GG

GG
Follow my Twitter : @lovbie_df

Sabtu, 16 November 2013

[FF] FIX A HEART


Cast      :
-          Kris “EXO”
-          Suho “EXO”
-          Jessica “Girls Generation”
-          Krystal “F(X)”

Author : Bie

             Semburat merah dilangit telah Nampak, tapi namja satu ini masih saja sibuk memainkan bola basket ditangannya, sedangkan namja yang satunya lebih memilih untuk menyibukkan diri dengan tumpukan buku-buku disampingnya.
             “Aww” jeritnya ketika bola basket Kris telah berpindah ke kepalanya.
             “Berhenti membolak-balik benda itu, apa kau tak bosan?”
             “Lalu apa kau tak bosan bermain-main dengan benda ini?” Tanya Suho sambil melempar bola itu pada Kris.
             “Ah, baiklah, terserah kau saja” jawab Kris yang mulai berjalan menghampirinya. “Ayo pulang” ajaknya sambil menyambar tasnya dan tas Suho.
             Kris benar-benar menyayangi sepupunya itu, bahkan ia sudah menganggap Suho sebagai adiknya sendiri. Bahkan ia meminta Suho untuk tinggal dirumahnya sejak orang tuanya memutuskan untuk melanjutkan bisnis mereka di Canada.
             “Yaa, bukankah kau pernah bilang padaku kalau kau punya yeojachingu saat di Kanada?” Tanya Suho sambil berusaha mengimbangi langkahnya dengan langkah Kris.
             “Wae?”
             “Sepertinya aku tidak pernah melihat foto yeoja itu dirumahmu, dan kurasa kau juga tidak pernah menghubunginya”
             “Apa aku harus melapor dulu padamu?”
             “Eumm…”
             “Sudahlah, aku tidak tau dimana dia sekarang”
             “Kau harus mencarinya”
             “Kenapa? Mungkin saja dia sudah bertunangan dengan pria lain, atau malah sudah menikah”
             “Jangan berprasangka. . . .”
             “Masuklah dulu, aku mau membeli makanan untuk makan malam” ucapnya sambil melempar tas Suho, bola, dan tasnya pada sepupunya itu.
***
             “Kris?” sapa seseorang yang baru saja menepuk bahunya. Kris menoleh, namun ia hanya mengangkat alis tebalnya dan memandang orang itu dengan bingung. “Kau melupakanku? Aku benar-benar kecewa padamu, Krisasso” Kris tersentak, hanya dua orang saja yang memanggilnya dengan sebutan itu, Suho dan…Krystal, mungkinkah dia?
             “Krystal?” tanyanya dengan ragu.
             “Akhirnya kau mengenaliku juga”
             “Sejak kapan kau disini?”
             “Sejak tadi”
             “Tidak, maksudku sejak kapan kau pindah ke negara ini?”
             “Dua tahun lalu”
             “Benarkah? ah, jadi apakah sekarang kau mau memberiku nomor ponselmu yang baru?”
             “No”
             “Okay”
             “Baiklah..baiklah, berikan ponselmu”
             “Eumm, apa kalian sudah menikah?”
“Are you crazy? Kau menanyakan pernikahan di umur kami yang masih semuda ini?”
             “Ah ya, tak kusangka aku sebodoh ini..jadi, apa kau sudah punya kekasih sekarang?”
             “Ah, kurasa seseorang sedang kelaparan menungguku” ucap Krystal sambil mengembalikan ponsel Kris.
             “Kurasa begitu”
             “Bye Kris”
             “Bye”
***
             “Aku sudah menemukannya” sorak Kris ketika pintu rumahnya telah terbuka.
             “Hah?”
             “Kekasihku”
             “Itukah alasannya kenapa kau membiarkanku kelaparan?”
             “Ah..sorry” ucap Kris sambil memberikan makanan yang telah dibelinya tadi.
             “Jadi, dimana dia tinggal?” tanya Suho yang mulai menyuapkan kimbab kedalam mulutnya.
             “Ow, aku lupa menanyakannya”
             “Ckckck..tak kusangka kau lebih bodoh dari yang kubayangkan”
             “YAAA!!!”
“Wae? Kenyataan kan? Kau ini tampan, tinggi, popular, tapi ternyata…kau juga babo”
“Stop mengataiku bodoh, cepat makanlah yang banyak dan berjanjilah padaku kau akan lebih tinggi dariku” ucap Kris yang beranjak menuju ke kamarnya.
“Itu tidak mungkin, Krease”
“Sorry, I can’t hear you” ledeknya
***
             Air yang terus bergemericik tak membuat Jessica terganggu sedikitpun, bahkan ia semakin berkonsentrasi dengan gaun yang ada dihadapannya.
             “Apa ini gaun yang akan kau bawa ke butik?” Tanya Krystal yang telah bersiap-siap untuk berangkat ke kampusnya.
             “Eumm..bagaimana menurutmu?”
             “Perfect..aku sedang mencoba membayangkannya sekarang”
             “Membayangkan apa?”
             “Aku memakai gaun ini ke pesta pernikahan kakak temanku”
             “Kau akan menjadi pusat perhatian dengan gaun ini”
             “Itulah yang kuharapkan”
             “Bahkan gaun ini akan terlihat lebih mencolok daripada gaun yang dipakai pengantinnya”
             “Nuna, kau sudah siap?”
             “Ah ya” jawab Jessica. “Dia adikku, Krystal” tambahnya ketika melihat ekspresi bingung Suho.
             “Kim Joonmyun, tapi kau bisa memanggilku Suho” ucapnya sambil mengulurkan tangan.
             “Jung Soojung, kau bisa memanggilku Krystal” Krystal pun menjabat tangan Suho dan tersenyum.
             “Jadi apa yang harus kulakukan?” Tanya Suho yang buru-buru menjauhkan tangannya dari tangan Krystal.
            “Kau bisa membawa gaun-gaun ini ke mobilmu?” tanya Jessica sambil menunjuk gaun-gaun yang ada di sofa, termasuk gaun yang baru saja ia selesaikan.
             “Tentu saja” ucap Suho.
             “Aku tidak pernah melihatnya”
             “Dia selalu datang ke butik”
             “Kenapa kau tidak memberi tahuku kalau ada pangeran tampan yang selalu datang ke butikmu?”
             “Setiap hari aku memintamu untuk datang, tapi kau selalu mengatakan kalau kau sibuk dengan tugas-tugasmu”
             “Nuna, ayo berangkat”
             “Suho-ya, setelah mengantarku, apa kau akan langsung ke kampus?”
             “Ne, waeyo?”
             “Kuharap kalian berdua bisa berangkat bersama”
             “Ne, tentu saja”
***
             Suho telah mengantar Jessica ke butiknya, sekarang hanyalah ia dan Krystal yang ada didalam mobilnya. Kecanggungan terjadi diantara mereka, bagaimana tidak, mereka baru saja bertemu tapi sudah harus pergi berdua.
             “Ehm..kau, apa kau sudah lama mengenal kakakku?”
             “Sudah satu tahun, kurasa. Ah, tapi kenapa aku tidak pernah bertemu denganmu?”
             “Karena kau tidak pernah kerumah”
             “Maksudku saat di butik kakakmu”
             “Aku memang jarang kesana, kesana pun jika Sica menyuruhku untuk menjemputnya” jawabnya. “Dia bilang kau kesana tiap hari, apa yang kau lakukan?”
             “Itu. . .hanya, mengajaknya makan, dia terlalu sibuk, sampai-sampai lupa kalau belum makan seharian” Krystal hanya mengangguk, dan membiarkan suasana kembali sunyi.
***
             Sudah seminggu ini Krystal mengenal Suho, selama itu pula ia terlihat sering berada di butik kakaknya, sekedar untuk melihat Suho. Tapi ternyata ia tidak menemukan Suho disana.
             “Sebenarnya kemana dia?” Tanya Krystal dengan kesal.
             “Apa kau tidak bertemu dengannya di kampus?”
             “Tadi aku bertemu dengannya, dan dia bilang kalau dia akan kesini”
             “Mungkin dia tidak ingin bertemu denganmu” goda kakaknya.
             “Begitukah? Terima kasih telah membuatku sakit hati sist” ucap Krystal, kemudian langsung pergi dari tempat itu.
***
             “Hey, bukankah biasanya kau pulang telat? Apa kau bertengkar dengan ‘calon’ kekasihmu itu?”
             “Tidak, aku hanya tidak ingin bertemu dengan adiknya”
             “Hah?”
             “Dia membuatku sedikit…risih, aku jadi tidak sebebas dulu bertemu dengan kakaknya”
             “Benarkah? Kasian sekali. Hey, kau mau ikut denganku besok?”
             “Mian, ada sesuatu yang harus kulakukan”
             “Ah, sayang sekali, padahal aku ingin mengajakmu mencari kekasihku”
***
             Jessica masih menatap keluar jendela, memandangi butiran-butiran sebening kristal yang jatuh dari langit. Tak ada yang tau perasaannya saat ini, benar-benar sulit ditebak.
             “Kris” panggilnya pada seorang namja yang baru saja melintas di luar café. Namja itu pun menoleh dan langsung berlari menghampiri Jessica.
             “Sica, benarkah. . .”
             “Ya, ini aku…Long time no see”
             “Ya, sebenarnya aku sudah lebih dulu bertemu dengan Krystal, tapi aku lupa menanyakan tempat tinggal kalian”
             “Kenapa kau sebodoh itu, hah?”
            “Kenapa semua orang selalu menyalahkan kebodohanku?” Jessica pun tertawa melihat Kris yang mulai kesal.
             Tak lama kemudian, keluarlah Suho yang langsung terkejut melihat Kris dihadapannya.
             “Kris?”
             “Suho-ya, kau hebat, tak kusangka kau yang lebih dulu menemukan kekasihku” ucapnya sambil menepuk bahu Suho. “Jadi itukah alasannya kau tidak ingin ikut denganku? Ternyata kau sudah menemukannya dan ingin memberiku kejutan”
             “Kalian saling kenal?”
             “Ya, dia sepupuku” jawab Kris sambil merangkul Suho. “Thanks Myun-i”
             “Ah, tidak masalah” ucap Suho. “Karena kalian sudah bertemu, kurasa tugasku sudah selesai, aku harus pergi sekarang” tambahnya sambil menyambar tas putih miliknya dan langsung keluar dari tempat itu.
             Suho tak tau kemana kakinya akan melangkah, ia masih kecewa, marah, bahkan ia merasa tidak ada keadilan dalam hidupnya. Ia merasa hidupnya tidak sempurna. Orang tua yang telah lama meninggalkannya, dan kini yeoja yang ia cintai pun tak bisa bersamanya.

[Flashback]
             “Yeoboseyo, Kris, cepatlah kesini, café depan kampus” ucap Suho. “Kau akan terkejut melihat ‘calon’ kekasihku. Kau pikir aku tidak bisa mendapatkan yeoja cantik, hah?” batinnya.
             Setelah sepuluh menit ia gunakan untuk mengumpulkan keberaniannya, ia pun segera keluar dan terus mencoba menenangkan dirinya.
             Dari kejauhan, ia melihat sosok namja tinggi yang sangat ia kenal tengah tertawa bahagia dengan seorang. . .yeoja, ya, yeoja itu adalah Jessica.
             “Secepat itukah mereka akrab?”
“Suho-ya, kau hebat, tak kusangka kau yang lebih dulu menemukan kekasihku” ucapnya sambil menepuk bahu Suho. “Jadi itukah alasannya kau tidak ingin ikut denganku? Ternyata kau sudah menemukannya dan ingin memberiku kejutan”
[Flashback End]
            
             “Jadi selama ini orang yang kudekati adalah. . .kekasihmu?” batinnya. Kini ia telah sampai di taman kota. Sepi, hanya ada beberapa anak yang berlarian sambil tertawa lepas di tempat itu.
             “Kau merasakan apa yang kurasakan” ucap seseorang yang sedari tadi telah memperhatikannya. Suho pun berbalik dan menatap yeoja itu. “Kau mencintai orang yang telah mencintai orang lain, begitu juga denganku”
             “Apa maksudmu?”
             “Aku menyukai orang yang sebenarnya telah mencintai kakakku”
             “Kris?” Krystal hanya diam dan terus menatap Suho. “Aku?” kali ini ia tersenyum dan langsung mengalihkan pandangannya.
             “Aku tau akan seperti ini, aku tau kau. . .”
             “Aku hanya menganggapmu sebagai adikku, tak lebih”
             “Itulah kenapa aku mengatakan nasib kita sama. Aku mencintaimu, tapi kau mencintai kakakku yang ternyata telah mencintai Kris”
             “Lupakan kau pernah mencintaiku”
             “Kau pikir itu mudah?”
             “Coba saja, aku juga akan mencobanya, aku akan mencoba untuk melupakan bahwa aku pernah mencintai kakakkmu”
             “Aku tak bisa”
             “Kau bisa, yakini saja” ucap Suho yang masih memandang lurus ke depan, memandang hamparan rumput hijau dengan bunga-bunga yang tersebar disana.
             Hari itu, Suho dan Krystal menghabiskan waktu bersama di taman itu. Krystal, mencoba melupakan perasaannya pada namja disampingnya. Dan Suho, mencoba melupakan perasaannya pada yeoja yang sekarang telah tertawa bahagia karena kekasihnya telah kembali.

THE END
==========================================
Note : Maaf kalo banyak typo. Mohon kritik dan sarannya ya…

Via : Flaming Pearls [ http://flamers24.blogspot.com/ ]

3 komentar: