GG

GG
Follow my Twitter : @lovbie_df

Sabtu, 26 April 2014

Zhang Li Yin feat Xiah Junsu-Timeless (Cover by Bie feat Paio)

[FF] SNOW FLOWER Part.2 (Last)




Main Cast : T.O.P, Park Raera (OC)
Author     : Bie



"Beri dia kesempatan dan saya akan turuti semua keinginan anda"
     "Memangnya apa hubunganmu dengannya? Kenapa kau sampai memohon-mohon seperti itu?"
     "Saya sudah menganggapnya sebagai adik saya sendiri"
     "Benarkah? Baiklah, kurasa menuruti apa yang fans harapkan adalah imbalan yang tepat"
     "Apa yang fans harapkan?" Tanya Parkbom yang mulai membuka suara.
     "Apalagi? Tentu saja tentang hubungan kalian"
     "Hubungan apa? Tak ada hubungan apa-apa diantara kami berdua" bantah Parkbom.
     "Menurutmu tak ada, tapi menurut mereka? Kalian dianggap couple yang cocok, jadi. . ."
     "Baiklah, aku akan segera memberitahu semua orang" sahut Seunghyun.
     "Ya! Apa kau gila? " bisik Parkbom seraya membelalakkan matanya.
     "Kuharap kau mau membantuku" balas Seunghyun.
     "Aku. . ."
     "Kumohon, aku janji ini terakhir kalinya aku meminta bantuanmu"

***

     "2NE1 Parkbom dan Big Bang TOP akhir-akhir ini sering terlihat bersama di hadapan publik. Banyak yang mengatakan mereka telah resmi berpacaran. Bahkan YG CEO pun sepertinya mengiyakan hubungan kedua anggota YG Family itu"
     "Kalian bisa menebaknya sendiri. Lagipula ini seperti apa yang fans kira"
     "Seperti yang di ketahui, selama ini fans selalu menganggap ada hubungan spesial diantara mereka. Bisa dikatakan YG memang membenarkan hubungan mereka"

     "Apa maksudnya ini?" Tanya Raera yang terus terisak.
     "Sudah kubilang kan, dia tidak pantas untukmu. Beraninya dia selingkuh dengan sahabatmu sendiri" maki Kris.
     "Kami. . .sudah berpisah" bisiknya.
     "Mwo? Apa itu berarti dia memutuskanmu karena yeoja itu?"
     "Sudahlah Kris, itu urusan mereka" jawabnya dengan isakan yang masih terdengar.
     "Apa aku harus memukulnya untukmu?"
     "Kris, aku tidak ingin ada yang terluka hanya karena masalah ini"
     "Tidak ingin ada yang terluka, katamu? Lalu bagaimana denganmu? Kau sendiri terluka karena masalah ini"
     "Sudahlah" bantahnya seraya berlari meninggalkan Kris yang masih menatapnya iba.
     Raera yang masih terus menumpahkan air matanya pun merasa kakinya tak sanggup menopang tubuhnya. Berkali-kali ia terhuyung dan terjatuh. Suho yang melihatnya dari kejauhan pun langsung berlari menghampiri Raera dan membantunya berdiri.
     "Sunbaenim, kau baik-baik saja?"
     "Kuharap begitu"
     "Kau mau kemana?"
     "YG"
     "Perlu kuantar?"
     "Tidak, aku sendiri saja. Lagipula kau pasti sibuk"
      "Aku tidak sibuk" ucap Suho yang langsung menarik lengan Raera.
     Tak banyak percakapan diantara mereka, namun sesekali Suho melirik Raera, memastikan yeoja disampingnya itu baik-baik saja.
      Setelah sampai di gedung YG, pemandangan mencengangkan tersaji di depan mata mereka. Seunghyun dan Parkbom mulai memasuki gedung YG, berdua. Tapi bukan itu yang membuat Raera tersentak, couple tee yang mereka pakailah yang membuatnya membeku.
     "Mereka serius?" Bisiknya.
     "Jangan pernah menyinggung tentang Seunghyun hyung dan Parkbom noona di depan Raera"
     Ucapan Kris di telepon tadi masih terngiang di telinganya. Tanpa pikir panjang, Suho langsung berusaha mengalihkan perhatian Raera. Mulai dari mengagumi gedung YG sampai pertanyaan-pertanyaan yang dengan sengaja ia ajukan untuk mengalihkan perhatian Raera.
     "Oh disini rupanya" ucap seseorang yang baru saja berlari menghampiri mereka. "Kau, leader EXO kan?" Tanyanya begitu melihat sosok Suho yang berdiri disamping Raera.
     "Ne"
     "Apa yang kau lakukan di rumah para rivalmu?"
     "Dia hanya mengantarku" sahut Raera.
     "Raera-ya, aku benar-benar memohon padamu, berhati-hatilah. Jangan sampai gosip-gosip baru muncul. Gosipmu dengan GD belum menghilang, ditambah lagi dengan Kris, dan sekarang kau dekat dengan anggota EXO yang lain"
     "Kris itu sepupuku"
     "Apa  mereka peduli akan hal itu? Yang mereka butuhkan hanyalah mencari kelemahanmu, kemudian, bbang..kau akan jatuh"
     "Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan" ucap Raera sambil mendengus. "Suho-ya, gomawo" imbuhnya pada Suho.
     "Kau sudah selesai, kan?" Tanya Kwangsoo begitu Raera telah pergi.
      "Ne?"
     "Lebih baik kau segera pergi atau mereka akan mengira kau ingin pindah ke YG"
     "Baiklah" ucap Suho seraya memberinya salam dan pergi.

     "Annyeong sunbaenim"
     "Dara-ssi, jangan memanggilku dengan sebutan itu lagi, kau adalah orang yang paling lama memanggilku sunbaenim"
     "Arasseo, Park Raera" ucap Sandara sambil tertawa. Tawanya langsung terhenti ketika kedua matanya menangkap sosok orang yang ia kenal.
     Raera yang sebelumnya tak menyadari pun kini langsung berbalik, tawanya terhenti, digantikan oleh suaranya yang tercekat. Sekilas Sandara melirik Raera, takut kalau-kalau Raera akan meledak marah. Tapi ia langsung tercengang begitu senyuman terlihat di wajah Raera.
     "Annyeong" sapa Raera seraya tersenyum pada Seunghyun dan Parkbom. "Aku ada interview hari ini, jadi kurasa aku harus pergi. TOP-ssi, Parkbom-ssi, semoga hari kalian menyenangkan" ucapnya seraya menjauh dari mereka.
     "Apa dia baik-baik saja?" Bisik Sandara keheranan.
     "Entahlah, aku tidak peduli" sahut Seunghyun dengan tatapan nanar.

***
     Seunghyun terpaku, ia tak menyangka orang yang selama ini ia kira tak memiliki keberanian seujung jari pun, kini malah bicara blak-blakan dihadapan publik.
     "Raera-ssi, berbicara tentang sakit hati, apa kau pernah mengalaminya?"
     "Tentu saja. Bahkan hal itu baru saja kualami"
     "Benarkah? Siapa namja yang berani menyakiti yeoja seperti dirimu?"
     "Dia dibidang yang sama denganku. Hanya saja dia adalah member group"
     "Group terkenal? Apa posisinya?"
     "Sangat terkenal. Posisinya sebagai rapper"
     "Bisakah kau memberitahu kami ciri-cirinya?"
     "Dia tinggi, punya suara yang khas. Ekspresi wajahnya menunjukkan kesan dingin"
     "Apa nama agensi nya?"
     "Joesonghamnida, kurasa informasi yang kuberikan sudah terlalu banyak"
     "Baiklah kalau begitu aku akan menyebutkan nama namja idol yang punya ciri-ciri seperti yang kau sebutkan"
     "Aku akan memberikan satu kesempatan saja"
     "Ah, aku harus berhati-hati. Bagaimana dengan salah satu leader EXO, Kris. Kalian pernah digosipkan punya hubungan khusus. Dan yang paling penting ciri-cirinya sama"
     "Tidak..tidak, dia sepupuku"
     "Benarkah? Aigoo"
     "Siapa yang dia maksud?" Gumam Yang Hyunsuk, sementara Seunghyun yang mulai gelisah langsung meminta izin untuk pergi.
     Ia tidak bisa begitu saja melupakan pernyataan Raera. Kini perasaan mulai tercampur tak karuan. Ia senang Raera telah mendapatkan kembali mimpinya, tapi disisi lain ia menyesal karena telah membuat yeoja yang ia cintai terluka. Terlebih lagi ia harus menerima kenyataan bahwa Raera mulai membencinya.

     "Tidak, aku tidak akan pernah bisa membencinya"
     "Kau gila? Dia sudah menyakitimu" sembur Kris.
     "Apa jika aku terluka berarti aku harus membencinya?"
     "Dia pantas kau benci, dia sangat pantas mendapatkannya"
     "Cukup Kris, jangan ikut campur" bentaknya seraya berlari meninggalkan Kris.
     Raera yang semula telah dikuasai oleh amarah, kini langsung terdiam begitu melihat seseorang berdiri di ujung lorong. Orang itu langsung berbalik dan menghampiri Raera. Tanpa pikir panjang, lengan Raera kini telah berada dalam genggamannya.
     "Pukul aku sekarang juga" ucap Seunghyun saat mereka telah berada dalam mobil Seunghyun.
     "Apa maksudmu?"
     "Aku tau kau membenciku, jadi pukul aku sekarang juga"
      "Aku tidak bisa membencimu" gumaman itu sukses membuat Seunghyun terlonjak. Ia merasa semakin bersalah karena telah melukai hati mantan kekasihnya itu.
     "Aku akan menebus semua kesalahanku" bisik Seunghyun, sementara Raera hanya bisa menatapnya dengan tatapan penuh tanya.
 
     Konser YG Family telah di depan mata, Raera yang telah menyelesaikan rehearsal nya pun kini mulai bergulat dengan kegugupannya. Kwon Jiyong yang biasa disapa G-Dragon itu pun tak tinggal diam. Ia langsung masuk ke ruangan Raera tanpa mempedulikan tatapan tajam manager Raera, Lee Kwangsoo, dari kejauhan.
     "Kau kenapa? Sakit?" Tanyanya seraya menempelkan punggung tangannya ke kening Raera.
     "Rasanya aku akan mati"
     "Ya! Jaga ucapanmu, apa yang kau bicarakan, hah?"
     "Aku gugup, detak jantungku pun tak mau kembali normal. Jika terus-terusan dibiarkan, aku yakin jantungku akan meledak dan itu berarti aku akan mati, kan?"
     "Kenapa harus gugup? Kau sudah pernah melakukannya"
     "Tapi itu sudah lama"
     "Sudahlah, semua akan baik-baik saja" ucap Jiyong sambil menggenggam tangan Raera.
     "Ya! Ya! Ya! Jangan sampai gosip kalian mulai panas lagi" teriak Kwangsoo dari luar.
     "Tidak ada kamera, oppa" bantah Raera.
     "Kau yakin?" Tanya Kwangsoo seraya menunjuk sudut langit-langit.
     "Hanya CCTV, kan?" Bantah Jiyong.
     "Hanya, katamu? Gosip ini akan memanas kalau sampai rekaman itu jatuh ke tangan wartawan"
     "Usahakan jangan sampai terjadi, kalau begitu" sahut Jiyong.
     "Ya! Kwon Jiyong" Kwangsoo telah siap mengangkat tangannya ketika Seunghyun tiba-tiba muncul dan meminta Jiyong dan Kwangsoo agar meninggalkan ruangan itu.
     "Kau baik-baik saja?" Tanya Seunghyun begitu Jiyong dan Kwangsoo telah pergi.
     "Kurasa begitu" jawab Raera seraya bangkit menjauh.
     "Kau masih marah?"
     "Apa aku pernah mengatakan kalau aku marah padamu?"
     "Kau tak perlu mengatakannya aku pun sudah tau"
     "Kalau begitu untuk apa kau menanyakan hal yang telah kau ketahui?"
     "Raera-ya"
     "Sudahlah, aku ingin sendiri"
     "Kau mengusirku?"
     "Aku tidak pernah melakukannya"
     "Kumohon maafkan a. . ."
     "Raera-ssi, sebentar lagi kau harus tampil, dan setelah itu Big Bang" tambahnya setelah melihat Seunghyun di ruangan itu.
     "Aku harus pergi" ucap Raera. Seunghyun berniat menahannya sebentar, tapi percuma, Raera telah berlari menjauhinya.
     Tak lama setelah Raera berlari menghindari Seunghyun, kini Seunghyun menyaksikan penampilan yeoja itu. Sorak sorai mengiringi lagu yang ia nyanyikan, seakan-akan kejadian masa lalu telah hilang dari ingatan mereka.
     "Kau sudah mendapatkan kebahagianmu lagi" bisiknya.
     "Ya! Ada yang harus kita bicarakan" ucap Parkbom dengan raut wajah serius. "Eunbi sudah melewati masa koma-nya"
     "Eunbi?"
     "Kim Eunbi, trainee yang koma karena kasus kekerasan itu"
     "Aah..lalu?"
     "Aku kemarin menemuinya dan menanyakan kebenaran tentang penganiayaan yang menimpanya"

     Raera telah menyelesaikan satu lagunya ketika tiba-tiba seseorang menggenggam tangannya, diikuti teriakan fans yang ada di depan mereka.
     "Ya! Apa kau gila? Lepaskan aku" bisik Raera yang mencoba berontak.
     "Yeorobeun, aku ingin kalian melihat ini" kata Seunghyun seraya berbalik, membuat ribuan pasang mata di depannya ikut memandang layar besar di panggung.
     "Annyeonghaseyo, Kim Eunbi imnida. Aku benar-benar minta maaf pada Raera sunbaenim karena keadaankulah ia harus menanggung beban yang berat. Perlu kalian ketahui, Raera eonni tidak bersalah atas keadaanku. Aku koma karena penganiayaan yang dilakukan oleh fans Taeyang sunbaenim. Mereka mengira gosip tentang kedekatanku dengan Taeyang sunbaenim adalah benar, dan akhirnya mereka menyerangku. Aku sempat melihat Raera eonni berlari dan berusaha menolongku sebelum akhirnya aku tidak ingat apa-apa lagi. Jadi kurasa saat itu ia berada di tempat dan waktu yang salah. Untuk fans Raera eonni, kembalilah. Dia butuh dukungan kalian. Raera eonni, fighting"
     Begitulah apa yang ditampilkan di layar besar itu. Sebuah rekaman yang berhasil membuat gedung itu sunyi. Yang terdengar hanyalah sebatas bisikan-bisikan fans yang berusaha mencerna apa yang baru saja mereka dengar.
     "Fakta yang perlu kalian tau adalah. . .TOP-ssi dan Raera-ssi telah menjalin hubungan lebih dari tiga tahun. TOP-ssi harus merelakan hubungannya, bahkan ia rela dibenci kekasihnya hanya agar kekasihnya mendapatkan kembali mimpinya"
     "Parkbom-ssi" gumam Raera yang tertegun menatap sahabatnya.
     "Hubunganku dan TOP-ssi hanyalah sebuah sandiwara, bukan tanpa sebab. Ini salah satu upaya agar Raera-ssi kembali di terima di dunia entertain" gedung yang semula di penuhi warna-warni lightstick para artis YG Family kini hanya lightstick milik Big Bang dan milik Raera lah yang menyala, sorakan pun kembali terdengar diantara mereka.
     "Park Raera, Choi Seunghyun, fighting" teriak salah satu penggemar, yang diikuti oleh penggemar mereka yang lain.
     "Park Raera, maukah kau menjadi yeojachingu-ku?" Ucap Seunghyun seraya berlutut dihadapan Raera.
     "Say yes..say yes..say yes" kegaduhan pun kembali terdengar, Raera yang masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya pun hanya bisa menguraikan air matanya, kemudian menyambut uluran tangan Seunghyun.
     Seunghyun tersenyum, Parkbom pun tersenyum dan langsung memeluk sahabatnya. Kebahagiaan benar-benar menyelimuti mereka, terlebih fans yang mulai bersorak dan mengayun-ayunkan lightstick mereka.


     "Aaahh..jadi TOP-lah yang selama ini dia maksud, kenapa TOP tidak pernah menceritakan hal ini padaku? Tau begini aku tidak akan menyuruhnya pura-pura pacaran dengan Parkbom" ucap Yang Hyunsuk.
     "Jangankan anda, saya saja tidak tau tentang hal ini" celetuk Seungri yang duduk disampingnya.
     "Mungkin dia akan merasa seperti minum racun saat memberitahukan rahasianya padamu" sahut Jinwoo.
     "Dia takut kau akan membocorkan rahasianya" imbuh Seunghoon.
     "Dia tidak bisa mempercayai mulutmu hyung" Donghyuk pun tak mau kalah, sementara Seungri hanya menatap mereka dengan tajam.
     "Sudah selesai? Sekarang giliranku, akan kupukul kalian satu per satu. .hyaaaa" Seungri langsung menghentikan aksinya begitu melihat Yang Hyunsuk bangkit dari tempat duduknya. "Sajangnim"
     "Aku harus kesana dan minta maaf pada mereka semua" ucapnya seraya meninggalkan Seungri, Jinwoo, Seunghoon, dan Donghyuk.
     "Sajangnim, sepertinya saya akan semakin menyukai anda. Saranghaeyo" teriak Seungri seraya membuat love sign. Sementara Yang Hyunsuk hanya melambaikan tangannya tanpa menoleh.


THE END^^

Thanks buat readers yang mau baca salah satu FF Absurd-ku ini, alur membingungkan??? Gak masalah yang penting hasil karya sendiri…hwehehe

 Ada nama Kim Eunbi bukan berarti aku pengen ngeksis(?) gara-gara namkor-ku Kim Eunbi, tapi emang ada trainee YG yang namanya Kim Eunbi, sekian dan terima duit -.-

Rabu, 23 April 2014

[FF] Snow Flower Part.1




Main Cast: T.O.P, Park Raera (OC)
Author     : Bie

        Gemerlapnya dunia entertain tak seindah yang orang lain bayangkan. Mereka layaknya tak punya privacy, seakan-akan mereka hidup hanya untuk di kejar-kejar oleh sekelompok orang yang biasa menyebut diri mereka sebagai paparazzi. Tapi hal itu tidak terjadi pada seorang idol bernama Park Rae Ra. Dia cantik, suaranya merdu, tapi entah mengapa ia tidak mendapatkan apa yang seharusnya di dapatkan oleh seorang idol.
        "Annyeonghaseyo sunbaenim" sapa Seunghoon, member dari group WINNER, yang baru debut sebagai bagian dari YG family.
        Raera mengangguk, membalas sapaannya. Tapi tunggu, ada yang aneh, sepertinya hoobae nya itu tidak sedang menyapanya. Dan benar saja, karena Seunghoon sekarang tersenyum dan berbincang-bincang dengan yeoja di samping Raera, Parkbom. Ia adalah sahabat Raera, mereka debut hampir bersamaan, tapi Parkbom debut sebagai member girl group sedangkan Raera debut sebagai penyanyi solo.
        "Raera-ya, Yang sajangnim memanggilmu" panggil seseorang dari luar.
        "Aku pergi dulu" ucapnya pada Parkbom dan Seunghoon. Parkbom tersenyum dan mengangguk, sementara Seunghoon hanya mengangguk singkat.
         "Yaa! Lee Seunghoon, kenapa kau tidak menyapanya seperti kau menyapaku?" Tanya Parkbom setelah Raera keluar dari ruangan itu.
        "Karena kalian berbeda"
        "Berbeda apanya? Bahkan kau harus lebih menghormatinya daripada aku, karena dia adalah sunbae-ku, kau mengerti?"
        "Ne, joesonghamnida" ucap Seunghoon seraya menunduk.

        "Besok kau ada pemotretan untuk iklan kosmetik. Bukan brand terkenal memang, tapi aku harus bersusah payah agar kau yang mendapatkannya. Ah ya, kau harus segera mendapatkan manager baru"
        Raera terus teringat saat-saat yang membuatnya terpuruk. Itu berawal dari peristiwa setahun lalu, dimana ia difitnah telah melakukan tindakan kekerasan terhadap salah satu trainee di agensinya. Beberapa hari kemudian ia harus ke China karena mengunjungi neneknya yang sedang sakit. Kepergiannya ke China membuat media massa semakin gencar membahas kasusnya, mereka semakin yakin itu benar-benar terjadi dan menganggap Raera sedang berusaha kabur. Bahkan saat Raera kembali ke Korea, semua orang telah menganggapnya berbeda. Tak sedikit media massa yang mengatakan bahwa ia memohon-mohon pada CEO-nya agar ia bisa kembali di dunia entertain.
        "Raera-ya, kau baik-baik saja?" Tanya Seunghyun yang sedari tadi memperhatikannya.
        "Hmm"
        "Kudengar besok kau ada pemotretan, ah aku tidak bisa bertemu denganmu lagi"
        "Aku selalu punya banyak waktu luang, seharusnya akulah yang mengkhawatirkanmu"
        "Hyung, ayo berangkat" teriak Seungri yang mulai memasuki mobil dengan beberapa tas ditangannya.
        "Aku pergi dulu" ucap Seunghyun seraya membelai pipi Raera dan tersenyum.
        "Noona, kami pergi dulu" teriak Seungri sambil melambaikan tangannya. Kemudian mobil itu pun melaju, meninggalkan Raera dengan perasaan kecewa menyelimutinya.
        Bagaimana tidak kecewa, hoobae-nya sekarang hanya memanggilnya dengan sebutan Noona atau eonni, bukan Sunbaenim. Hanya member 2NE1 lah yang masih memanggilnya dengan sebutan sunbae.
        Dengan langkah yang berat ia mulai berjalan ke cafetaria. Gedung YG benar-benar sepi, hanya ada Leehi yang masih duduk santai disana, tapi bisa saja sebentar lagi ia pergi untuk jadwal selanjutnya. Hanya Raera yang free untuk hari ini.
        "Tidak apa-apa, dengan begini aku tetap bisa menjaga kesehatanku" bisiknya mencoba menenangkan dirinya sendiri.
        "Eonni, semoga harimu menyenangkan" sapa Leehi yang langsung menghampiri manager-nya.
        "Yahh, kurasa tak semenyenangkan harimu" gumam Raera.
      Raera kembali menikmati smoothy dihadapannya. Membiarkan kesepian memenuhi pikirannya. Terkadang ia masih memikirkan alasan-alasan kenapa CEO-nya dulu tidak mau membelanya.
          "Raera-ya, kau tidak ada kegiatan hari ini?" Tanya seseorang yang muncul dibelakangnya.
        "Uh, Tablo-ssi, sejak kapan kau berdiri dibelakangku?"
        "Baru saja, ngomong-ngomong, apa kau sudah dapat manager baru?"
        "Belum" jawabnya dengan lesu.
        "Kuharap kau segera mendapatkannya" ucap Tablo seraya menepuk bahu Raera dan meninggalkannya.

***

        Walaupun hidup tenang membuatnya bahagia, tapi terkadang ia juga ingin orang-orang memperlakukannya selayaknya seorang idol. Berharap orang-orang mengenalinya sebagai Park Raera, bukan sekedar artis dari YG family.
        "Kurasa aku menemukan orang yang cocok untuk jadi manager-mu" ucap seseorang yang baru saja menutup pintu dengan keras.
        "Siapa?"
        "Namanya Lee Kwangsoo"
        "Tunggu, sepertinya aku pernah mendengar nama itu"
        "Anggap saja kau tak pernah mendengar namanya, jangan jadi orang yang sok tau"
        "Aku memang pernah mendengarnya"
        "Kris, disini kau rupanya, ayo berangkat" orang yang dipanggil Kris itu pun langsung bangkit dari tempat duduknya.
        "Orang itu tak perlu diragukan lagi. Percaya saja padaku" bisik Kris.
        "Sunbae, kami pergi dulu"
        "Aku bukan sunbae-mu Suho-ssi"
        "Tetap saja bagiku kau adalah salah satu orang yang harus kuhormati" balas Suho seraya tersenyum dan langsung menutup pintu begitu Kris telah keluar.
        "Bagaimana mungkin kau yang tidak satu agensi denganku lebih menghormatiku, sedangkan mereka. . .ah apa yang kubicarakan"
        Setelah terpaku di depan televisi selama beberapa menit, Raera pun harus segera ke X studio untuk melakukan pemotretan seperti yang di jadwalkan padanya. Setelah itu, tentu saja ia free. Tak banyak yang bisa ia lakukan di dunia yang penuh dengan gemerlap itu. Jika beruntung mungkin ia akan mendapat tawaran untuk bermain drama, walaupun hanya sebagai figuran.

        "Kudengar kau teman Parkbom, apa itu benar?" Tanya sang fotografer saat Raera tengah bersiap-siap.
        "Ne"
        "Apa aku bisa mendapatkan nomor ponselnya?"
        "Ne? Ehm..joesonghamnida"
        Setelah melakukan serentetan kegiatannya di studio hari ini, Raera yang bersiap untuk pulang pun langsung dikejutkan oleh seorang pria bertopeng yang langsung menariknya keluar.
        "Lepaskan aku" teriaknya seraya berusaha melepaskan tangannya dari tangan pria itu.
        "Ya! Ya! Tenang dulu" balas pria tersebut yang langsung melepas topengnya.
        "Seunghyun oppa"
        "Aigoo, kau sudah berani berteriak padaku rupanya"
        "Ini terpaksa" gumamnya.
        "Kenapa kau menyusulku? Apa kau tidak ke suatu tempat dengan Big Bang?"
        "Sebentar lagi aku akan menyusul mereka" jawabnya dengan tenang. "Aku ingin mengatakan sesuatu mengenai. . .hubungan kita"
        Raera langsung mengerutkan keningnya, tak biasanya Seunghyun memasang wajah seserius ini. Ia mulai khawatir, bagaimana kalau. . .ah tidak mungkin, batinnya.
        "Aku rasa kita harus. . ."
        "Ah baegopa, kau sudah makan?"
        "Ne?"
        "Aku ingin ke cafetaria YG sekarang"
        "Raera-ya"
        "Kira-kira mereka punya apa hari ini?"
        "Ya! Park Raera"
        "Kuharap mereka punya sushi, kimchi, atau. . ."
        "DENGARKAN AKU, jebal" Raera langsung terdiam. Benarkah pria di hadapannya itu adalah Seunghyun? Seunghyun-nya yang selama ini tak pernah membentaknya. Kenapa tiba-tiba dia berubah?
        "Mianhae" bisiknya dengan suara bergetar.
        "Aku yang seharusnya minta maaf karena telah membentakmu" suara Seunghyun kini telah melunak, ia langsung menatap Raera, berharap ia mau mendengar apa yang akan Seunghyun ucapkan. "Aku. . .aku ingin hubungan kita berakhir" Raera langsung terlonjak, ia merasa jantungnya telah jatuh ke dasar perutnya. Air matanya pun mulai bergulir, ia hanya bisa berharap Seunghyun akan tertawa dan berteriak "April Mop" atau sekedar menambahkan bahwa ia hanya bercanda. Tapi tak ada kalimat lain yang menyusul ucapan sebelumnya, bahkan raut wajah Seunghyun masih sama, seakan-akan ia tak sengaja memberikan racun pada orang yang sangat ia sayangi.
        "Apa. . .ada yeoja lain?" Bisiknya.
        "Tidak"
        "Lalu kenapa?"
        "Kau tetap tidak akan mengerti" ucap Seunghyun seraya melepas cincinnya dan memberikannya pada Raera.
        "Jebal" isaknya seraya menahan Seunghyun agar tidak meninggalkannya. Tapi percuma, Seunghyun langsung menyentakkan tangannya dan pergi, meninggalkan Raera yang masih terus terisak dengan cincin dalam genggamannya.

***
        Akhir-akhir ini Raera mulai kebanjiran job, mulai CF sampai bermain di sebuah drama. Tak tanggung-tanggung, ia mendapat peran utama dan bahkan ratingnya pun tinggi. Fans yang dulu meninggalkannya kini mulai kembali padanya, terlebih saat ia mengeluarkan album keduanya. Semakin banyak fans yang menjadi bagian dalam hidupnya. Mungkin mereka telah melupakannya atau sadar bahwa ini bukan salahku, batinnya.
        "Noona, Annyeong" sapa Donghyuk, salah satu trainee YG yang sebentar lagi akan debut. "Eh, sunbae" ralatnya saat Parkbom berdehem dan mengisyaratkan padanya agar tidak memanggil Raera dengan sebutan itu saat di lingkungan YG. "Selamat atas suksesnya dramamu, sunbae"
        "Gomawo" balas Raera seraya tersenyum.
        "Aku pergi dulu, sunbaenim" ucap Donghyuk yang sekilas melirik Parkbom, seakan-akan ia baru saja menyelesaikan tugas yang Parkbom berikan padanya.
        "Kau tidak perlu melakukannya, biarkan saja dia memanggilku noona" ucap Raera seraya berjalan menjauh.
        "Apa? Aku melakukan apa? Aku hanya diam saja"
        "Sudahlah, aku harus pergi sekarang, sepupuku ingin bertemu denganku"
        "Kris?"
        "Siapa lagi? Hanya dia sepupu yang selalu menghubungiku"
        "Baiklah, tapi ingat, jam 5 kita ada rehearsal"
      Raera hanya mengangguk dan tersenyum, kemudian mulai melangkah meninggalkan sahabatnya itu.

        "Kris?" Sapanya ketika melihat sosok pria yang tengah berdiri membelakanginya.
         "Ya! Ya! Ya! Kau harus lihat ini" ucap Kris seraya menyodorkan ponselnya pada Raera. Tak berapa lama kemudian, Raera pun langsung berjengit, mendekap mulutnya kemudian mulai terkulai lemas, seakan-akan kakinya tak sanggup lagi menopang tubuhnya. Tak ada lagi yang bisa ia lakukan, kecuali mengeluarkan seluruh kekecewaannya dan hanyut dalam tangisan
.
.
.
TBC