Cast :
-
Chanyeol “EXO”
-
Sooyoung “SNSD”
-
Suzy “Miss A”
-
Myungsoo “Infinite”
Author : Bie
Sooyoung POV
Aku tau ini telah berakhir, teman-temanku pun telah
mengatakannya. Aku sadar kita telah berpisah, aku pun sadar kita tak mungkin
bersatu lagi. Padahal sebentar lagi kita akan pergi bersama, tak kusangka kau
akan seperti ini.
“Sooyoung-a” panggil seseorang yang melambaikan
tangan kearahku. Aku pun membalasnya, dan semoga saja ia tidak melihat
pipiku yang telah basah. “Kau..menangis?” tanyanya ketika ia telah berdiri
dihadapannya.
“Tidak”
“Bohong…sudahlah, lupakan saja dia” kulirik Taeyeon yang
kini memandangku penuh cemas.
Ya, kurasa aku akan melupakanmu, Park Chanyeol.
Chanyeol POV
Kulirik yeoja yang ada di depanku, sekilas kulihat ada
gurat kekecewaan diwajahnya, ia pun tak mau memandangku, walau sedetikpun.
“Kau baik-baik saja?” tanyaku dengan suara yang kubuat semanis
mungkin.
“Aku tidak suka” jawabnya tanpa mengangkat wajahnya.
“Kenapa? Makanannya tidak enak?”
“Bukan
itu” ucapnya sambil meletakkan sendoknya dengan kasar. “Aku tidak suka dengan
semua yang harus kulakukan”
“Kau
pikir aku suka, hah?”
“Lalu
kenapa kau diam saja?”
“Aku.
. .” Suzy masih memandangku, sepertinya ia masih menebak-nebak jawaban apa yang
akan meluncur dari bibirku. “Ah dwaesseo, aku hanya tidak ingin membuat ayahku
marah”
“Lalu,
bagaimana dengan Sooyoung?”
“Semuanya
sudah selesai”
“Owh..maaf”
ucapnya penuh sesal.
“Tidak
masalah, bagaimana dengan Myungsoo?”
“Dia
bisa mengerti”
“Ah
kau beruntung”
“Kau harus menjelaskan hal ini padanya”
“Tidak, kurasa dia telah membenciku”
Sooyoung POV
Semua telah berakhir, tapi bisikan-bisikan dalam hatiku
selalu muncul, sepertinya aku tidak akan pernah lagi mencintai orang lain
seperti aku mencintaimu.
Hatiku yang beku, langsung mencair saat aku
didepanmu. Hatiku telah mencair karenamu.
“Kenapa kau lakukan ini? Apa salahku? Apa kau lelah
denganku?” air mata yang mengiringi bisikan-bisikanku mampu memecah kesunyian
malam. Hatiku yang mencair telah menguap dan hilang begitu saja.
“Itulah namja, tak pernah memperlakukan yeoja dengan
baik” ucap Jessica yang telah berdiri di pintu kamarku.
“Tapi aku terlanjur menyukainya, harus bagaimana lagi?”
Jessica hanya mendengus dan langsung menghampiriku.
Park Chanyeol, aku membencimu, aku membencimu
karena kau telah membuat air mataku berderai.
Author POV
Musim
dingin telah berlalu, Chanyeol masih duduk dikamarnya, memandang foto dua anak
manusia yang tengah bahagia.
“Hatiku
ingin meraihmu, tapi itu tak semudah yang kubayangkan” bisiknya. Chanyeol pun segera meraih ponselnya dan berusaha menahan
air matanya.
Tak ada jawaban. Ia terus mencoba, sampai akhirnya
seseorang mulai menyapanya.
“Ada apa?”
“Kau..baik-baik saja?”
“Cepatlah”
“Aku…hanya
ingin menjelaskan semuanya”
Sooyoung
diam, ia bingung, haruskah ia mendengar penjelasan Chanyeol atau…membuang
jauh-jauh ponsel kesayangannya itu.
“Sooyoung-a”
“Katakan”
“Sebenarnya
aku tidak ingin melakukan ini”
“Apa yang kau bicarakan?”
“Aku dan Suzy…tidak ada hubungan apa-apa”
“Jangan bodoh Park Chanyeol, semua orang tau
kalian telah bertunangan” ucap Sooyoung.
“Tapi
ini semua karena keinginan ayahku, kau tau sendiri kan aku tidak bisa
membantahnya”
“Apa sekarang kau juga tidak bisa membantahnya? Apa kau
ingin mengorbankan kebahagiaanmu?”
“Aku akan mencoba membicarakan hal ini, jadi kumohon,
beri aku sedikit waktu”
“Bagaimana dengan Suzy? Apa dia mau melepasmu begitu
saja?” Chanyeol hanya tertawa, bahkan ia pikir itu adalah pertanyaan paling
konyol yang pernah ia dengar. “YAA! Park Chanyeol”
“Hey, perasaan kami sama”
“Maksudmu. . .”
“Bahkan statusnya masih sebagai kekasih
Myungsoo”
“Sungguh,
aku tidak. . .”
“Ini
semua terjadi karena orang tua kami, bahkan perjodohan ini terjadi sebelum kami
bisa melihat dunia, walaupun Suzy mengatakan kami tidak saling mencintai,
mereka tetap memaksa kami untuk bertunangan. Sekarang aku dan Suzy
masih memikirkan cara supaya pernikahan ini tidak akan terjadi”
“Tunggu, kau bilang dia masih kekasih Myungsoo”
“Ya, memang. Suzy telah menjelaskan semua ini padanya,
dan dia bisa mengerti, bahkan dia juga berusaha membantu kami”
“Lalu. . .”
“Lalu sekarang aku ingin bertanya padamu, apa aku masih
punya kesempatan? Kalau iya, kuharap kau mau bersabar, aku akan menyelesaikan
masalah ini, secepatnya, aku janji” tak ada jawaban yang keluar dari bibir
Sooyoung, dan itu membuat Chanyeol semakin cemas. Sampai akhirnya terdengar
isakan dari seberang sana, ya, Sooyoung menangis, sepertinya ia mulai lega
setelah mengetahui yang sebenarnya.
“Aku akan bersabar” bisik Sooyoung ditengah
isakannya
***
“Ayah, aku benar-benar tidak bisa menikahi Suzy”
“Apa kau gila? Kau tetap harus menikah dengannya”
“Yah, selama ini aku tidak pernah meminta apapun darimu,
kumohon, ini permintaan pertama dan terakhirku, izinkan aku menentukan
pilihanku sendiri, lagipula Suzy juga tidak bahagia dengan keputusan ini”
“Apa maksudmu?”
“Suzy mencintai orang lain, bahkan dia masih berhubungan
dengan pria itu”
“Suruh dia meninggalkan pria itu”
“Apa? Yah, aku tidak bisa melakukannya. Kumohon, aku
janji ini yang terakhir, kalaupun aku harus meninggalkan rumah ini, aku akan
melakukannya asal kau mengizinkanku melakukan ini” kini tuan Park hanya
memandang Chanyeol dengan tajam, bahkan semakin lama mereka saling menatap,
semakin tajam pula tatapan yang ia berikan.
***
Lagi-lagi Suzy hanya melirik namja yang duduk disampingnya,
iapun tak mengerti mengapa keadaan menjadi sedikit canggung, padahal biasanya
mereka akan bertengkar hanya karena masalah kecil.
“Bagaimana?” tanyanya dengan lirih.
“Bagaimana apanya?” namja itu hanya melirik Suzy
sekilas, kemudian kembali menatap rumput-rumput yang membentang dihadapannya.
“Aku tau kau ini bodoh, tapi bisakah kau sedikit pintar
saat aku menyinggung tentang ‘itu’?”
“Kau…” kini Chanyeol telah melempar death
glare-nya pada Suzy yang mulai ketakutan.
“Suzy-a”
panggil seseorang yang kini tengah berlari menghampiri mereka.
“Oppa” balas Suzy sambil melambaikan tangannya, sementara
itu Chanyeol hanya memandanganya jijik. Baginya, mendengar suara manja Suzy
membuat perutnya mual.
“Kalian sudah lama?”
“Eumm…aku benar-benar tidak betah lama-lama dengan namja
ini” ucap Suzy sambil melirik Chanyeol.
“Tapi dia kan calon suamimu” goda Myungsoo.
“YA! Cukup” sahut Suzy dengan kesal.
“Maaf aku terlambat” bisik Sooyoung yang baru
saja tiba.
“Tenang
saja, kau tidak terlambat” jawab Suzy sambil tersenyum.
“Aku juga minta maaf telah salah paham padamu”
“Tidak masalah…Myungsoo oppa, ayo jalan-jalan” ucapnya
sambil menarik lengan Myungsoo.
“Yaa Bae Suzy, kau tidak mau mendengar hasilnya?” teriak
Chanyeol.
“Aku sudah mendengarnya dari ayahku, jadi lebih baik
gunakan saja waktumu untuk menjelaskan semuanya pada Sooyoung eonni” balas Suzy
sambil terus berlari menjauhi Chanyeol dan Sooyoung.
“Jadi..bagaimana?” Chanyeol pun berbalik dan
memandangnya.
[Flashback]
“Kumohon, aku janji ini
yang terakhir, kalaupun aku harus meninggalkan rumah ini, aku akan melakukannya
asal kau mengizinkanku menentuka pilihanku sendiri” kini tuan Park hanya
memandang Chanyeol dengan tajam, bahkan semakin lama mereka saling menatap,
semakin tajam pula tatapan yang ia berikan. Tapi tiba-tiba saja ekspresinya
berubah, tatapan tajam itu telah hilang, digantikan senyuman tulus diwajahnya.
“Bagaimana mungkin aku akan membiarkanmu meninggalkan
rumah ini?” bisik tuan Park sambil menggenggam tangan Chanyeol. “Kupikir kau
tidak akan berontak dan tetap menuruti apa yang kuminta, tapi ternyata aku salah.
Kini kau telah dewasa, sepertinya kau akan menjauhiku dan akhirnya
meninggalkanku”
“Aku tidak akan meninggalkanmu ayah”
“Maafkan
aku, aku terlalu memaksamu, aku benar-benar ayah yang jahat, memperlakukan
anakku sendiri layaknya boneka”
“Tidak,
kaulah yang terbaik, terima kasih karena selalu ada disampingku”
“Aku
janji tidak akan memaksamu melakukan hal-hal yang tidak masuk akal lagi.
Perjodohan…kurasa itu hal terbodoh yang pernah kulakukan” ucap tuan Park yang
kini telah memeluk Chanyeol dengan sangat erat.
[Flashback end]
“Paling
tidak ayahmu telah mengakui kekeliruannya” bisik Sooyoung ditengah isak
tangisnya.
“Ya
begitulah, dan kumohon jangan pernah menangis lagi” ucap Chanyeol sambil
menghapus air mata yang telah membasahi pipi Sooyoung.
“Oh
tidak, kau telah melihat betapa konyolnya aku, dan kau pun telah melihat betapa
bodohnya aku, aku hanya menganggap kaulah satu-satunya namja di dunia ini. Dan
lagi-lagi kaulah yang berhasil mencairkan hatiku”
Chanyeol
tersenyum dan langsung menarik Sooyoung kedalam pelukannya, berharap tidak akan
ada lagi kesalah pahaman diantara mereka, kesalah pahaman yang akan membuat
mereka saling menjauh lagi.
Inspired
by DAVICHI’s Song-Be Warmed
Note : Maaf kalo banyak typo. Mohon kritik dan sarannya ya…
Via : Flaming Pearls [
http://flamers24.blogspot.com/ ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar