Cast :
-
Kris “EXO”
-
Suho “EXO”
-
Jessica “Girls Generation”
-
Krystal “F(X)”
Author : Bie
Semburat merah dilangit telah Nampak,
tapi namja satu ini masih saja sibuk memainkan bola basket ditangannya,
sedangkan namja yang satunya lebih memilih untuk menyibukkan diri dengan
tumpukan buku-buku disampingnya.
“Aww” jeritnya ketika bola basket
Kris telah berpindah ke kepalanya.
“Berhenti membolak-balik benda itu,
apa kau tak bosan?”
“Lalu apa kau tak bosan
bermain-main dengan benda ini?” Tanya Suho sambil melempar bola itu pada Kris.
“Ah, baiklah, terserah kau saja”
jawab Kris yang mulai berjalan menghampirinya. “Ayo pulang” ajaknya
sambil menyambar tasnya dan tas Suho.
Kris
benar-benar menyayangi sepupunya itu, bahkan ia sudah menganggap Suho sebagai
adiknya sendiri. Bahkan ia meminta Suho untuk tinggal dirumahnya sejak orang
tuanya memutuskan untuk melanjutkan bisnis mereka di Canada.
“Yaa,
bukankah kau pernah bilang padaku kalau kau punya yeojachingu saat di Kanada?” Tanya
Suho sambil berusaha mengimbangi langkahnya dengan langkah Kris.
“Wae?”
“Sepertinya
aku tidak pernah melihat foto yeoja itu dirumahmu, dan kurasa kau juga tidak
pernah menghubunginya”
“Apa
aku harus melapor dulu padamu?”
“Eumm…”
“Sudahlah,
aku tidak tau dimana dia sekarang”
“Kau
harus mencarinya”
“Kenapa?
Mungkin saja dia sudah bertunangan dengan pria lain, atau malah sudah menikah”
“Jangan
berprasangka. . . .”
“Masuklah
dulu, aku mau membeli makanan untuk makan malam” ucapnya sambil melempar tas
Suho, bola, dan tasnya pada sepupunya itu.
***
“Kris?”
sapa seseorang yang baru saja menepuk bahunya. Kris menoleh, namun ia hanya
mengangkat alis tebalnya dan memandang orang itu dengan bingung. “Kau
melupakanku? Aku benar-benar kecewa padamu, Krisasso” Kris tersentak, hanya dua
orang saja yang memanggilnya dengan sebutan itu, Suho dan…Krystal, mungkinkah
dia?
“Krystal?”
tanyanya dengan ragu.
“Akhirnya
kau mengenaliku juga”
“Sejak
kapan kau disini?”
“Sejak
tadi”
“Tidak,
maksudku sejak kapan kau pindah ke negara ini?”
“Dua
tahun lalu”
“Benarkah?
ah, jadi apakah sekarang kau mau memberiku nomor ponselmu yang baru?”
“No”
“Okay”
“Baiklah..baiklah, berikan ponselmu”
“Eumm, apa kalian sudah menikah?”
“Are you crazy? Kau menanyakan pernikahan
di umur kami yang masih semuda ini?”
“Ah ya,
tak kusangka aku sebodoh ini..jadi, apa kau sudah punya kekasih sekarang?”
“Ah,
kurasa seseorang sedang kelaparan menungguku” ucap Krystal sambil mengembalikan
ponsel Kris.
“Kurasa
begitu”
“Bye
Kris”
“Bye”
***
“Aku sudah
menemukannya” sorak Kris ketika pintu rumahnya telah terbuka.
“Hah?”
“Kekasihku”
“Itukah
alasannya kenapa kau membiarkanku kelaparan?”
“Ah..sorry”
ucap Kris sambil memberikan makanan yang telah dibelinya tadi.
“Jadi, dimana dia tinggal?” tanya
Suho yang mulai menyuapkan kimbab kedalam mulutnya.
“Ow, aku lupa menanyakannya”
“Ckckck..tak kusangka kau lebih
bodoh dari yang kubayangkan”
“YAAA!!!”
“Wae? Kenyataan kan? Kau ini
tampan, tinggi, popular, tapi ternyata…kau juga babo”
“Stop mengataiku bodoh,
cepat makanlah yang banyak dan berjanjilah padaku kau akan lebih tinggi dariku”
ucap Kris yang beranjak menuju ke kamarnya.
“Itu tidak mungkin, Krease”
“Sorry, I can’t hear you” ledeknya
***
Air yang terus bergemericik tak
membuat Jessica terganggu sedikitpun, bahkan ia semakin berkonsentrasi dengan
gaun yang ada dihadapannya.
“Apa ini gaun yang akan kau bawa ke
butik?” Tanya Krystal yang telah bersiap-siap untuk berangkat ke kampusnya.
“Eumm..bagaimana menurutmu?”
“Perfect..aku sedang mencoba
membayangkannya sekarang”
“Membayangkan apa?”
“Aku memakai gaun ini ke pesta
pernikahan kakak temanku”
“Kau akan menjadi pusat perhatian
dengan gaun ini”
“Itulah yang kuharapkan”
“Bahkan gaun ini akan terlihat
lebih mencolok daripada gaun yang dipakai pengantinnya”
“Nuna,
kau sudah siap?”
“Ah ya”
jawab Jessica. “Dia adikku, Krystal” tambahnya ketika melihat ekspresi bingung
Suho.
“Kim Joonmyun,
tapi kau bisa memanggilku Suho” ucapnya sambil mengulurkan tangan.
“Jung Soojung,
kau bisa memanggilku Krystal” Krystal pun menjabat tangan Suho dan tersenyum.
“Jadi
apa yang harus kulakukan?” Tanya Suho yang buru-buru menjauhkan
tangannya dari tangan Krystal.
“Kau
bisa membawa gaun-gaun ini ke mobilmu?” tanya Jessica sambil menunjuk gaun-gaun
yang ada di sofa, termasuk gaun yang baru saja ia selesaikan.
“Tentu
saja” ucap Suho.
“Aku
tidak pernah melihatnya”
“Dia selalu datang ke butik”
“Kenapa kau tidak memberi tahuku
kalau ada pangeran tampan yang selalu datang ke butikmu?”
“Setiap hari aku memintamu untuk
datang, tapi kau selalu mengatakan kalau kau sibuk dengan tugas-tugasmu”
“Nuna, ayo berangkat”
“Suho-ya, setelah
mengantarku, apa kau akan langsung ke kampus?”
“Ne,
waeyo?”
“Kuharap
kalian berdua bisa berangkat bersama”
“Ne, tentu saja”
***
Suho
telah mengantar Jessica ke butiknya, sekarang hanyalah ia dan Krystal yang ada
didalam mobilnya. Kecanggungan terjadi diantara mereka, bagaimana tidak,
mereka baru saja bertemu tapi sudah harus pergi berdua.
“Ehm..kau,
apa kau sudah lama mengenal kakakku?”
“Sudah
satu tahun, kurasa. Ah, tapi kenapa aku tidak pernah bertemu denganmu?”
“Karena
kau tidak pernah kerumah”
“Maksudku
saat di butik kakakmu”
“Aku memang jarang kesana, kesana pun
jika Sica menyuruhku untuk menjemputnya” jawabnya. “Dia bilang kau kesana tiap
hari, apa yang kau lakukan?”
“Itu. . .hanya, mengajaknya makan,
dia terlalu sibuk, sampai-sampai lupa kalau belum makan seharian” Krystal hanya
mengangguk, dan membiarkan suasana kembali sunyi.
***
Sudah seminggu ini Krystal mengenal
Suho, selama itu pula ia terlihat sering berada di butik kakaknya, sekedar
untuk melihat Suho. Tapi ternyata ia tidak menemukan Suho disana.
“Sebenarnya kemana dia?” Tanya
Krystal dengan kesal.
“Apa
kau tidak bertemu dengannya di kampus?”
“Tadi
aku bertemu dengannya, dan dia bilang kalau dia akan kesini”
“Mungkin
dia tidak ingin bertemu denganmu” goda kakaknya.
“Begitukah?
Terima kasih telah membuatku sakit hati sist” ucap Krystal, kemudian langsung
pergi dari tempat itu.
***
“Hey,
bukankah biasanya kau pulang telat? Apa kau bertengkar dengan ‘calon’
kekasihmu itu?”
“Tidak,
aku hanya tidak ingin bertemu dengan adiknya”
“Hah?”
“Dia
membuatku sedikit…risih, aku jadi tidak sebebas dulu bertemu dengan kakaknya”
“Benarkah?
Kasian sekali. Hey, kau mau ikut denganku besok?”
“Mian, ada sesuatu yang harus
kulakukan”
“Ah, sayang sekali, padahal aku
ingin mengajakmu mencari kekasihku”
***
Jessica masih menatap keluar
jendela, memandangi butiran-butiran sebening kristal yang jatuh dari langit.
Tak ada yang tau perasaannya saat ini, benar-benar sulit ditebak.
“Kris” panggilnya pada
seorang namja yang baru saja melintas di luar café. Namja itu pun menoleh dan
langsung berlari menghampiri Jessica.
“Sica,
benarkah. . .”
“Ya, ini aku…Long time no see”
“Ya, sebenarnya aku sudah lebih
dulu bertemu dengan Krystal, tapi aku lupa menanyakan tempat tinggal kalian”
“Kenapa kau sebodoh itu, hah?”
“Kenapa semua orang selalu menyalahkan
kebodohanku?” Jessica pun tertawa melihat Kris yang mulai kesal.
Tak lama kemudian, keluarlah Suho
yang langsung terkejut melihat Kris dihadapannya.
“Kris?”
“Suho-ya, kau hebat, tak kusangka
kau yang lebih dulu menemukan kekasihku” ucapnya sambil menepuk bahu Suho. “Jadi
itukah alasannya kau tidak ingin ikut denganku? Ternyata kau sudah menemukannya
dan ingin memberiku kejutan”
“Kalian saling kenal?”
“Ya, dia sepupuku” jawab Kris
sambil merangkul Suho. “Thanks Myun-i”
“Ah, tidak masalah” ucap Suho. “Karena
kalian sudah bertemu, kurasa tugasku sudah selesai, aku harus pergi sekarang”
tambahnya sambil menyambar tas putih miliknya dan langsung keluar dari tempat
itu.
Suho tak tau kemana kakinya akan melangkah,
ia masih kecewa, marah, bahkan ia merasa tidak ada keadilan dalam hidupnya. Ia
merasa hidupnya tidak sempurna. Orang tua yang telah lama meninggalkannya, dan
kini yeoja yang ia cintai pun tak bisa bersamanya.
[Flashback]
“Yeoboseyo, Kris, cepatlah kesini, café
depan kampus” ucap Suho. “Kau akan terkejut melihat ‘calon’ kekasihku. Kau pikir
aku tidak bisa mendapatkan yeoja cantik, hah?” batinnya.
Setelah sepuluh menit ia gunakan
untuk mengumpulkan keberaniannya, ia pun segera keluar dan terus mencoba
menenangkan dirinya.
Dari kejauhan, ia melihat sosok
namja tinggi yang sangat ia kenal tengah tertawa bahagia dengan seorang. .
.yeoja, ya, yeoja itu adalah Jessica.
“Secepat itukah mereka akrab?”
“Suho-ya, kau hebat, tak kusangka kau yang
lebih dulu menemukan kekasihku” ucapnya sambil menepuk bahu Suho. “Jadi itukah
alasannya kau tidak ingin ikut denganku? Ternyata kau sudah menemukannya dan
ingin memberiku kejutan”
[Flashback
End]
“Jadi selama ini orang yang
kudekati adalah. . .kekasihmu?” batinnya. Kini ia telah sampai di
taman kota. Sepi, hanya ada beberapa anak yang berlarian sambil tertawa lepas
di tempat itu.
“Kau
merasakan apa yang kurasakan” ucap seseorang yang sedari tadi telah
memperhatikannya. Suho pun berbalik dan menatap yeoja itu. “Kau mencintai orang
yang telah mencintai orang lain, begitu juga denganku”
“Apa
maksudmu?”
“Aku
menyukai orang yang sebenarnya telah mencintai kakakku”
“Kris?”
Krystal hanya diam dan terus menatap Suho. “Aku?” kali ini ia tersenyum dan
langsung mengalihkan pandangannya.
“Aku
tau akan seperti ini, aku tau kau. . .”
“Aku
hanya menganggapmu sebagai adikku, tak lebih”
“Itulah
kenapa aku mengatakan nasib kita sama. Aku mencintaimu, tapi kau mencintai
kakakku yang ternyata telah mencintai Kris”
“Lupakan
kau pernah mencintaiku”
“Kau pikir itu mudah?”
“Coba saja, aku juga akan mencobanya,
aku akan mencoba untuk melupakan bahwa aku pernah mencintai kakakkmu”
“Aku tak bisa”
“Kau bisa, yakini saja” ucap Suho
yang masih memandang lurus ke depan, memandang hamparan rumput hijau dengan
bunga-bunga yang tersebar disana.
Hari itu, Suho dan Krystal
menghabiskan waktu bersama di taman itu. Krystal, mencoba melupakan perasaannya
pada namja disampingnya. Dan Suho, mencoba melupakan perasaannya pada yeoja
yang sekarang telah tertawa bahagia karena kekasihnya telah kembali.
THE END
==========================================
Note :
Maaf kalo banyak typo. Mohon kritik dan sarannya ya…
Via :
Flaming Pearls [ http://flamers24.blogspot.com/ ]
keren....
BalasHapusthanks^^
HapusDaebak
BalasHapus