GG

GG
Follow my Twitter : @lovbie_df

Jumat, 14 Oktober 2016

[FF] THE PRECIOUS PEBBLE

#49
Author   : Bikry Faridatur Rofiqoh
Penerbit : Mazaya Publishing House




         Hidup memang tidak selalu berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan, harus ada kerikil yang menghalangi jalan kita. Namun seseorang tidak menyadari betapa berharganya kerikil yang telah menghentikannya itu. Ia masih saja merutuki kegagalan yang baru saja terjadi padanya.
Kim Taehyung adalah seorang atlet lompat tinggi SMA Hanlim yang kini berusaha mengubur rasa kecewanya. Bagaimana tidak, ia tidak bisa pulang sebagai pemenang. Sementara Jung Yerin, adik kelasnya yang pernah ia permalukan saat Masa Orientasi Siswa itu berhasil mendapatkan juara pertama untuk lompat tinggi putri. Entahlah, antara malu, marah, kecewa, semuanya telah memenuhi pikirannya.
          Ia tidak tahu harus kemana sekarang, tidak ada lagi teman-teman yang siap merangkul bahunya setelah ia berhasil meraih mimpinya. Yang bisa ia lakukan sekarang hanyalah menyeret kakinya menyusuri sungai dengan hembusan angin yang mungkin menjadi satu-satunya hal di dunia ini yang masih ramah padanya.
***
            “Jung Yerin, gawat. Taehyung seonbae[1],” jerit Shinbi.
            “Ada apa?” tanya Yerin seraya menyeka keringat di dahinya.
            “Seseorang melihatnya di dekat sungai, aku takut dia akan…”
Yerin langsung bangkit dari tempat duduknya dan berlari keluar. Ia tidak bisa diam saja. Yerin tahu masalah yang dihadapi Taehyung. Ia tahu bagaimana Taehyung harus menanggung malu karena harus kalah di depan adik kelas seperti dirinya. Terlebih karena orang tua Taehyung selalu menginginkan kejuaraan ada di tangan Taehyung. Ia harus menyelamatkan Taehyung yang mungkin saja akan melakukan hal konyol kapan saja. Ya, ia harus menyelamatkan pria yang ia suka.
            “Apakah ini yang dilakukan seorang pria setelah kalah dalam pertandingan?” Taehyung yang semula siap melompat ke sungai, kini mengurungkan niatnya. Ia mencengkeram tepi jembatan dengan kuat. Lagi-lagi ia harus menanggung malu karena ulahnya sendiri. “Aku tahu kau ini atlet lompat tinggi, tapi kurasa ini bukan tempat yang tepat untuk latihan.”
            “Kau ingin meledekku?” geram Taehyung.
            Yerin menghampiri Taehyung dan berdiri di sampingnya, menatap sungai yang terhampar di hadapan mereka, kemudian berbisik pelan, “Kau terlalu berambisi untuk menang. Bahkan keegoisanmu telah membuatmu berlari tanpa peduli pada apa yang terjadi di sekelilingmu. Kau mungkin tidak bisa berhenti mengumpat pada kerikil yang telah menghalangi jalanmu. Tapi kau harus tahu satu hal, kerikil itu sangat berharga. Kau harus berhenti sebentar untuk menyingkirkan kerikil itu, tapi jangan lupa untuk menikmati pemandangan indah di sekelilingmu.”
            “Aku tidak mengerti.”
            “Jangan terlalu memaksa. Semakin kau memaksakan diri, semakin banyak sesuatu yang akan hilang darimu. Kau harus melihat pemandangan indah yang pernah kau lewatkan,” ucap Yerin seraya menarik lengan Taehyung dan berlari.
            Yerin mengendurkan cengkeramannya dan berhenti beberapa meter dari tempat mereka bertanding tadi. Taehyung tersenyum begitu melihat apa yang ada di hadapannya.
         “Mereka tidak akan disini kalau mereka membencimu,” ucap Yerin seraya menunjuk enam pria yang berdiri beberapa meter di depan mereka. “Mereka tetap mendukungmu walaupun kau tidak pernah menyadarinya.”
          “Berapa banyak pemandangan indah yang telah kulewatkan?” tanya Taehyung dengan kedua matanya yang telah berkaca-kaca. Ia langsung menyeka air matanya dengan kasar dan memberi Yerin pelukan singkat sebelum akhirnya berlari menghampiri sahabat-sahabatnya.
            “Aku tidak akan membiarkanmu melewatkan pemandangan seindah ini lagi. Aku akan selalu di sampingmu dan menghentikanmu saat kau berlari terlalu kencang,” bisik Yerin begitu melihat Taehyung memeluk sahabat-sahabatnya.


[1] Seonbae/Sunbae : Senior

Tidak ada komentar:

Posting Komentar