia pergi, dia itu benar-benar pembuat onar”
             “Benarkah? Ah aku tidak bisa membiarkan ini” Dong Youngchul pergi, dan TOP hanya bisa memandang Sumin penuh dengan rasa bersalah.
==============

             “Maafkan aku, Sumin. Aku tidak bisa membiarkanmu bertemu dengan Youngbae” ia menarik nafas pelan, dan segera membuangnya. “Jika kau bertanya apa aku cemburu? Ya, saat itu aku benar-benar cemburu, karena aku telah menyukaimu sejak lama, tapi kau malah memilih musuh kecilmu” bisiknya.
             “Sebentar lagi konser dimulai, kau tak ingin melihatnya?” Tanya seseorang yang baru saja menepuk bahunya. Tanpa pikir panjang, namja yang memiliki nama asli yang sama dengannya itu langsung menarik lengan TOP.

[SKIP]

             Konser berjalan dengan sangat lancar, dan kini tibalah saatnya bagi Taeyang untuk menyanyikan lagu terakhir. Tiba-tiba semua lampu mati dan sontak seluruh fans menjerit ketakutan.
             Tak lama kemudian, tiga layar besar yang ada dipanggung itu menampilkan potret seorang yeoja yang tengah tersenyum, senyum ceria yang benar-benar tulus.
             “Kalian masih ingat yeoja ini?” fans pun mulai sibuk mencari pemilik suara itu. “Ya, dia adalah yeoja yang tahun lalu kuperkenalkan pada kalian, yeoja yang kukenalkan sebagai kekasihku, yeoja yang telah meninggalkanku dan tak akan pernah kembali lagi” suaranya semakin tak terdengar, seperti hanya sebatas bisikan.
             Sementara itu fans pun mulai hanyut dalam isakan, mereka menangis, mereka berduka, dan mereka sedih saat mengingat Taeyang yang tahun lalu menangis di depan fans untuk yang pertama kalinya.
            “Sumin-ah…Baek Sumin, aku akan menunjukkan keseluruh dunia bahwa aku masih mencintaimu” teriaknya, dan hal itu membuat fans semakin terisak. “Lagu ini untukmu, Baek Sumin…aku mencintaimu” ucapnya yang terdengar seperti sebuah bisikan.
             Ia pun mulai bernyanyi, dengan tangisan fans yang mengiringi setiap bait lagu yang ia persembahkan untuk kekasihnya, Baek Sumin

==========================================
[Flashback]
             “Oppa..” panggil seorang gadis kecil yang sedari tadi menunggu seseorang di bangku taman itu. “Uh? Kau juga mengajak Youngbae oppa?” tanyanya ketika namja lain berjalan menghampiri mereka.
             “Jangan pura-pura baik, aku sudah tau kalau keluargamu telah menghancurkan masa depan perusahan ayahku, aku benar-benar membencimu” ucap namja itu denga kasar. “Tapi aku senang saat mendengar berita tentang kecelakaan yang menimpa keluargamu, dan aku senang karena kau harus tinggal di panti asuhan ini, paling tidak kau bisa merasakan bagaimana rasanya menderita”
             “Dong Youngbae, cukup” bentak Seunghyun sambil berusaha menenangkan Ahyoung agar tidak menangis karena ucapan kasar yang keluar dari mulut Yongbae.
             “Ah..kau selalu saja membelanya” ucap Youngbae yang segera meninggalkan mereka.
             “Apa yang ingin kau katakan padaku?”
             “Jangan mencariku di panti asuhan lagi, ada keluarga yang akan mengadopsiku, tapi mereka akan mengganti namaku”
             “Benarkah, kenapa?”
             “Entahlah, mereka hanya memintaku memakai nama anak mereka yang telah meninggal bulan lalu. Baek Sumin, bukankah nama itu indah?” Seunghyun tersenyum dan mengangguk. “Tapi ini rahasia, kau tidak boleh memberitahu siapa pun tentang hal ini, sekarang aku terlahir kembali sebagai Baek Sumin”
             “Aku tidak boleh memberitahu siapapun? Termasuk Youngbae?”
             “Ya, termasuk Youngbae oppa”


============================================
                                        Inspired by VIXX’s song-Don’t Want To Be An Idol

Note : Maaf kalo banyak typo. Mohon kritik dan sarannya ya…

Via : Flaming Pearls [ http://flamers24.blogspot.com/ ]


Sabtu, 14 September 2013

[FF] Destiny Of Us Part.1



Main Cast        : Taeyang “Big Bang”, Baek Sumin (Ulzzang)
Author              : Bie (Bikry Farida)

             Kesibukan yang benar-benar membuatnya penat, ya, itulah yang kini dirasakan yeoja berambut panjang yang kini tengah berjalan cepat menyusuri lorong panjang disekolahnya.
             Di ujung lorong, ia berhenti dan terpaku menatap seseorang di halaman yang kini tengah melambaikan tangan kearahnya. Ia berlari sekuat tenaga, mengabaikan detak jantungnya yang semakin cepat karena terlalu lelah. Baginya, menemui orang itu lebih penting daripada detak jantungnya sekarang.
             Ia berhenti, memandang sekelilingnya dan berharap orang itu sekarang benar-benar muncul dihadapannya. Tapi kini ia sadar, tadi hanyalah imajinasinya saja. Menemui orang itu sekarang benar-benar sulit, bahkan untuk mendengar suaranya secara langsung pun sangat sulit. Sesulit mencari air ditengah padang pasir. Apa itu terlalu berlebihan? Memang begitulah kenyataannya.
             “Sumin-ah, kudengar konser amal Sabtu nanti, salah satu idol yang akan hadir adalah Taeyang, kurasa kau harus kesana” ucap seorang yeoja yang tiba-tiba muncul disampingnya.
             “Kuharap Sabtu nanti aku ada waktu” jawabnya sambil melempar senyum pada sahabatnya itu.

***

             Teriakan-teriakan fans terus terdengar, membuat Taeyang semakin gugup dan ragu untuk keluar dan menyapa mereka. Sesekali ia melirik ponsel yang tergeletak disampingnya, tapi tak ada seorang pun yang menghubunginya. Ia kembali mengeluh.
             Ia selalu memberi ucapan penyemangat untuk teman-temannya, tapi saat ia yang membutuhkan itu semua, kemana mereka? Sibuk, ya, hanya kata itu yang membuatnya untuk tidak berprasangka buruk pada mereka.
             Tapi ada satu orang yang paling ia nantikan. Seorang yeoja yang selalu membawa kamera kemanapun ia pergi. Keinginannya menjadi fotografer lah yang membuatnya seperti itu.
             “Kau tak datang?” bisiknya pada udara kosong.
             “Apa?” seseorang yang berdiri disampingnya pun langsung menunduk dan menatapnya. “Kau menunggu seseorang?”
             “Kenapa?”
             “Ingat ya, hati-hati dengan semua yang kau lakukan, karena jika. . .”
             “Jika aku mendapat masalah, Big Bang juga akan mendapat masalah” ucapnya sambil memutar kedua bola matanya. “Sudah jutaan kali aku mendengar kalimat itu”
             “Taeyang-ssi, sebentar lagi kau harus naik ke atas panggung” teriak seseorang dari luar.
             “Kau tidak akan membawa ponselmu ke stage kan?” Tanya sang manager ketika Taeyang meraih ponselnya dan menjauh.
             “Aku tidak sebodoh itu hyung” sahutnya tanpa meoleh.
***
             “Aku harus masuk” teriaknya pada dua pria yang sedari tadi telah mencengkeram lengannya.
            “Sudah kubilang kau tidak boleh masuk, aku tidak mau kalau sampai ada kekacauan di dalam sana nantinya” balas seorang pria yang telah semakin mengeratkan cengkeramannya pada lengan kanan Sumin.
             “Kumohon, kalian harus mengizinkanku masuk, aku harus bertemu dengan Youngbae oppa” rengeknya.
             “Apa? Memangnya kau ini siapa berani menyuruh kami mengizinkanmu masuk?” bentak pria yang sepertinya bernama Kim Jongkook itu.
             “Aku kekasihnya, kumohon izinkan aku masuk”
             “Ada apa ini?” teriak seseorang yang berdiri di belakang kedua pria itu.
             “Dia memaksa untuk masuk” jawab pria yang menurut name tag-nya bernama Lee Kwangsoo.
             “Namamu Kwon Ah Young, dan kau adalah wartawan, iya kan?” tanyanya ketika melihat kamera yang tergantung di leher Sumin. Sumin terkejut mendengar orang itu mengetahui nama kecilnya, lebih tepatnya namanya sebelum ia di adopsi keluarga Baek. Padahal, Taeyang yang berstatus sebagai kekasihnya pun tak mengetahui hal ini. “Maaf, tapi wartawan tidak diizinkan ke backstage”
             “Tidak, aku bukan wartawan, aku ingin bertemu Youngbae oppa, aku kekasihnya”
             “Aigoo..Ya! sudah berapa yeoja yang mengaku sebagai kekasih Youngbae?” Tanya Dong Youngchul, sepupu sekaligus manager Taeyang.
             “Untuk hari ini, sekitar tujuh orang” jawab Kwangsoo dengan tatapan sinis yang mengarah pada Sumin.
             “Lihat? Fans telah membuatnya seperti seorang playboy, pergi sekarang atau kau tidak akan bisa melihat konsernya lagi” kini Youngchul mulai geram.
             “Kumohon, aku hanya ingin melihatnya”
             “Kalau aku jadi kau, aku lebih memilih untuk berdiri di tengah-tengah penonton, paling tidak kau bisa melihatnya dari jauh”
             “Apa aku benar-benar tidak bisa kesana?”
             “Tentu saja” jawabnya dengan sedikit…kasar. Sumin menyerah, ia pun memutuskan untuk kembali ke kursi penonton yang letaknya lumayan jauh dari panggung.
             Dengan menahan kekesalan yang semakin memuncak, Sumin berusaha mengerjapkan matanya melihat seorang namja berdiri diatas panggung dengan senyumannya yang indah, ia pun menyapa fans-nya dengan ramah.
             Ya, itu dia. Dong Youngbae yang sekarang memakai nama Taeyang sebagai stage name-nya. Dia benar-benar disana. Walaupun Sumin tidak begitu jelas melihatnya, tapi ia yakin ia baru saja melihat eye smile yang selama ini dirindukannya.

SKIP^^

             “Kau datang ke konser amal hari ini kan?” tanya Taeyang pada seseorang yang ia hubungi melalui ponselnya.
             “Tentu saja, kau sangat keren” jawab yeoja itu, kemudian keduanya pun tertawa.
             “Apa Sumin juga datang?” suara Taeyang mulai berubah, seakan-akan ada sebuah harapan dalam pertanyaan itu.
             “Tentu saja, tapi kami berpisah saat dia memutuskan untuk bertemu denganmu di backstage, ada dua pria dan managermu yang menghalanginya, bahkan sepertinya tadi Sumin benar-benar tidak nyaman saat dua pria itu mencengkeram lengannya, dan berusaha menahannya agar tidak menerobos masuk untuk menemuimu”
             “A..apa?”
             “Memang begitulah kenyataannya, lebih baik sekarang kau temui dia, atau kau hubungi dia saja”
             “Baiklah akan kuhubungi dia”
             Telepon dimatikan, Taeyang pun segera menghubungi Sumin dan berharap dia tetap baik-baik saja.
             “Oppa..wae?”
             “Neo..gwaenchana?” Tanya Taeyang dengan hati-hati.
             “Eumm..wae?”
             “Apa kau datang ke konser amal hari ini?”
             “Tentu saja, dan aku senang bisa melihatmu lagi”
             “Bohong, bahkan aku tidak melihatmu”
             “Tentu saja kau tak melihatku, tempat dudukku jauh dari tempatmu berdiri. Ini semua gara-gara ahjusshi-ahjusshi itu”
DEG
             Ternyata benar apa yang dikataka Yui, Sumin bear-benar mendapat perlakuan seperti itu. Begitukah nasib kekasih seorang idol?, pikirnya.
             Perlahan Taeyang mulai lemah tak berdaya mendengar bahwa kekasihnya benar-benar telah mendapat perlakuan kasar dari orang-orang yang bahkan tak ia kenal.
             “Oppa? Oppa..kau masih disana?” Taeyang masih terdiam, lidahnya kini benar-benar kelu, tapi dengan sekuat tenaga ia mulai membuka mulutnya.
             “Maafkan aku, karena jadwalku yang tak berujung, benar-benar sulit hanya untuk melihat wajahmu” kalimat itu meluncur begitu saja dari mulut Taeyang yang masih terlihat murung.
             “Oppa, tapi aku masih bisa melihatmu, aku bisa melihatmu di TV setiap hari, hanya itu yang bisa kita lakukan saat ini”
             “Haruskah aku berhenti sekarang?”
             “Andwaeyo”
             “Bahkan hanya karena aku seorang idol, aku tak bisa memegang tanganmu”
             Hening, hanya itulah yang terjadi, tapi Taeyang mulai mencoba mengucapkan kalimat yang sedari tadi memaksa untuk keluar dari mulutnya.
             “Sebentar lagi, aku akan mengenalkanmu pada semua orang, mengenalkanmu sebagai kekasihku. Aku akan memberikan semua cintaku yang saat ini tidak bisa kuberikan padamu, aku janji” terdengar isakan dari seberang, ya, Sumin menangis, bukan karena sedih, tapi itu adalah tangis bahagia, ia tidak percaya Taeyang akan melakukannya.

***

             “Saengil chukkae oppa” suara itu langsung membangunkan Taeyang yang masih berkelana ke alam mimpinya sejak satu jam yang lalu.
             Ia meraih ponselnya, mengernyitkan dahinya dan mulai menggosok kedua matanya. Ya, Sumin lah yang telah membangunkannya di hari ulang tahunnya itu. Ia tersenyum dan langsung menghubungi Sumin.
             “Kenapa hanya voicemail? Seharusnya kau kesini sekarang” ucap Taeyang yang setengah kecewa.
             “Sebenarnya aku juga ingin melakukannya, tapi aku takut kalau nanti gossip-gosip tentangmu langsung bermunculan”
             “Jangan terlalu mengkhawatirkanku”
             “Baiklah..baiklah, oppa..bogoshipeo”
             “Nado..ya! sebenarnya hari ini aku ingin keluar denganmu dan pergi ke bioskop. Aku ingin berjalan sepanjang hari denganmu, persis seperti yang kita lakukan tahun lalu”
             “Aku merindukan saat-saat itu”
             “Aku juga, aku ingin melakukan hal-hal konyol yang biasa kita lakukan, tapi sekarang benar-benar sulit melakukannya”
             “Ya! Hari ini ulang tahunmu, jangan sedih begitu, tersenyumlah. Aku benar-benar merindukan senyummu” Taeyang pun tersenyum, dan berharap Sumin dapat merasakan senyuman tulusnya.
***
             Hanya dalam beberapa bulan sejak debut, Big Bang benar-benar mencapai puncak kejayaannya. Nama mereka disanjung di sana sini, penghargaan yang mereka dapatkan pun tak sedikit. Dan kini, mereka tengah bersiap-siap untuk melakukan konser mereka nanti malam. Semua sibuk, tak terkecuali Taeyang, bahkan ia terlihat sering membantu sang leader, G-Dragon untuk mengatur semua yang mereka butuhkan.
             Sementara itu, Sunmi telah berpakaian rapi dengan kamera yang tergantung di lehernya. Sekarang ia semakin tak bisa lepas dari kamera itu, karena ia telah menjadi seorang fotografer terkenal.
             Ia membolak-balik kertas yang ada dalam genggamannya, undangan konser yang ia dapatkan secara misterius setelah ia pulang dari tempat kerjanya.
             Sumin pun segera menuju tempat konser, karena ia tak ingin terlambat sedetik pun. Ini adalah kesempatannya untuk bertemu dengan kekasihnya.
             Setelah sampai lokasi, ia segera menerobos masuk dan berlari menuju backstage. Tak ada lagi dua pria yang menahannya dan melarangnya untuk bertemu Taeyang, yang ada mereka malah mempersilahkannya masuk dengan tersenyum ramah.
             “Gomawo..untuk undangannya” ucap Sumin yang berusaha mengatur nafasnya. Taeyang mengernyitkan dahinya kemudian tersenyum.
             “Akhirnya aku bisa bertemu denganmu” bisik Taeyang sambil menyentuh pipi Sumin yang mulai memerah.
             “Youngbae-ah, aku butuh bantuanmu” teriak GD saat melewati ruangan dimana Taeyang dan Sumin berada. “Oh annyeong, Sumin-ah” sapanya ketiak ia sadar ada orang lain di dalam ruangan itu.
             “Aku harus pergi” ucapnya dengan kecewa.
             “Pergilah, kau bisa menemuiku nanti”
             “Baiklah, kau harus pulang bersamaku nanti” ucapnya sebelum ia memutuskan untuk meninggalkan Sumin di ruangan itu sendiri. Tidak sendiri sebenarnya, karena ada seorang namja yang baru saja masuk ke ruangan itu.
             “Kapan kau akan mengatakannya?”
             “Sebentar lagi, aku masih butuh waktu, aku belum siap jika ia harus membenciku sekarang”
             “Dia tidak akan membencimu, apa aku yang harus mengatakannya?”
             “Seunghyun oppa, biarkan aku sendiri yang mengatakan hal itu padanya” gertaknya sambil berjalan meninggalkan namja itu.

***
             Di konser Big Bang malam itu, ada saatnya dimana para member bernyanyi solo. Dan kini giliran Taeyang untuk bernyanyi, tapi sepertinya ia masih sibuk mencari seseorang. Sampai akhirnya TOP datang dengan seorang yeoja untuk dibawa ke hadapan Taeyang.
             “Sebelumnya aku ingin memperkenalkan seseorang pada kalian, seseorang yang sangat kucintai, seperti aku mencintai musikku” area konser langsung hening saat Taeyang mengatakan hal itu. “Yeoja yang selalu membangunkanku setiap hari, yeoja yang selalu mengingatkanku untuk menjaga kesehatanku, yeoja yang selalu ada dihatiku, dia adalah Baek Sumin” ucapnya sambil meraih tangan Sumin dan tersenyum.
             Area konser kembali ramai, banyak yang bersorak bahagia, tapi tak sedikit pula yang kecewa dengan pengakuan idola mereka.

SKIP^^
             “Kupikir dia tidak akan datang” kata TOP saat Taeyang telah kembali ke backstage.
             “Tentu saja dia datang..oh tunggu, apa kau yang memberikan undangan itu?”
             “Hey, jangan salah paham dulu, aku memberinya undangan itu karena kulihat kau tidak menuliskan namanya di salah satu undangan yang akan kau kirim” Taeyang pun mengangguk dan langsung duduk disamping sahabatnya itu.

=========================================

Maaf kalo banyak Typo