Check this video
GG
Selasa, 21 Oktober 2014
Sabtu, 20 September 2014
[Lyric] TaeTiSeo-Only U
[Seo] Gwitgaeseo ullineun budeureoun neoui moksori
Nan nuneul ddeugo isseodo ddo gamado gyesok neoreul chajge dwae
[Fany] Pogeunhan neoui pumeseo neowa nuneul majchwo
Baby give me one more kiss Just one more kiss naege soksagyeojwo
[Tae] Neoui misoe nan useum jitgo duryeoumeun ijeun chaero nareul sumswige hae
[All] You're everything i've been looking for
Nae gyeoteul jikyeojullae?
[Seo/All] Neoui sarang neoran saram hamkkehan sunganbuteo
[Tae/All] Baraejin gieoke apeumi ondaedo
[Fany/All] Eonjena neoegeman ddwineun nae maeumeul jeonhae jul geoya
[Fany] You you you
Only for you you you
[Seo] Nega yeope isseodo yeojeonhi neol bogo sipeunde naboda neol saranghan nae maeumi nege jeonhaejineunji
[Fany] Jogeum deo oraen siganeul neowa ittgo sipeo
Baby give me one more day
Just one more day
Nal nohji marajwo
[Tae] Nae du nuni neoreul geurigo ibsureun neoman bureugo neol gidarineunde
[All] You're everything i've been looking for
Nae gyeoteul jikyeojullae?
[Seo/All] Neoui sarang neoran saram hamkkehan sunganbuteo
[Tae/All] Baraejin gieoke apeumi ondaedo
[Fany/All] Eonjena neoegeman ddwineun nae maeumeul jeonhae jul geoya
([All] Tell me now)
[Tae] Dalkomhan hyanggiro neoreul neukkil su ittge
([All] Hold me now)
[Fany] Maeume neol saegillae
([All] Show me now)
[Seo] I sungani yeongwonhaji anhdago haedo
My Love for you
[Tae] You're everything i've been looking for
Nae gyeote meomulleojwo
Neoui sarang neoran saram hamkkehan sunganbuteo ([Seo] Ah~)
[All] Baraejin gieoke apeumi ondaedo yeongwonhi hamkkehaejwo
[All] You're everything i've been looking for ([Tae] I've been looking for)
Nae gyeoteul jikyeojullae? ([Tae] Uh~)
Neoui sarang neoran saram hamkkehan sunganbuteo ([Seo] Geu sunganbuteo My baby)
Heryeojin gieoke seulpeumi byeonjyeodo neomaneul gadeuk dama ddwineun nae maeumeun yeongwonhalgeoya
[Tae] You you you
[Tae/Seo] Only for you you you
[Fany] My Love is for you
=====================================
Hangul Lyric by K2nblog
Romanization by Bie (flamers24.blogspot.com)
Sabtu, 30 Agustus 2014
[FF] ME AND MY CRAZY LIFE PART.1
Author : Bie
Hari ini tak
seindah biasanya, musik yang menghentak-hentak dari ruangan sebelah pun tak
terdengar. Sepertinya hari ini akan menjadi hari terburuk untukku. Trevor, kucing
kesayanganku pun tak biasanya bangun sesiang ini.
Sekilas
kulirik ruangan disamping kamar mandi. Sudah berapa lama aku tak masuk kesana?
Satu tahun kah? Entahlah,
yang pasti setelah aku berhasil menyiksa salah satu member group terkenal di
negeri ini. Hey, jangan kaget, itu adalah salah satu hobbyku. Sejauh ini aku hanya berhasil memberi sedikit pelajaran pada
dua orang saja.
***2006***
"Shin Minran, apa benar kau ini
seorang trainee?" Tanya salah satu temanku.
"Kenapa
tiba-tiba kau mengajukan pertanyaan seperti itu?"
"Yah,
kakakmu kan baru saja debut setahun lalu, jadi mungkin saja kau juga akan
mengikuti jejaknya"
"Gadis
seperti dia mana mungkin bisa jadi artis?" Sahut seseorang dari balik rak
buku di seberang kami. Siapa dia? Aku tak pernah melihatnya. Apa dia siswa
baru?
"Dia anak
guru matematika kelas dua belas"
"Untuk
apa dia disini?"
"Hanya
ikut ayahnya saja, kudengar hari ini sekolahnya libur"
"Oh" ucapku singkat, aku tidak
ingin membahas orang menyebalkan itu lagi.
Dua hari setelah Hyomi mengajukan
pertanyaan itu padaku, tiba-tiba ia datang lagi padaku dengan ekspresi yang
sulit ditebak.
Ada apa dengan wajah itu? Ia terus menangis dan memintaku
agar aku tetap kuat. Hey, apa yang terjadi? Kenapa ia harus mengatakan hal itu?
"Hyomi,
ada apa? Kenapa kau mengatakan hal itu? Apa yang terjadi?"
Ia pun segera
menyodorkan ponselnya padaku. Sontak aku langsung tercekat begitu membaca
judul berita itu.
“AKHIR PROMO ALBUM SHIN SUN RI YANG MENJADI
AKHIR HIDUPNYA”
Aku tak tau harus berkata apa lagi, hanya
tangisan teman-temanku yang bisa kudengar. Bahkan sepertinya seseorang tengah
menyaksikan berita tentang itu, aku bisa mendengar dengan jelas nama kakakku
berkali-kali disebut.
"Aku baru saja menyapanya di balkon,
tapi dia tetap saja memandang kebawah dan tidak mempedulikanku. Hanya selang
lima menit setelah aku masuk, aku langsung mendengar suara gaduh di jalan dan
aku tidak menemukan nona Sunri di luar, saat kutengok apartemennya dan kupanggil
namanya dia pun tak menjawab. Dan yang paling mengejutkan lagi saat kakek
pemilik toko di dekat apartemen meneleponku dan mengatakan nona Sunri jatuh
dari apartemennya"
Kalimat itu masih mengganggu telingaku,
aku tidak percaya ini akan terjadi pada kakakku. Satu-satunya keluarga yang
kumiliki. Apa yang terjadi padanya? Bukankah ia baru saja menyelesaikan promo
albumnya? Bukankah seharusnya ia segera mempersiapkan album berikutnya?
Tapi kenapa? Kenapa?
"Minran,
polisi menemukan ini di apartemen kakakmu, sepertinya ini surat untukmu" ucap
Hyomi seraya menyerahkan surat itu padaku.
---Untuk
adikku tercinta, Minran
Maaf karena
aku tak bisa selalu ada disampingmu, maaf karena aku meninggalkanmu begitu
saja. Aku benar-benar tidak sanggup lagi, aku merasa kehidupanku yang sekarang
jauh lebih buruk dari masa trainee ku. Aku mungkin bisa tersenyum di depan
kamera, tapi asal kau tau saja, itu hanyalah untuk menutupi rasa sakitku. Saat
kau debut nanti, aku yakin kau akan merasa seperti mayat hidup, itu lah yang
kurasakan sekarang. Aku seperti sebuah boneka yang hanya bisa digerakkan oleh
perusahaan, di paksa melakukan ini itu tanpa mempedulikan perasaanku. Saat kau
ada di puncak, kau akan dipuja, kau akan dimanja, semua yang kau mau akan
dituruti hanya dalam sekejap. Tapi saat mereka bosan padamu, mereka akan
berusaha membuatmu jatuh, mereka akan mematahkan kaki dan tanganmu, dengan
begitu kau hanya bisa bergantung pada mereka dan melakukan sesuatu sesuai kehendak
mereka.
Aku
benar-benar tak kuat saat penyanyi-penyanyi baru terus bermunculan, itu artinya
mereka akan sering membanding-bandingkan kemampuanku dengan mereka, ah bukan
membandingkan, lebih tepatnya menjatuhkanku di depan para rookies, saat
terberat adalah saat aku dipaksa melakukan yang tak seharusnya dan tak ingin
kulakukan, tapi mereka terus memaksaku agar karirku berjalan mulus. Aku merasa
tiga tahun masa trainee ku hanya untuk mendapatkan ini semua, ketidak adilan.
Kadang aku merasa aku ingin menyingkirkan artis-artis baru itu agar aku tetap
mendapat tempat, tapi aku tak bisa melakukannya, mereka tak tahu masalahku, mereka
tak bisa jadi korban kekecewaanku. Yang bisa kulakukan hanyalah membawa semua
deritaku pergi, dan kematian adalah yang terbaik.
Minran, aku
tidak memaksamu untuk keluar dari masa trainee mu, tapi aku hanya tidak ingin
kau bernasib sama denganku. Kau bukan anak kecil lagi, jadi aku yakin kau tahu
keputusan apa yang harus kau ambil. Aku berjanji akan selalu menjagamu.
Sunri---
Sejak saat itu
perlahan aku mulai berubah, bahkan aku langsung memutuskan untuk keluar dari agency
itu, aku yakin ini lah yang kakakku inginkan. Sekolah pun, aku memilih untuk pindah,
aku memilih sekolah yang murid-muridnya terkesan cuek pada kehidupan orang
lain, dengan begitu mereka tidak akan tahu siapa keluargaku, atau pun tentang masa
laluku sebagai trainee.
Satu hal yang terkesan nekat, aku
bergabung dengan group haters atau kadang disebut sebagai "Idol-killer".
Komunitas untuk orang-orang yang tidak menyukai idol-idol terkenal di negeri
ini. Kebanyakan dari mereka adalah trainee yang gagal debut, sebagian lagi adalah
orang-orang yang berkali-kali tidak lolos audisi. Tugas group ini cukup berat, kami
harus menyiksa para idol itu, dan yang paling penting jangan sampai tertangkap.
Jika tertangkap, jangan membawa nama lain walaupun saat beraksi kita tidak
sendiri.
"Korban kita kali ini adalah...TVXQ,
buat mereka semenderita mungkin" ucap pemimpin kami, sebut saja namanya
Lian, aku tidak bisa membocorkan nama aslinya atau semuanya akan berakhir.
"Siapa yang harus jadi korban?"
Tanya salah seorang rekanku, anggap saja namanya Yue, aku punya alasan yang
sama untuk identitas mereka. Jadi jangan harap aku akan menyebutkan nama asli
mereka.
"Semua, aku ingin kau dan Minran yang
melakukannya"
"Minran?" Tanya Yue, dan bisik-bisik
pun mulai terdengar.
"Anggota
baru, Shin Minran. Anggap ini untuk pengalaman pertamamu, Minran"
"Apa yang
harus kami lakukan?" Tanyaku berusaha meredam bisik-bisik yang masih terdengar.
Lian pun melempar sebuah bungkusan ke hadapanku. Yue yang tak sabar pun segera
mengambil bungkusan itu dan membukanya.
"Lem
lagi?" Protesnya.
"Hey,
kemarin kau gagal memberikannya pada CEO JYP, jadi sekarang kau harus
berhasil"
"Mereka melakukannya
pada CEO?" Tanyaku pada Wen, pemuda yang berdiri di samping kananku.
"Itu
karena ada salah satu dari kami yang merasa terhina atas ucapannya"
"Siapa?"
"Seojin" ucapnya seraya menunjuk gadis yang sedang berkutat dengan
masakannya di dapur.
"Apa kalian tak pernah
tertangkap?"
"Sering, maka dari itulah kami sering
ganti wajah"
"Tapi tetap saja kau akan tertangkap
jika si dokter membocorkan identitas kalian"
"Kami tak bodoh, kami sudah tahu kemungkinan
itu, jadi kami punya dokter pribadi. Lihatlah Yue, dulu dia jauh lebih jelek
dari Lian, tapi sekarang, kau bisa lihat sendiri, kan"
"Kau siap,
Minran?" Tanya Lian beserta puluhan pasang mata yang mengarah padaku.
"Tentu
saja aku siap" ucapku dengan mantap, terlebih karena kakakku pernah
dipermalukan di depan group itu.
Setelah
menyiapkan semua yang kami perlukan -tentu saja dengan bantuan yang lain- kami
pun berangkat. Butuh waktu lama untuk memecah keheningan diantara kami, sampai
aku berusaha mendahuluinya.
"Ehm..Yue, sepertinya kau bersemangat
sekali"
"Tentu saja, aku sangat benci group
itu. Seharusnya dulu aku lah yang debut, bukan mereka" geramnya.
"Apa maksudmu?"
“Tiba-tiba
perusahaan mengubah keputusan, alasannya karena musik di negeri ini lebih mendapat
respon dari para gadis, jadi menurut mereka boygroup lah yang harus mereka
debutkan saat itu. Usahaku benar-benar tidak dihargai sama sekali"
"Kalau itu
alasannya, seharusnya kau menyerang perusahaan"
"Tugas
kita disini adalah membuat mereka mati pelan-pelan, jadi langsung menyerang
perusahaan bukanlah pilihan yang tepat"
Aku mulai
mengerti jalan pikiran mereka, kurasa sekarang aku telah menemukan
teman-temanku yang sesungguhnya. Kami terus berjalan ke arah gedung dimana
sebuah acara musik sedang berlangsung disana, tapi aku langsung berhenti saat
aku merasa ada yang aneh dengan seseorang yang berjalan didepan kami. Aku
langsung melompat bersembunyi saat aku sadar dia adalah tetanggaku sekaligus
temanku.
"Apa yang
kau lakukan disana?" Tanya Yue sambil menarik lenganku. Untung
saja dia tak melihatku.
Akhirnya kami
pun sampai, Yue menyuruhku bersembunyi di ruangan kosong, sepertinya ia sering
melakukan hal ini, terbukti karena ia tau tempat-tempat yang bahkan tak banyak
staf yang mengetahuinya.
"Bagaimana kau tau kalau aku
haus?" Tanyaku berusaha meraih minuman yang ada ditangannya.
"Hey!
Hey! Hey! Ini bukan untukmu, cepat campur dengan itu" tanpa ragu aku pun
segera mencampur lem yang tadi kubawa ke minuman itu, sementara Yue hanya
tercengang memandangku. "Wah, kau anak baru tapi sudah separah ini, kau
juga membenci mereka?" Aku hanya tersenyum kecut seraya terus mencampur
minuman dan lem itu.
Setelah
beberapa menit Yue meninggalkanku, kegaduhan pun terjadi. Bahkan aku mendengar
suara panik Changmin yang disusul teriakan-teriakan beberapa staf.
"Berhasil, aku melihatnya sendiri, dia muntah darah" bisik Yue
seraya tertawa ringan. "Ayo pulang, tapi kau harus langsung
pulang ke rumahmu, okay? Aku akan kembali menemui Lian"
"Aku ikut"
"Tidak,
kau harus pulang, kau tidak boleh terlihat denganku lagi" ucapnya seraya langsung
berlari meninggalkanku sendiri.
Setelah memastikan semua sudah tenang -kurasa
Yunho sudah dibawa ke rumah sakit-, akupun segera pergi dan mulai bertanya-tanya
apakah hidupku akan berakhir di balik jeruji besi atau tidak.
"Hey, kau" panggil seseorang
yang berhasil membuyarkan lamunanku. Kulihat sosok menyebalkan itu tengah
berdiri di depan pintu apartemenku dengan sikap yang menyebalkan pula. "Akhirnya kau datang juga, aku hanya ingin bertanya
sesuatu padamu" ucapnya penuh selidik. Aku mulai takut, apa dia tadi melihatku
saat aku menuju ke gedung X? OhTuhan, semoga dia tidak melihatku.
"A-apa?"
"Apa
kau....."
"Ya?"
"Apa kau.
. . .mau meminjamiku ponselmu?" Tanya nya dengan ekspresi yang berubah memelas.
"Eh?"
"Aku lupa
password-ku dan ponselku tertinggal di sekolah. Jadi, maukah kau membantuku?
Aku harus menghubungi temanku, mungkin dia belum pulang dari apartemenku"
"Kau hanya
perlu melakukan ini" ucapku santai seraya menekan bel apartemennya. Aku
segera berbalik, berusaha untuk tidak mempedulikan teriakan-teriakan tak jelasnya.
"Hey kau
pikir aku tidak tahu apa yang kau lakukan, hah?" Sontak aku pun langsung
berhenti, pikiranku tak karuan, apa ia tahu semuanya?. "Aku tahu kemana kau
pergi dan apa yang telah kau lakukan, aku yakin mereka akan marah padamu. Kau harus
membayar semuanya" bisiknya. Dan itu berhasil membuatku gemetar, aku baru sekali
melakukan ini dan sebentar lagi semua ini akan berakhir?
"Me-memangnya
ap-a yang telah kulakukan?"
"Kau.
.kau telah. .kau telah mengusulkan jam pelajaran tambahan dan kau sendiri malah
kabur ke acara musik?" Geramnya.
Aku
tercengang, jadi. .dia tidak tahu tentang apa yang kulakukan tadi? Huft, kurasa
aku bisa bernafas lega sekarang.
"Minggir" ucapku seraya mendorong tubuhnya menjauh.
"Hey,
bagaimana dengan yang tadi?"
"Tenang saja besok aku akan hadir"
ucapku tanpa menoleh.
***
Ah, kenapa aku harus bercerita tentang pria itu
juga. Dia tidak terlalu penting, jadi kurasa aku tidak akan bercerita tentang
dia lagi.
Pandanganku
kini tertuju pada sebuah foto di sudut meja. Foto seorang gadis dari sebuah
girlgroup terkenal. Aku yakin kalian semua mengenalnya. Aku melakukan ini beberapa
tahun setelah apa yang terjadi pada Yunho, aku tak yakin itu tahun berapa. Tentu
saja kami harus menunggu berita tentangnya tenggelam kemudian beraksi lagi. Yang
harus kusesalkan adalah..karena Yue tertangkap keesokan harinya. Dan yang paling
penting dia tidak bisa menyeretku ikut dengannya, bukan karena aku anggota baru,
tapi karena itu adalah sebuah perjanjian.
Baiklah,
kembali ke korban kedua-ku, dia adalah main dancer atau lead dancer di
groupnya, entahlah aku tak tahu perbedaan keduanya. Aku tak begitu ingat kapan
aku melakukannya, yang kuingat hanyalah, tak ada yang tertangkap saat itu. Ya,
kami terbantu atas pernyataan 'polos' seorang Kim Hyoyeon.
.
.
.
.
.
TBC
Jumat, 18 Juli 2014
Kamis, 29 Mei 2014
Sabtu, 26 April 2014
[FF] SNOW FLOWER Part.2 (Last)
Main
Cast : T.O.P,
Park Raera (OC)
Author : Bie
"Beri dia kesempatan dan saya akan turuti semua
keinginan anda"
"Memangnya apa hubunganmu dengannya? Kenapa kau sampai
memohon-mohon seperti itu?"
"Saya
sudah menganggapnya sebagai adik saya sendiri"
"Benarkah? Baiklah, kurasa menuruti apa yang fans harapkan adalah
imbalan yang tepat"
"Apa
yang fans harapkan?" Tanya Parkbom yang mulai membuka suara.
"Apalagi? Tentu saja
tentang hubungan kalian"
"Hubungan
apa? Tak ada hubungan apa-apa diantara kami berdua" bantah Parkbom.
"Menurutmu
tak ada, tapi menurut mereka? Kalian dianggap couple yang cocok, jadi. .
."
"Baiklah, aku akan segera memberitahu
semua orang" sahut Seunghyun.
"Ya! Apa kau gila?
" bisik Parkbom seraya membelalakkan matanya.
"Kuharap
kau mau membantuku" balas Seunghyun.
"Aku. .
."
"Kumohon,
aku janji ini terakhir kalinya aku meminta bantuanmu"
***
"2NE1 Parkbom dan Big Bang TOP
akhir-akhir ini sering terlihat bersama di hadapan publik. Banyak yang
mengatakan mereka telah resmi berpacaran. Bahkan YG CEO pun sepertinya
mengiyakan hubungan kedua anggota YG Family itu"
"Kalian bisa
menebaknya sendiri. Lagipula ini seperti apa yang fans kira"
"Seperti
yang di ketahui, selama ini fans selalu menganggap ada hubungan spesial
diantara mereka. Bisa dikatakan YG memang membenarkan hubungan mereka"
"Apa
maksudnya ini?" Tanya Raera yang terus terisak.
"Sudah
kubilang kan, dia tidak pantas untukmu. Beraninya dia selingkuh dengan
sahabatmu sendiri" maki Kris.
"Kami.
. .sudah berpisah" bisiknya.
"Mwo? Apa itu berarti dia
memutuskanmu karena yeoja itu?"
"Sudahlah
Kris, itu urusan mereka" jawabnya dengan isakan yang masih terdengar.
"Apa aku
harus memukulnya untukmu?"
"Kris,
aku tidak ingin ada yang terluka hanya karena masalah ini"
"Tidak
ingin ada yang terluka, katamu? Lalu bagaimana denganmu? Kau sendiri terluka
karena masalah ini"
"Sudahlah" bantahnya seraya berlari meninggalkan Kris yang
masih menatapnya iba.
Raera yang
masih terus menumpahkan air matanya pun merasa kakinya tak sanggup menopang
tubuhnya. Berkali-kali ia terhuyung dan terjatuh. Suho yang melihatnya dari
kejauhan pun langsung berlari menghampiri Raera dan membantunya berdiri.
"Sunbaenim,
kau baik-baik saja?"
"Kuharap begitu"
"Kau mau kemana?"
"YG"
"Perlu
kuantar?"
"Tidak,
aku sendiri saja. Lagipula kau pasti sibuk"
"Aku
tidak sibuk" ucap Suho yang langsung menarik lengan Raera.
Tak banyak
percakapan diantara mereka, namun sesekali Suho melirik Raera, memastikan yeoja
disampingnya itu baik-baik saja.
Setelah
sampai di gedung YG, pemandangan mencengangkan tersaji di depan mata mereka.
Seunghyun dan Parkbom mulai memasuki gedung YG, berdua. Tapi bukan
itu yang membuat Raera tersentak, couple tee yang mereka pakailah yang
membuatnya membeku.
"Mereka serius?" Bisiknya.
"Jangan pernah menyinggung tentang
Seunghyun hyung dan Parkbom noona di depan Raera"
Ucapan Kris di telepon tadi masih
terngiang di telinganya. Tanpa pikir panjang, Suho langsung berusaha
mengalihkan perhatian Raera. Mulai dari mengagumi gedung YG sampai
pertanyaan-pertanyaan yang dengan sengaja ia ajukan untuk mengalihkan perhatian
Raera.
"Oh disini rupanya" ucap
seseorang yang baru saja berlari menghampiri mereka. "Kau, leader EXO
kan?" Tanyanya begitu melihat sosok Suho yang berdiri disamping Raera.
"Ne"
"Apa yang
kau lakukan di rumah para rivalmu?"
"Dia
hanya mengantarku" sahut Raera.
"Raera-ya,
aku benar-benar memohon padamu, berhati-hatilah. Jangan sampai gosip-gosip baru
muncul. Gosipmu dengan GD belum menghilang, ditambah lagi dengan Kris, dan
sekarang kau dekat dengan anggota EXO yang lain"
"Kris
itu sepupuku"
"Apa
mereka peduli akan hal itu? Yang mereka butuhkan hanyalah mencari
kelemahanmu, kemudian, bbang..kau akan jatuh"
"Aku tidak mengerti
apa yang kau bicarakan" ucap Raera sambil mendengus. "Suho-ya,
gomawo" imbuhnya pada Suho.
"Kau
sudah selesai, kan?" Tanya Kwangsoo begitu Raera telah pergi.
"Ne?"
"Lebih
baik kau segera pergi atau mereka akan mengira kau ingin pindah ke YG"
"Baiklah"
ucap Suho seraya memberinya salam dan pergi.
"Annyeong sunbaenim"
"Dara-ssi, jangan memanggilku dengan
sebutan itu lagi, kau adalah orang yang paling lama memanggilku sunbaenim"
"Arasseo, Park Raera" ucap
Sandara sambil tertawa. Tawanya langsung terhenti ketika kedua matanya
menangkap sosok orang yang ia kenal.
Raera yang sebelumnya tak menyadari pun
kini langsung berbalik, tawanya terhenti, digantikan oleh suaranya yang
tercekat. Sekilas Sandara melirik Raera, takut kalau-kalau Raera akan meledak
marah. Tapi ia langsung tercengang begitu senyuman terlihat di wajah Raera.
"Annyeong" sapa
Raera seraya tersenyum pada Seunghyun dan Parkbom. "Aku ada interview hari
ini, jadi kurasa aku harus pergi. TOP-ssi, Parkbom-ssi, semoga hari kalian
menyenangkan" ucapnya seraya menjauh dari mereka.
"Apa dia
baik-baik saja?" Bisik Sandara keheranan.
"Entahlah, aku tidak peduli" sahut Seunghyun dengan tatapan
nanar.
***
Seunghyun
terpaku, ia tak menyangka orang yang selama ini ia kira tak memiliki keberanian
seujung jari pun, kini malah bicara blak-blakan dihadapan publik.
"Raera-ssi,
berbicara tentang sakit hati, apa kau pernah mengalaminya?"
"Tentu
saja. Bahkan hal itu baru saja kualami"
"Benarkah?
Siapa namja yang berani menyakiti yeoja seperti dirimu?"
"Dia
dibidang yang sama denganku. Hanya saja dia adalah member group"
"Group terkenal? Apa posisinya?"
"Sangat terkenal. Posisinya sebagai
rapper"
"Bisakah
kau memberitahu kami ciri-cirinya?"
"Dia tinggi, punya
suara yang khas. Ekspresi wajahnya menunjukkan kesan
dingin"
"Apa nama agensi
nya?"
"Joesonghamnida,
kurasa informasi yang kuberikan sudah terlalu banyak"
"Baiklah
kalau begitu aku akan menyebutkan nama namja idol yang punya ciri-ciri seperti
yang kau sebutkan"
"Aku
akan memberikan satu kesempatan saja"
"Ah, aku harus berhati-hati.
Bagaimana dengan salah satu leader EXO, Kris. Kalian pernah digosipkan punya
hubungan khusus. Dan yang paling penting ciri-cirinya sama"
"Tidak..tidak, dia sepupuku"
"Benarkah? Aigoo"
"Siapa yang dia maksud?" Gumam
Yang Hyunsuk, sementara Seunghyun yang mulai gelisah langsung meminta izin
untuk pergi.
Ia tidak bisa begitu saja
melupakan pernyataan Raera. Kini perasaan mulai tercampur tak karuan. Ia senang
Raera telah mendapatkan kembali mimpinya, tapi disisi lain ia menyesal karena
telah membuat yeoja yang ia cintai terluka. Terlebih lagi ia harus menerima
kenyataan bahwa Raera mulai membencinya.
"Tidak,
aku tidak akan pernah bisa membencinya"
"Kau
gila? Dia sudah menyakitimu" sembur Kris.
"Apa jika
aku terluka berarti aku harus membencinya?"
"Dia
pantas kau benci, dia sangat pantas mendapatkannya"
"Cukup
Kris, jangan ikut campur" bentaknya seraya berlari meninggalkan Kris.
Raera yang semula telah dikuasai oleh
amarah, kini langsung terdiam begitu melihat seseorang berdiri di ujung lorong.
Orang itu langsung berbalik dan menghampiri Raera. Tanpa pikir panjang, lengan
Raera kini telah berada dalam genggamannya.
"Pukul aku sekarang juga" ucap
Seunghyun saat mereka telah berada dalam mobil Seunghyun.
"Apa maksudmu?"
"Aku tau kau membenciku, jadi pukul
aku sekarang juga"
"Aku tidak bisa membencimu"
gumaman itu sukses membuat Seunghyun terlonjak. Ia merasa semakin bersalah
karena telah melukai hati mantan kekasihnya itu.
"Aku akan menebus
semua kesalahanku" bisik Seunghyun, sementara Raera hanya bisa menatapnya
dengan tatapan penuh tanya.
Konser YG
Family telah di depan mata, Raera yang telah menyelesaikan rehearsal nya pun
kini mulai bergulat dengan kegugupannya. Kwon Jiyong yang biasa disapa G-Dragon itu pun
tak tinggal diam. Ia langsung masuk ke ruangan Raera tanpa mempedulikan tatapan
tajam manager Raera, Lee Kwangsoo, dari kejauhan.
"Kau kenapa? Sakit?" Tanyanya seraya
menempelkan punggung tangannya ke kening Raera.
"Rasanya aku akan
mati"
"Ya! Jaga
ucapanmu, apa yang kau bicarakan, hah?"
"Aku
gugup, detak jantungku pun tak mau kembali normal. Jika terus-terusan dibiarkan,
aku yakin jantungku akan meledak dan itu berarti aku akan mati, kan?"
"Kenapa harus gugup? Kau sudah pernah
melakukannya"
"Tapi itu sudah lama"
"Sudahlah, semua akan baik-baik
saja" ucap Jiyong sambil menggenggam tangan Raera.
"Ya! Ya! Ya! Jangan
sampai gosip kalian mulai panas lagi" teriak Kwangsoo dari luar.
"Tidak
ada kamera, oppa" bantah Raera.
"Kau
yakin?" Tanya Kwangsoo seraya menunjuk sudut langit-langit.
"Hanya CCTV, kan?" Bantah
Jiyong.
"Hanya, katamu? Gosip ini akan
memanas kalau sampai rekaman itu jatuh ke tangan wartawan"
"Usahakan jangan sampai terjadi,
kalau begitu" sahut Jiyong.
"Ya! Kwon Jiyong" Kwangsoo telah
siap mengangkat tangannya ketika Seunghyun tiba-tiba muncul dan meminta Jiyong
dan Kwangsoo agar meninggalkan ruangan itu.
"Kau baik-baik saja?" Tanya
Seunghyun begitu Jiyong dan Kwangsoo telah pergi.
"Kurasa begitu"
jawab Raera seraya bangkit menjauh.
"Kau
masih marah?"
"Apa aku
pernah mengatakan kalau aku marah padamu?"
"Kau tak
perlu mengatakannya aku pun sudah tau"
"Kalau
begitu untuk apa kau menanyakan hal yang telah kau ketahui?"
"Raera-ya"
"Sudahlah, aku ingin sendiri"
"Kau
mengusirku?"
"Aku
tidak pernah melakukannya"
"Kumohon
maafkan a. . ."
"Raera-ssi, sebentar lagi kau harus tampil, dan setelah itu Big
Bang" tambahnya setelah melihat Seunghyun di ruangan itu.
"Aku
harus pergi" ucap Raera. Seunghyun berniat menahannya sebentar, tapi
percuma, Raera telah berlari menjauhinya.
Tak lama
setelah Raera berlari menghindari Seunghyun, kini Seunghyun menyaksikan
penampilan yeoja itu. Sorak sorai mengiringi lagu yang ia nyanyikan,
seakan-akan kejadian masa lalu telah hilang dari ingatan mereka.
"Kau sudah
mendapatkan kebahagianmu lagi" bisiknya.
"Ya! Ada
yang harus kita bicarakan" ucap Parkbom dengan raut wajah serius.
"Eunbi sudah melewati masa koma-nya"
"Eunbi?"
"Kim
Eunbi, trainee yang koma karena kasus kekerasan itu"
"Aah..lalu?"
"Aku
kemarin menemuinya dan menanyakan kebenaran tentang penganiayaan yang
menimpanya"
Raera telah
menyelesaikan satu lagunya ketika tiba-tiba seseorang menggenggam tangannya,
diikuti teriakan fans yang ada di depan mereka.
"Ya! Apa
kau gila? Lepaskan aku" bisik Raera yang mencoba berontak.
"Yeorobeun, aku ingin kalian melihat ini" kata Seunghyun
seraya berbalik, membuat ribuan pasang mata di depannya ikut memandang layar
besar di panggung.
"Annyeonghaseyo,
Kim Eunbi imnida. Aku benar-benar minta maaf pada Raera sunbaenim karena
keadaankulah ia harus menanggung beban yang berat. Perlu kalian ketahui, Raera
eonni tidak bersalah atas keadaanku. Aku koma karena penganiayaan yang
dilakukan oleh fans Taeyang sunbaenim. Mereka mengira gosip tentang kedekatanku
dengan Taeyang sunbaenim adalah benar, dan akhirnya mereka menyerangku. Aku
sempat melihat Raera eonni berlari dan berusaha menolongku sebelum akhirnya aku
tidak ingat apa-apa lagi. Jadi kurasa saat itu ia berada di tempat dan waktu
yang salah. Untuk
fans Raera eonni, kembalilah. Dia butuh dukungan kalian. Raera eonni, fighting"
Begitulah apa
yang ditampilkan di layar besar itu. Sebuah rekaman yang berhasil membuat gedung itu
sunyi. Yang terdengar hanyalah sebatas bisikan-bisikan fans yang
berusaha mencerna apa yang baru saja mereka dengar.
"Fakta
yang perlu kalian tau adalah. . .TOP-ssi dan Raera-ssi telah menjalin hubungan
lebih dari tiga tahun. TOP-ssi harus merelakan hubungannya, bahkan ia rela
dibenci kekasihnya hanya agar kekasihnya mendapatkan kembali mimpinya"
"Parkbom-ssi" gumam Raera yang tertegun menatap sahabatnya.
"Hubunganku dan TOP-ssi hanyalah sebuah sandiwara, bukan tanpa
sebab. Ini salah satu upaya agar Raera-ssi kembali di terima di dunia entertain"
gedung yang semula di penuhi warna-warni lightstick para artis YG Family kini
hanya lightstick milik Big Bang dan milik Raera lah yang menyala, sorakan pun
kembali terdengar diantara mereka.
"Park Raera, Choi Seunghyun,
fighting" teriak salah satu penggemar, yang diikuti oleh penggemar mereka
yang lain.
"Park Raera, maukah kau menjadi
yeojachingu-ku?" Ucap Seunghyun seraya berlutut dihadapan Raera.
"Say yes..say yes..say yes"
kegaduhan pun kembali terdengar, Raera yang masih tidak percaya dengan apa yang
dilihatnya pun hanya bisa menguraikan air matanya, kemudian menyambut uluran
tangan Seunghyun.
Seunghyun tersenyum, Parkbom pun tersenyum
dan langsung memeluk sahabatnya. Kebahagiaan benar-benar menyelimuti mereka,
terlebih fans yang mulai bersorak dan mengayun-ayunkan lightstick mereka.
"Aaahh..jadi TOP-lah yang selama ini
dia maksud, kenapa TOP tidak pernah menceritakan hal ini padaku? Tau begini aku tidak akan menyuruhnya pura-pura pacaran
dengan Parkbom" ucap Yang Hyunsuk.
"Jangankan anda, saya saja tidak tau tentang hal ini" celetuk
Seungri yang duduk disampingnya.
"Mungkin dia akan merasa seperti minum
racun saat memberitahukan rahasianya padamu" sahut Jinwoo.
"Dia
takut kau akan membocorkan rahasianya" imbuh Seunghoon.
"Dia tidak bisa mempercayai mulutmu
hyung" Donghyuk pun tak mau kalah, sementara Seungri hanya menatap mereka
dengan tajam.
"Sudah selesai? Sekarang giliranku,
akan kupukul kalian satu per satu. .hyaaaa" Seungri langsung menghentikan
aksinya begitu melihat Yang Hyunsuk bangkit dari tempat duduknya.
"Sajangnim"
"Aku harus kesana dan minta maaf pada
mereka semua" ucapnya seraya meninggalkan Seungri, Jinwoo, Seunghoon, dan
Donghyuk.
"Sajangnim, sepertinya saya akan
semakin menyukai anda. Saranghaeyo" teriak Seungri seraya membuat love
sign. Sementara Yang Hyunsuk hanya melambaikan tangannya tanpa menoleh.
THE
END^^
Thanks
buat readers yang mau baca salah satu FF Absurd-ku ini, alur membingungkan??? Gak
masalah yang penting hasil karya sendiri…hwehehe
Label:
Fanfiction,
G-Dragon,
Kim Donghyuk,
Kim Jinwoo,
Kris,
Lee Hi,
Lee Kwangsoo,
Lee Seunghoon,
Parkbom,
Sandara Park,
Seungri,
Suho,
T.O.P,
Tablo,
Wendy,
YG Entertainment
Langganan:
Postingan (Atom)