Main
Cast :
-
Demi Lovato
-
Joe Jonas
Author : Bie
Demi
POV
Hai, namaku Demetria Devonne
Lovato, no, aku lebih suka dipanggil Demi Lovato, menurutku nama itu lebih
mudah diingat. Musim panas ini, aku harus kembali ke camp dengan teman-temanku.
“Demz..pakai rokmu” ah mommy mulai
lagi, sudah kubilang aku tak akan pernah memakainya, kenapa terus memaksaku.
“No mom” aku
terus berusaha menolak, tapi kurasa itu tetap tidak akan berhasil.
“Cobalah untuk
memakainya” ucap mommy dengan lembut.
“Ok, aku akan
memakainya” jawabku dengan nada malas. Mendengar jawaban itu, mommy hanya
tersenyum dan langsung pergi.
Author POV
Mrs.Diana kembali ke dapur ketika tiba-tiba saja bel rumah berbunyi. Ia pun
segera meletakkan celemeknya dan membukakan pintu.
“Morning
mom” sapa seorang gadis sambil memeluk Mrs.Diana.
“Morning
honey” jawabnya seraya membalas pelukan gadis itu.
“Where’s Demi?”
“Wait, kurasa dia akan siap dalam
beberapa menit” jawab Mrs.Diana sambil berjalan menuju anak tangga. “Demz..Miley
sudah menunggumu” teriaknya.
Tak lama
kemudian, Demi pun turun. Ia memakai baju yang telah disiapkan ibunya. Miley
sempat menaikkan alisnya, tapi Demi langsung tersenyum dan mengedipkan matanya.
“Bye mom” ucap
Demi sambil mencium pipi ibunya. “Don’t forget, ok” bisik Demi pada Miley.
Mereka pun
segera berangkat, canda tawa terus mengiringi perjalan mereka menuju camp. Setelah
mampir untuk menjemput Selena, mereka kembali melanjutkan perjalanan, dan Demi
pun telah mengganti pakaiannya, dengan celana jeans, t-shirt dan jacket, serta
sepatu boot coklat kesayangannya.
“Finally”
teriak mereka bertiga ketika sampai di Summer Camp. Mereka pun
segera menurunkan barang-barang yang mereka bawa, tapi tiba-tiba saja Selena
mulai membelalakkan matanya dan menepuk bahu Demi.
“Selly wait,
biarkan aku menurunkan barang-barangku” sahut Demi tanpa menoleh.
“Demz, kau harus lihat ini” ucap
Selena yang terus menepuk bahu Demi. Demi yang mulai kesal pun segera berbalik, dan
kini ia pun ikut membelalakkan matanya. “What are you doing here?” tanya
Demi yang masih membelalakkan matanya.
“Kurasa kau
lupa kalau Summer Camp tahun ini mereka mengundang para orang tua peserta”
jawab Mrs.Diana dengan tenang. “Dan aku punya satu pertanyaan untukmu sayang…kapan
kau mengganti pakaianmu?” tanyanya sambil menarik lengan jacket Demi.
“Sorry
mom, tapi aku benar-benar tidak nyaman memakai baju itu”
“Demz,
sampai kapan kau akan terus seperti ini? Aku hanya ingin melihatmu memakai
dress lagi” Demi hanya diam, kini kedua matanya mulai berkaca-kaca, ia pun
segera berlari meninggalkan mereka.
“Sepertinya
Demi mulai merindukannya” bisik Miley, dan Selena pun mengangguk pelan.
Demi
bersandar di kaki tempat tidur dan terus memandangi foto yang ada ditangannya.
Di dalam foto itu, seorang gadis kecil dan anak laki-laki yang seumuran dengan
gadis itu tengah tersenyum bahagia. Demi hanya bisa menangis memandangi foto
sahabat kecilnya itu.
[Flashback]
“Demz,
you’re so beautiful, tapi kurasa kau akan lebih cantik jika kau tidak tomboy,
cobalah kau pakai rokmu” ucap Trenton dengan lembut.
Demi
hanya mengangguk dan tersenyum, lalu keesokan harinya ia benar-benar
melakukannya, ia tampak cantik dengan rok barunya. Mulai hari itu, Demi tidak
pernah lagi memakai celana yang biasa ia pakai. Ia menuruti ucapan Trenton agar
ia memakai rok, sampai akhirnya takdir yang mampu merubah semuanya.
“No..please,
don’t leave me alone” Demi terus menangis melihat sahabatnya dimasukkan ke
dalam peti. “Trenton, kau sudah berjanji tidak akan meninggalkanku, tapi kenapa
kau melanggar janjimu?” ucapnya sambil terus menangis. Sejak saat itu, Demi
kembali ke sifat tomboy-nya dan enggan memakai rok lagi.
[Flashback
end]
Demi terbangun
dari tidurnya, ia pun bergegas keluar dan mencari teman-temannya. Mungkin
mereka sedang makan malam, pikirnya.
“Ah aku
melewatkan acara pembukaan” bisik Demi sambil duduk diantara Miley dan Selena.
Setelah
selesai makan malam, mereka harus segera tidur. Tapi Demi memutuskan untuk
jalan-jalan di sekitar danau karena tadi ia sudah tidur berjam-jam. Demi masih
merasakan air matanya berusaha keluar melalui sudut matanya, tapi ia pun
berusaha untuk menahannya. Ia masih terlihat murung sampai ia melihat ada yang bergerak di
balik semak-semak.
“Who’s there?” teriak Demi yang berusaha
melawan rasa takutnya. Ia mulai mendekat, pelan-pelan ia mulai menyibakkan
semak-semak itu. Ia semakin terkejut melihat seseorang diikat dan mulutnya pun
di plester. Orang itu terus berusaha melepaskan ikatannya. “Let me help you”
ucap Demi kemudian mulai membantu orang itu melepaskan tali yang mengikat kedua
tangan dan kakinya.
“Thanks, mungkin aku sudah mati
jika kau tidak menolongku” ucapnya. “Aku yakin ini perbuatan saudara-saudaraku”
Tak lama kemudian, datanglah dua
orang yang –sepertinya– seumuran dengan lelaki yang ada di samping Demi. “Sorry,
kami lupa telah mengikatmu disini” kata mereka berdua sambil cengengesan. Demi
hanya bisa tersenyum melihat berdua dibentak-bentak, sampai akhirnya mereka pun
pergi.
“Sebaiknya kita kembali ke camp”
kata Demi.
“Hey, siapa namamu?” Tanya nya
ketika Demi hendak membuka pintu kamarnya.
“Demi” jawab Demi dengan senyum
manisnya.
“Beautiful..ah, aku Joe, terima
kasih telah membantuku” Demi mengangguk dan tersenyum, kemudian masuk ke
kamarnya.
Keesokan harinya, Miley dan Selena
hanya bisa membulatkan matanya memandang Demi yang telah rapi dengan casual
dress yang indah.
“Apa ini? Kau mengecat
kukumu?” Tanya Miley sambil menyentuh jari tangan Demi.
“Kau memakai high heels? Kemana bootmu?”
Tanya Selena yang semakin terkejut.
“Dan ini bukan parfum yang biasa kau
pakai” kata Mrs.Diana sambil terus mengendus.
“Bukankah ini yang kalian inginkan?”
Tanya Demi dengan kesal.
“Tapi perubahanmu terlalu drastis Demz” ucap
Miley.
“Sudahlah Miles, lebih baik kita segera
sarapan” balas Demi sambil berjalan mendahului mereka.
Saat mereka sarapan, tiba-tiba datanglah Joe
dan kedua adiknya yang berhasil menarik perhatian semua yang ada disitu. Mereka
berjalan layaknya superstar, tapi ketika sampai di meja Demi, Joe memilih untuk
segera duduk didepannya. Lagi-lagi Miley dan Selena bingung melihat perubahan
yang dialami oleh sahabatnya itu, karena sebelumnya ia tidak pernah seramah itu
pada laki-laki yang mendekatinya.
Hari demi hari, perubahan yang terjadi dalam
diri Demi semakin terlihat, apalagi selama di camp, Demi jarang, bahkan bisa
dibilang tidak pernah memakai celana-celana yang sengaja ia bawa. Hal ini
menimbulkan pertanyaan diantara sahabat-sahabatnya, apa atau siapa yang
berhasil merubah Demi. Sampai camp berakhir pun, belum ada jawaban yang pasti untuk
pertanyaan-pertanyaan itu.
Akhirnya, tibalah malam penutupan
sebagai tanda berakhirnya Summer Camp tahun ini. Mereka akan bernyanyi bersama
dan menunjukkan hasil karya yang telah mereka buat selama camp.
“Lagumu sudah selesai?” Tanya Miley yang baru
saja tiba. Demi hanya mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya dari samping
panggung.
“Lagu ini adalah lagu yang setiap hari
kunyanyikan” ucap Joe yang sudah berdiri di atas panggung. “Demi, aku ingin kau
menemaniku bernyanyi seperti yang setiap hari kita lakukan” Demi terkejut
mendengar namanya dipanggil, tapi ia pun segera naik keatas panggung dan
bernyanyi dengan Joe.
SKIP
Setelah
mereka selesai bernyanyi, tiba-tiba saja Joe berlutut di depan Demi dan
memandangnya seakan-akan mengharapkan sesuatu darinya.
“Will you be my
girlfriend?” senyum Demi semakin mengembang, ia pun mengangguk dan menyambut
uluran tangan Joe. Sorakan pun mengiringi kebahagian mereka, bahkan Selena
dan Miley langsung menghampiri Demi.
“So, inikah
orang yang telah merubah hidupmu?” goda Selena.
“Shut up” bisik Demi.
=================================================
Inspired by Demi Lovato's song-Heart Attack
Note : Maaf kalo banyak typo. Mohon kritik dan
sarannya ya…
Via
: Flaming Pearls [ http://flamers24.blogspot.com/ ]