Cast :
-
Sehun
-
Lee Eunji (Ulzzang)
-
Luhan
Author : Bie / Bikry Farida
Pagi yang dingin, tampaknya langit
akan terus menangis. Terlihat dua anak manusia yang hanya menatap jendela dan
memandangi tiap tetes air yang jatuh dari langit.
“Hyung, katamu kau akan
menghentikan air-air itu kalau anginnya thudah kuhentikan?” bentak
Sehun.
“Aku tidak akan menghentikannya,
lagipula mereka juga akan berhenti sendiri kalau sudah bosan” jawab Suho dengan
santai.
Tak lama kemudian, tiba-tiba
masuklah 6 namja yang biasa menyebut mereka dengan sebutan M, mungkin karena
mereka adalah siswa pindahan dari China atau karena mereka merasa manly.
Sejak kedatangan M ke sekolah itu, anak-anak K(Sehun, Suho, Kai, Baekhyun,
Chanyeol, dan D.O) merasa M adalah musuh mereka.
Keadaan semakin memburuk ketika ada
siswi baru di kelas mereka. Menurut cerita anak-anak M, yeoja itu adalah
kekasih Luhan, dan sengaja pindah ke sekolah itu karena ingin menyusulnya.
Luhan bukanlah ketua geng, tapi ia adalah yang paling terkenal di antara
teman-temannya, bahkan semua siswa di sekolah mereka yang sebelumnya pun
mengenalnya.
Sehun hanya mendesah melihat mereka
datang, terutama ketika Luhan mulai duduk disamping yeoja itu. Ia terus
memandang Luhan seakan-akan siap menerkamnya.
“Hyung, kau mau mengambilkan air itu
untukku?” Tanya Sehun. Suho hanya mengangguk dan mulai mengambil
air dalam vas bunga itu dengan kekuatannya.
Sehun langsung menyeringai dan mulai
mengeluarkan kekuatannya, ia mencoba mengambil air dari Suho dengan anginnya. Air
yang telah terbawa oleh angin itu pun segera meluncur ke arah seorang namja dan…byurrr.
Mereka hanya bisa diam sambil memandang namja itu, termasuk Suho.
“YA! Mwohae?” bisik Suho.
“Wae? Aku hanya tidak thuka melihatnya thaja”
tiba-tiba namja itu sudah berdiri di dekat Sehun dengan tatapan tajamnya, tapi
Sehun hanya mendongak dan tersenyum singkat. Luhan langsung meraih kerah baju
Sehun dan menyudutkannya ke dinding.
“Kau mau cari masalah..hah?” bentak Luhan.
“Ani…” jawab Sehun dengan tenang. Luhan mulai
geram, ia menoleh memandang penghapus di meja guru dan melemparkannya ke kepala
Sehun. Jeritan Sehun membuat anak-anak M tertawa terbahak-bahak, kecuali Kris
yang hanya menyeringai.
Tiba-tiba seorang yeoja menghampiri mereka dan
menarik tangan Luhan dari kerah baju Sehun. “Aku tidak suka melihatmu seperti
ini” bentak Eunji, kemudian pergi meninggalkan Luhan yang masih terkejut.
Di kantin, Eunji masih kesal dengan kelakuan
Luhan yang menurutnya benar-benar keterlaluan.
“Eunji-ah, kau masih marah?” tanya Luhan
sambil meraih tangan Eunji, tapi Eunji hanya diam dan memalingkan wajahnya. “Ya!
Lee Eunji..mianhae”
Bukannya menjawab, Eunji malah pergi
meninggalkan Luhan dan menghampiri Sehun yang duduk tak jauh dari mereka. Eunji
duduk di samping Sehun dan mulai menyentuh kepala Sehun yang terkena penghapus
tadi.
“Aarrgh..sial” gerutu Luhan sambil memukul
meja yang ada di depannya.
“Ya! Kenapa kau mau punya namjachingu seperti
dia?” tanya Sehun sambil melirik Luhan.
“Namjachingu? Kau mempercayai ucapan mereka
rupanya” Sehun hanya menaikkan alisnya. “Dia bukan namjachingu-ku, mereka
mengatakan hal itu karena kami memang sering terlihat bersama” Sehun langsung
tersenyum mendengar jawaban itu, seakan-akan itu adalah jawaban yang
diharapkannya.
“Joahae” ucap Sehun yang langsung
mencium pipi Eunji. Melihat ulah Sehun, Luhan pun semakin geram. Tapi ia tidak
akan memukulnya, karena itu akan membuat Eunji semakin membencinya. Akhirnya ia
pun memutuskan untuk pergi. “Apakah kau mau jadi yeojachingu-ku?” Tanya Sehun. “Baiklah
aku akan memberimu waktu untuk memikirkan hal ini” ucap Sehun ketika Eunji
tidak segera menjawabnya.
Sehun berjalan menuju ke kelas
sambil terus memperlihatkan senyumnya. Sementara Luhan sudah mengepalkan
tangannya dan berdiri dibalik pintu.
Bukkk…
Luhan langsung melancarkan aksinya,
dan senyum puas pun mulai terlihat di bibirnya. Sontak Kai langsung menghampiri
Sehun dan membantunya berdiri. Perkelahian sempat terjadi antara mereka
bertiga, namun Suho, Kris, D.O, dan Tao terus berusaha melerai mereka.
Perkelahian terus terjadi sampai akhirnya Eunji datang dan membentak mereka.
“Oppa, sudah kukatakan aku tidak
suka melihatmu seperti ini” jerit Eunji. Luhan berusaha menenangkannya, tapi
sepertinya Eunji masih kesal melihat sikap Luhan.
“Thudahlah, jangan marah lagi”
ucapan sesingkat itu cukup membuat Eunji kembali tenang, ia pun memberikan
senyumannya pada Sehun. Luhan semakin kesal, ia pun langsung pergi begitu saja.
Satu minggu telah berlalu,
akhir-akhir ini Sehun sering duduk termenung di tepi kolam sambil sesekali
menggerakkan air itu dengan anginnya. Sementara itu, beberapa meter darinya,
terlihat Luhan melakukan hal yang sama, tapi bedanya Luhan hanya menggunakan
pandangan matanya saja.
Luhan
yang melihat musuhnya itu pun malah menghampirinya dan duduk disampingnya.
Sehun hanya bisa membelalakkan matanya memandang namja itu.
“Kenapa
kau ada dithini?” tanya Sehun sambil menyipitkan matanya.
“Tchh..seharusnya
aku yang bertanya padamu ‘Kenapa kau ada dithini” tanya Luhan sambil
menirukan gaya bicara Sehun.
“Wae? Andwae?”
“Bukankah
seharusnya kau kencan dengan Eunji?” Sehun pun langsung menoleh dan menaikkan
alisnya.
“Aniyo..wae?”
kini Luhan pun menoleh dan memandang Sehun dengan bingung.
“Jeongmal
mollasseo? Eunji baru saja memberi tahuku kalau ia akan kencan dengan
namjachingu-nya, kukira itu kau”
“Namjachingu?
Bukankah. . .” belum sempat Sehun melanjutkan kalimatnya, Luhan mulai
membelalakkan matanya dan menolehkan kepala Sehun ke kiri.
Pemandangan itu cukup membuat dada mereka
terasa sesak, bahkan Luhan sudah bangkit dan mulai mengepalkan tangannya.
“Hajima” bentak Sehun sambil meraih lengan
Luhan.
“YA! Yeoja itu sudah mempermainkan kita”
“Uh?”
“Asal kau tau, aku pernah mengungkapkan
perasaanku padanya, tapi dia menyuruhku untuk menunggu, bahkan sampai akhirnya
dia mendekatimu” kini Luhan kembali duduk dan mulai berbicara serius dengan
Sehun, seakan-akan ia lupa kalau Sehun adalah musuhnya. “Dan kudengar kau juga
melakukan hal itu, tapi bukannya menjawab, sekarang ia malah mendekati namja
lain” ucapnya dengan kesal.
“Thekarang aku tidak akan mendekatinya
lagi” ucap Sehun sambil memicingkan matanya ke arah Eunji.
“Nado” sahut Luhan yang ikut memicingkan
matanya. Kemudian mereka saling berpandangan dan tersenyum. “Aku lelah terus
seperti ini, kau mau jadi temanku?”
“Geureom” jawab Sehun sambil memukul lengan
Luhan dengan lembut.
“Uh? Kenapa kalian. . .”
“Kami duduk disini karena persamaan nasib”
jawab Luhan sambil tersenyum memandang Kris yang mulai mengerutkan keningnya
karena tidak mengerti apa yang Luhan ucapkan. “Kami berteman, dan kuharap
kalian semua juga mau berteman” ucap Luhan seraya melirik Suho yang berjalan ke
arah mereka.
“Sebenarnya kami sudah berteman, maksudku aku,
Suho, Baekhyun, Tao, Chen, D.O, Lay, dan Chanyeol”
“Geurae?” tanya Luhan sambil melompat berdiri.
“Ne, tapi kami menyembunyikan hal ini dari
kalian, karena mungkin kalian akan membenci kami”
Tak lama kemudian, muncullah Xiumin dan Kai
yang kelihatannya asyik membicarakan sesuatu, tapi tiba-tiba mereka terlihat
menjaga jarak ketika Sehun, Luhan, Kris, dan Suho menatap mereka berdua.
“Kalian berteman?” tanya Kris.
“Ani…” jawab mereka dengan serempak.
“Kalian boleh berteman, kami juga berteman”
sahut Suho.
“Ne, kami juga berteman” ucap mereka yang
kemudian saling mendekat lagi.
“Geurae..tidak ada lagi K, tidak ada lagi M,
yang ada hanya. . .” Suho mulai memutar otaknya untuk melanjutkan kalimatnya.
“EXO” sahut Chen yang baru saja keluar dari
semak-semak, dan disusul yang lainnya.
“Jangan terkejut, kami sudah mendengar
percakapan kalian, aku senang kita bisa berteman” ucap D.O
“Darimana kau dapat nama itu?” tanya Lay
“Entahlah, tiba-tiba nama itu muncul di otakku”
“Geureom, tidak ada lagi K, tidak ada lagi M,
yang ada hanya EXO” teriak Suho, kemudian merekapun bersorak.
“Oppa..aku sudah memikirkannya, aku mau jadi
yeojachingu-mu” ucap Eunji sambil berusaha mengatur nafasnya dan melirik Luhan
dengan sinis.
“Saat kau kencan dengan namja lain, saat itu
lah aku memutuskan untuk menarik ucapanku” jawab Sehun.
“Ne?” Eunji terlihat shock
mendengarnya.
“Aku lebih memilih sahabatku, Lee
Eun Ji-ssi” ucap Sehun sambil merangkul bahu Luhan. “Kajja” teriak
Sehun mengajak teman-temannya segera meninggalkan Eunji yang masih terdiam.
=====================================================
Note : Maaf kalo banyak tipo. Mohon kritik dan
sarannya ya…
Via
: Flaming Pearls [ http://flamers24.blogspot.com/ ]
Bagus chingu :)
BalasHapusEXO memang gak boleh di pisahkan xD
ne chingu...:)
Hapus