GG

GG
Follow my Twitter : @lovbie_df

Selasa, 24 Desember 2013

[FF] Cherry Blossom Part.1



Main Cast:
-          Do Hwe Ji as Shin Minran
-          Oh Sehun
-          Kim Minseok/Xiumin

Author   : Bie

             “Minran, karasu no okiru (cepat bangun), ini hari pertamamu kan” teriak seseorang dari dapur. Ia yang semula sibuk memainkan ponselnya pun langsung menghentikan aktivitasnya ketika seseorang diatas sana tak kunjung bangun. “Ah anak ini” ia pun segera berlari menaiki anak tangga tanpa melepas pandangan dari layar ponselnya.
             Brukk
             “Huh, gomen ne (maaf ya)” ucap Minran dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka, kemudian beranjak meninggalkan Jiyong yang masih meringis kesakitan.
             “Cepatlah atau aku tidak akan mengantarmu”
             “Hmm”

***
             “Ya! Ya! Kudengar akan ada murid baru dikelas ini” bisik Xiumin ditengah ocehan Chanyeol yang membuat telinga mereka terasa panas.
             “Kuharap dia berbeda, aku sudah muak dengan kelakuan anak-anak di sekolah ini” ucap Sehun, namja termuda diantara mereka bertiga, dan yang paling disegani karena kekayaannya, tidak, lebih tepatnya kekayaan orang tuanya.
             “Kembali ke tempat duduk kalian, aku akan memperkenalkan murid baru di kelas ini” suasana mulai tenang, si pembuat onar, Bobby dan Hanbin pun telah kembali ke tempat duduk mereka.
             Suasana kelas kembali gaduh saat Minran mulai melangkahkan kaki memasuki kelas barunya. Bahkan banyak yang bersiul dan berusaha menggodanya.
             “DIAM” teriak Han seonsaengnim. “Ini teman baru kalian, Shin Minran, dia pindahan dari Jepang”
             “Jepang? Woah”
             “Ya! Kim Hyoyeon, jangan mulai lagi” teriak Sehun yang duduk di bangku paling belakang, sementara Hyoyeon hanya menatapnya dengan tajam. “Jamkkanman, kau yakin kalau kau ini benar-benar pindahan dari Jepang?”
             “Apa maksudmu?”
             “Kau tidak hanya sekedar cari sensasi kan? Lihat saja dirimu, wajahmu itu wajah yeoja Korea, dan namamu tidak ada Jepangnya sedikit pun”
             “Aku memang orang Korea, orang tuaku orang Korea asli, tapi aku lahir dan dibesarkan di Jepang”
             “Kau yakin bukan karena ingin cari sensasi?”
             “Aku benar-benar tidak mengerti, apa maksudmu?”
             “Yah, semua orang tau, dan aku yakin kau juga tau kalau semua siswa di sekolah ini fanatik terhadap Jepang, semuanya pasti langsung histeris mendengar kata Jepang, terutama yeoja yang duduk di depanku” sindir Sehun tanpa memandang korbannya, sementara Hyoyeon hanya berbalik dan mendelik.
             “Minran, kau bisa duduk dengan Hyoyeon” ucap Han seonsaengnim dengan tegas. Minran membungkuk kemudian beranjak ke tempat duduk disamping Hyoyeon.
             “Kau benar-benar dari Jepang?”
             “Hai, sou desu (Ya, begitulah)” jawab Minran sambil tersenyum. “Hajimemashite, Shin Minran desu (kenalkan, aku Shin Minran)” ucap Minran sambil mengulurkan tangannya.
             “Kochira koso, Hyoyeon desu, Kim Hyoyeon (kenalkan juga, aku Hyoyeon, Kim Hyoyeon)” jawab Hyoyeon sambil menjabat tangan Minran.
             “Ah..dia mulai lagi” dengus Sehun yang duduk dibelakang mereka.

***
             “Ajumma, aku mau kimchi”
             “Mianhae Sehun-a, tidak ada masakan Korea untuk hari ini”
             “Ya! Sebenarnya kalian ini tinggal di negara mana?” bentak Sehun sambil beranjak meninggalkan kantin.
             “Ya! Sehun-a eodiga?” teriak Xiumin, tapi Sehun tak menghiraukan sahabatnya.
             “Kenapa aku bisa terjebak di sekolah menyebalkan ini?” rutuknya.
             Selama sepuluh menit, Sehun masih setia merutuki nasibnya. Ia merasa ia telah dipermainkan oleh ayahnya.
             “Kudengar kau belum makan” ucap seseorang sambil memberikan kotak bekalnya pada Sehun. “Sepertinya kau benar-benar membenci semua tentang Jepang”
             “Kenapa kau kesini?” tanya Sehun dengan nada dingin.
             “Hanya ingin memberimu ini, makanlah, aku akan membeli makanan di kantin” ucap Minran.
             “Tidak perlu” jawab Sehun sambil menjauhkan kotak bekal itu darinya, kemudian mulai berjalan menjauhi Minran. Yeoja itu pun segera mengambil kotak bekalnya dan menyusul Sehun.
             “Ya! Oh Sehun”
             Brukk
             “YAAA! Apa yang kau lakukan?” bentak Sehun pada Minran yang telah jatuh terduduk dihadapannya.
             “Gomen (maaf)
             “Jangan pernah memakai bahasa itu saat berbicara padaku” desis Sehun yang kini benar-benar telah meninggalkan Minran yang belum juga bangkit.
             “Eomeona, kau berhasil membuatnya marah” celetuk Chanyeol yang telah berdiri di belakang Minran. “Kurasa dia akan balas dendam, berhati-hatilah” ucapnya sambil mendekatkan wajahnya pada Minran, sementara Minran hanya berusaha menjauh sambil membelalakkan matanya.
             “Berhenti mengganggu yeoja tak berdosa, Park Chanyeol” pekik Xiumin sambil menarik telinga Chanyeol dan menjauhkannya dari Minran.
             Sosok kedua namja itu telah menghilang, tapi Minran masih enggan beranjak dari tempatnya. Ponsel yang semula diam tiba-tiba menjerit tak karuan. Minran segera mengerutkan keningnya melihat nomor yang sebelumnya tak ia kenal.

==================================
Kau benar-benar menghancurkan hidupku, tiba-tiba datang kesekolah ini dan membuat kehebohan dengan mengatakan kau pindahan dari Jepang, bahkan sepertinya tidak adanya makanan Korea di kantin hari ini juga gara-gara kau
==================================

             “Dare desuka (siapa ini)? Apa hubungannya makanan di kantin denganku?” belum sempat pertanyaan itu terjawab, pesan lain telah membuat ponselnya kembali menjerit.

==================================
             Dan yang paling menyebalkan adalah saat kau membuat seragamku kotor. Kau harus bertanggung jawab. Kau harus melakukan apa yang kuperintahkan, satu minggu. Tunggu, apa itu terlalu singkat? Baiklah dua minggu, tidak..tidak, itu masih terlalu singkat, baiklah, satu bulan cukup. Kau harus melakukannya mulai besok, jangan coba-coba menghindar
                                                                                             SH
===================================

             “SH? Semut Hitam? Seorang Hantu? Hah, hantu bukan orang kan, lalu siapa? SeHun? Ah ya, pasti Sehun” ucap Minran sambil memasukkan ponsel kedalam sakunya.”NANI (apa)? SEHUN?” jeritannya pun langsung membuat teman-temannya menoleh dan memandangnya dengan tatapan aneh.

***
             “Tadaima (aku pulang)” ucap Minran dengan lesu.
             “Kau baik-baik saja? Apa ada masalah?”
             “Genki desu (aku baik-baik saja)” jawab Minran sambil beranjak meninggalkan kakaknya.
Jiyong terus memandangi adiknya sampai seseorang membunyikan bel rumahnya.
“Ah..Minseok-a” sapanya ketika melihat seseorang yang ia kenal telah berdiri dihadapannya.
“Kenapa kau menyuruhku kesini”
“Eumm”
“MWO?” teriaknya ketika Jiyong telah membisikkan sesuatu ke telinganya.
“Jebal”
“Apa kau yakin aku bisa…”
“Tentu saja” Xiumin pun langsung mengela nafas panjang dan mengangguk pelan, sementara Jiyong langsung menepuk bahu sahabatnya itu dan tersenyum.

***
“Minran cepat bangun, aku akan mengajakmu ke suatu tempat”
“Aku sudah bangun daritadi”
“Ayo berangkat”
Setelah sekitar dua puluh menit perjalanan, akhirnya mereka pun sampai di depan sebuah gedung yang tidak terlalu besar bertuliskan “G-Min Art School” di depannya.
“Art School? Kecil sekali” cibir Minran sambil berkacak pinggang.
“Hey, jangan salah, kecil-kecil begini ini tetap milikku”
“Nani (apa)?”
“Naze desuka (kenapa)? ini memang milikku, tidak, bukan hanya aku, tapi Minseok juga” Minran pun memandang kakaknya tidak mengerti. “Jangan katakan kau tidak mengenlnya” Jiyong langsung menepuk keningnya melihat Minran menggeleng pelan.
“Hyung, anak-anak membutuhkanmu” ucap seseorang yang baru saja keluar, Jiyong pun mengangguk dan mulai melangkahkan kakinya.
“Minseok-a” panggilnya sambil melirik Minran, sementara Minran hanya tercengang menatap Jiyong dan Xiumin bergantian. “Baiklah aku akan kedalam, jadi temani adikku melihat-lihat tempat ini”
“Kenapa harus. . .” Jiyong hanya menepuk bahu Xiumin dan tersenyum.
Xiumin dan Minran pun segera beranjak dari tempat mereka berdiri. Sekitar sepuluh menit mereka berjalan tanpa ada obrolan sedikit pun, akhirnya mereka pun sampai di taman dekat danau.
“Ya! Kenapa kau ada disini?”tanya Xiumin pada yeoja yang sedang sibuk dengan kanvasnya.
“Aku tidak akan ke kelas kalau GD oppa belum datang”
“Dia sudah datang daritadi, cepat atau dia akan menyuruhmu pulang” yeoja kecil itu pun langsung berlari meninggalkan Xiuman dan Minran.
“GD?”
“G-Dragon”
“Kakakku?” Xiumin mengangguk dan tersenyum.
“Itu nama panggilan dari ibuku, dia selalu memanggilnya dengan nama itu. Setelah ibuku pergi, aku tidak pernah lagi mendengar nama itu” ucap Minran yang kini telah tertunduk lesu.

***
Matahari telah menampakkan senyumnya, tapi sepertinya suasana hati Minran tak secerah senyuman sang mentari. Alasannya, hanya karena seorang Oh Sehun.
“Belikan bubble tea sekarang”
“Bubble tea? Kau seperti anak kecil” cibir Minran.
“Itu lebih baik daripada aku harus minum sake” balas Sehun. “Cepat” ucapnya sembari mendorong tubuh Minran.
“Kau yakin bisa menghabiskan dua bubble tea?” Minran segera berbalik dan nampaklah sosok Xiumin tengah berdiri dengan segelas bubble tea di tangannya.
“Tidak, cukup satu saja” jawab Minran sambil mengangkat bubble tea di tangan kirinya. “Ini untuk Sehun” ucapnya ketika Xiumin memandang bubble tea lain yang Minran pegang.
“Untuk apa kau…”
“Kau ingat ucapan Chanyeol kan? Tentang Sehun yang mungkin akan balas dendam”
“Apa ini bagian dari rencananya?” Minran hanya mengedikkan kepalanya dan tersenyum, kemudian pergi meninggalkan Xiumin yang masih memandangnya sampai sosok Minran menghilang dari pelupuk matanya.
Setelah lima menit menunggu, akhirnya Sehun pun melihat Minran kembali dengan bubble tea dalam genggamannya.
“Kau tidak perlu membelikanku dua bubble tea, aku akan kesulitan menghabiskannya” ucap Sehun yang telah mengambil kedua bubble tea dari tangan Minran.
“Siapa bilang semua ini untukmu?” balas Minran yang langsung menyambar salah satu bubble tea dari tangan Sehun.
***
Tak terasa dua minggu sudah Minran menjalani kehidupan seperti pembantu, bagaimana tidak, ia harus membawakan tas Sehun ke kelas, jika Sehun mendapat hukuman, ialah yang harus menanggungnya, sementara Sehun lebih memilih untuk bermesra-mesraan dengan yeoja-yeoja yang selama ini mengejar-ngejarnya. Kadang ia juga harus merelakan bekalnya jika tidak ada makanan Korea di kantin sekolah.
“YA! Shin Minran, kau dipanggil guru BP” teriak Bobby. Minran pun segera berlari meninggalkan Sehun yang masih menikmati bubble tea nya.
“Seonsaengnim, apa anda memanggil saya?”
“Ah ne, masuklah”
Lee seonsaengnim pun menceritakan maksudnya memanggil Minran ke ruang BP. Beberapa kali Minran tampak terkejut mendengar ucapan Lee seonsaengnim, tapi tak jarang pula senyuman menghiasi wajahnya.
“Gamsahamnida”
“Ya! Kau pindahan dari Jepang kan? Kau bebas memakai bahasa Jepang, semua orang disini bisa berbahasa Jepang, mereka sangat menyukainya”
“Kecuali satu orang”
“Oh Sehun” sahut Lee seonsaengnim, kemudian mereka pun tertawa.

Jam telah menunjukkan pukul tujuh, sekolah mulai sepi, hanya beberapa anak yang masih bertahan di kelasnya, sekedar mengerjakan tugas mereka.
“Hyoyeon-a, ayo pulang” ajak Minran sambil memasukkan buku-bukunya. “Xiumin, aku pulang dulu”
“Xiumin-san, osaki ni shitsurei shimasu (Xiumin, maaf aku pulang dulu)
“Ki o tsukete (hati-hati)
“Huh? Xiumin-a, kau berbicara dengan Bahasa Jepang?” tanya Hyoyeon dengan mata terbelalak. “Bagus..bagus, tingkatkan lagi nak” tambahnya sambil menepuk bahu Xiumin, sementara Minran hanya terkikik melihat kelakuan sahabatnya itu.
Minran dan Hyoyeon pun segera keluar menyusuri lorong gelap yang cukup panjang. Berkali-kali Hyoyeon merasa ada yang mengikuti mereka, tapi ia segera menepis prasangka-prasangka buruk yang melintas di kepalanya.
“Mata ashita (sampai jumpa besok)” ucap Minran sambil melambaikan tangannya. Hyoyeon hanya tersenyum dan membalas lambaian tangannya. Ia merasa ada yang aneh tepat saat ia mulai melangkahkan kakinya menaiki bus sekolah. Ada sedikit keributan dibelakang, ia pun segera menoleh dan mendapati Minran tengah diseret oleh dua orang bertopeng menjauh dari gedung sekolah.
.
.
.
.
.
.
.
.

TBC


Eottae yeorobun??? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar