. . . . . . .
“Kupikir
dia tidak akan datang” kata TOP saat Taeyang telah kembali ke backstage.
“Tentu saja dia datang..oh tunggu,
apa kau yang memberikan undangan itu?”
“Hey, jangan salah paham dulu, aku memberinya
undangan itu karena kulihat kau tidak menuliskan namanya di salah satu undangan
yang akan kau kirim” Taeyang pun mengangguk dan langsung duduk disamping
sahabatnya itu.
***
Seorang namja tengah
memandangi yeoja dihadapannya, tampak pucat, lemah tak berdaya. Sudah tiga hari
Sumin dirawat di rumah sakit karena kecelakaan yang menimpanya. Menurut kabar,
orang yang mencelakai Sumin adalah fans Taeyang yang tidak menyetujui hubungan
mereka berdua.
Tiga hari yang lalu, Taeyang yang
saat itu berada di apartemen Sumin, seperti mendengar seseorang mengetuk pintu
dengan sangat pelan. Dan setelah pintu dibuka, nampaklah Sumin yang berlumuran
darah, berusaha menopang tubuhnya agar tetap bisa berdiri tegak. Tapi usahanya
sia-sia, akhirnya ia pun terjatuh dan tak sadarkan diri sampai saat ini.
Perlahan tangan
Sumin mulai bergerak dan matanya pun mulai terbuka. Namja itu langsung meraih
tangan Sumin dan tersenyum.
“Kau sudah sadar?”
“Aku dimana?”
“Kau dirumah sakit,
sudahlah jangan banyak bergerak” ucapnya sambil meraih ponselnya.
Sumin sudah sadar
Beitulah isi pesan yang
baru saja ia kirimkan pada seseorang.
Aku masih di bandara
“Bersabarlah, Taeyang
masih di bandara”
“Bandara?”
“Ayahnya sakit, jadi dia
harus pulang” Sumin mengangguk dan tersenyum.
“Aku haus” bisik Sumin,
bahkan suaranya hampir tak terdengar. TOP langsung melirik gelas kosong di meja dan tersenyum.
“Aku akan segera kembali” belum
sempat TOP bangkit dari tempat duduknya, Sumin langsung meraih lengannya.
“Bolehkah aku meminjam ponselmu?”
TOP mengangguk dan menyerahkan ponselnya pada Sumin.
***
Taeyang terus berlari menyusuri
lorong rumah sakit tempat Sumin dirawat. Ada firasat buruk yang tiba-tiba melintas,
tapi secepat mungkin ia mencoba menepisnya.
Akhirnya ia tiba di depan
kamar Sumin. Ia mulai ragu untuk membuka pintu itu. Sementara Taeyang masih
berkutat dengan keraguannya, pintu telah terbuka dan muncullah sesosok namja
tinggi dari dalam ruangan itu.
“Terima kasih telah
menjaga Sumin, aku harus menemuinya sekarang” TOP langsung menahannya dan
menyuruh Taeyang untuk duduk di kursi yang ada disamping mereka.
“Sebelum kau menemui
Sumin, kau harus mendengar ini, aku menemukan rekaman ini setelah mengambilkan
air untuknya” ia pun segera menyerahkan ponselnya pada Taeyang yang masih
bingung dengan ucapan sahabatnya itu
“Youngbae oppa, aku hanya
ingin berterima kasih padamu, terima kasih telah hadir dalam hidupku, terima
kasih telah mengenalkanku pada semua orang sebagai kekasihmu, terima kasih
karena kau telah mencintaiku seperti kau mencintai musikmu” sepertinya Sumin berusaha mengatur nafasnya sebelum melanjutkan kalimat
yang akan ia keluarkan.
“Saat kau merasa lelah
dengan kehidupanmu sebagai seorang idol, jangan pernah berkata bahwa kau ingin
berhenti. Kau sendiri yang mengatakan bahwa kau sangat mencintai musik. Jika
kau benar-benar berhenti, berarti kau tak mencintai musik, dan itu artinya kau
juga tak mencintaiku” kali ini, samar-samar terdengar isakan yang keluar
dari mulut Sumin. “Aku ingin mengatakan sesuatu padamu, tapi aku sadar aku benar-benar
tak siap jika kau harus membenciku, jadi kuharap Seunghyun oppa mau
menceritakan hal itu padamu. Youngbae oppa..aku mencintaimu” hening, suara
Sumin tak terdengar lagi, rekaman itu telah selesai, dan Taeyang hanya
memandang udara kosong dihadapannya.
“Sebenarnya dia ingin
mengirim rekaman itu padamu, tapi belum sempat ia mengirimnya. . .” ucapan tak
diselesaikan, Taeyang langsung menoleh dan sepertinya ia tau kemana arah ucapan
TOP.
“Belum sempat ia
mengirimnya, Tuhan telah memintanya untuk kembali” Taeyang menunduk, ia
benar-benar telah membiarkan air matanya jatuh. “Sepertinya saat itu ia
mendapat pukulan keras di kepalanya, dan ia kehilangan banyak darah, operasinya
pun tak berjalan lancar” Taeyang kembali merutuki dirinya, tak disangka nasib
buruk menimpa Sumin, kekasihnya.
“Ini semua salahku, andai
saja saat itu aku tak membuat pengakuan di hadapan semua fans” suaranya
bergetar, menahan air mata yang terus mengalir di pipinya.
***
1 Tahun Kemudian
Namja dengan seikat bunga
digenggamannya tengah menyusuri jalan setepak diantara batu nisan yang berderet
rapi. Ia berhenti tepat disamping batu nisan bertuliskan “Baek Sumin”
diatasnya. Taeyang menyentuh nisan itu dan meletakkan bunga itu diatasnya.
“Sumin-ah, aku datang,
maaf karena aku jarang mengunjungimu, kau tau sendiri kan bagaimana managerku”
bisiknya. “Hari ini konserku akan digelar, berjanjilah kau akan melihatku”
suaranya mulai bergetar, tapi ia berusaha agar air matanya tak jatuh di depan
kekasihnya.
“Aku sudah tau semuanya, kau adalah
Kwon Ahyoung, musuh kecilku. Tapi sekarang aku tidak membencimu, jadi untuk apa
kau takut mengatakan hal itu? Lagipula, kebangkrutan perusahan ayahku bukan
sepenuhnya kesalahan keluargamu” ia diam, mengatur nafasnya yang kian memburu.
“Dulu kau pernah bilang bahwa kau
kecewa, memiliki kekasih sepertiku sama saja dengan tak memiliki seorang
kekasih, karena kita tak bisa sering bertemu. Dan saat itu lah aku berfikir apakah
aku harus melepasmu untuk namja lain. Tapi aku tak bisa, karena aku terlalu
mencintaimu”
“Karena banyaknya kamera yang
selalu mengikutiku, dan karena peraturan-peraturan tak masuk akal dari managerku,
kencan kita selalu tertunda, dan saat itu kau benar-benar telah kecewa padaku”
ia diam, berharap Sumin akan muncul dihadapannya dan mendengarkan seluruh isi
hatinya.
Saat ia benar-benar ingin menangis,
tiba-tiba saja ponselnya bergetar dan nampaklah nama Kwon Jiyong disana.
“Hmm”
“…”
“Baiklah, aku akan kesana” ia memandangi
makam yang ada dihadapannya dan tersenyum, “Aku harus pergi, aku janji akan sering
mengunjungimu”
***
Tak terasa lima menit lagi konser akan
dimulai, Taeyang terus meminta bantuan pada teman-temannya untuk menghilangkan
kegugupan yang tengah melandanya.
Tiba-tiba TOP
yang mendengar ada sedikit keributan pun segera berlari keluar dan mendapati
dua pria tengah mencengkeram lengan seorang yeoja yang terus berontak. Hal itu
benar-benar mengingatkannya pada kejadian tahun lalu.
=============
“Aku kekasihnya, kumohon izinkan aku masuk”
“Bukankah dia
Sumin? Maksudku Baek Sumin?” Tanya manager Taeyang pada TOP yang baru saja
tiba.
“Apa? Oh eh kurasa bukan, dia
memang mirip dengan Sumin, tapi dia bukan Sumin, namanya Kwon Ahyoung, dia
temanku. Lebih baik sekarang cepat suruh dia pergi, dia itu benar-benar pembuat
onar”
“Benarkah? Ah aku tidak bisa membiarkan
ini” Dong Youngchul pergi, dan TOP hanya bisa memandang Sumin penuh dengan rasa
bersalah.
==============
“Maafkan aku,
Sumin. Aku tidak bisa membiarkanmu bertemu dengan Youngbae” ia menarik nafas
pelan, dan segera membuangnya. “Jika kau bertanya apa aku cemburu? Ya, saat itu
aku benar-benar cemburu, karena aku telah menyukaimu sejak lama, tapi kau malah
memilih musuh kecilmu” bisiknya.
“Sebentar lagi konser dimulai, kau
tak ingin melihatnya?” Tanya seseorang yang baru saja menepuk bahunya. Tanpa
pikir panjang, namja yang memiliki nama asli yang sama dengannya itu langsung
menarik lengan TOP.
[SKIP]
Konser berjalan dengan
sangat lancar, dan kini tibalah saatnya bagi Taeyang untuk menyanyikan lagu
terakhir. Tiba-tiba semua lampu mati dan sontak seluruh fans menjerit
ketakutan.
Tak lama kemudian, tiga
layar besar yang ada dipanggung itu menampilkan potret seorang yeoja yang
tengah tersenyum, senyum ceria yang benar-benar tulus.
“Kalian masih ingat yeoja
ini?” fans pun mulai sibuk mencari pemilik suara itu. “Ya, dia adalah yeoja
yang tahun lalu kuperkenalkan pada kalian, yeoja yang kukenalkan sebagai
kekasihku, yeoja yang telah meninggalkanku dan tak akan pernah kembali lagi”
suaranya semakin tak terdengar, seperti hanya sebatas bisikan.
Sementara itu fans pun
mulai hanyut dalam isakan, mereka menangis, mereka berduka, dan mereka sedih
saat mengingat Taeyang yang tahun lalu menangis di depan fans untuk yang
pertama kalinya.
“Sumin-ah…Baek Sumin, aku
akan menunjukkan keseluruh dunia bahwa aku masih mencintaimu” teriaknya, dan
hal itu membuat fans semakin terisak. “Lagu ini untukmu, Baek Sumin…aku
mencintaimu” ucapnya yang terdengar seperti sebuah bisikan.
Ia pun mulai bernyanyi,
dengan tangisan fans yang mengiringi setiap bait lagu yang ia persembahkan
untuk kekasihnya, Baek Sumin
==========================================
[Flashback]
“Oppa..” panggil seorang
gadis kecil yang sedari tadi menunggu seseorang di bangku taman itu. “Uh? Kau juga
mengajak Youngbae oppa?” tanyanya ketika namja lain berjalan menghampiri
mereka.
“Jangan pura-pura baik,
aku sudah tau kalau keluargamu telah menghancurkan masa depan perusahan ayahku,
aku benar-benar membencimu” ucap namja itu denga kasar. “Tapi aku senang saat
mendengar berita tentang kecelakaan yang menimpa keluargamu, dan aku senang
karena kau harus tinggal di panti asuhan ini, paling tidak kau bisa merasakan
bagaimana rasanya menderita”
“Dong Youngbae, cukup”
bentak Seunghyun sambil berusaha menenangkan Ahyoung agar tidak menangis karena
ucapan kasar yang keluar dari mulut Yongbae.
“Ah..kau selalu saja
membelanya” ucap Youngbae yang segera meninggalkan mereka.
“Apa yang ingin kau
katakan padaku?”
“Jangan mencariku di
panti asuhan lagi, ada keluarga yang akan mengadopsiku, tapi mereka akan
mengganti namaku”
“Benarkah, kenapa?”
“Entahlah, mereka hanya
memintaku memakai nama anak mereka yang telah meninggal bulan lalu. Baek Sumin,
bukankah nama itu indah?” Seunghyun tersenyum dan mengangguk. “Tapi ini
rahasia, kau tidak boleh memberitahu siapa pun tentang hal ini, sekarang aku
terlahir kembali sebagai Baek Sumin”
“Aku tidak
boleh memberitahu siapapun? Termasuk Youngbae?”
“Ya, termasuk Youngbae oppa”
============================================
Inspired by VIXX’s song-Don’t Want
To Be An Idol
Note : Maaf
kalo banyak typo. Mohon kritik dan sarannya ya…
Via : Flaming
Pearls [ http://flamers24.blogspot.com/ ]