GG

GG
Follow my Twitter : @lovbie_df

Rabu, 23 April 2014

[FF] Snow Flower Part.1




Main Cast: T.O.P, Park Raera (OC)
Author     : Bie

        Gemerlapnya dunia entertain tak seindah yang orang lain bayangkan. Mereka layaknya tak punya privacy, seakan-akan mereka hidup hanya untuk di kejar-kejar oleh sekelompok orang yang biasa menyebut diri mereka sebagai paparazzi. Tapi hal itu tidak terjadi pada seorang idol bernama Park Rae Ra. Dia cantik, suaranya merdu, tapi entah mengapa ia tidak mendapatkan apa yang seharusnya di dapatkan oleh seorang idol.
        "Annyeonghaseyo sunbaenim" sapa Seunghoon, member dari group WINNER, yang baru debut sebagai bagian dari YG family.
        Raera mengangguk, membalas sapaannya. Tapi tunggu, ada yang aneh, sepertinya hoobae nya itu tidak sedang menyapanya. Dan benar saja, karena Seunghoon sekarang tersenyum dan berbincang-bincang dengan yeoja di samping Raera, Parkbom. Ia adalah sahabat Raera, mereka debut hampir bersamaan, tapi Parkbom debut sebagai member girl group sedangkan Raera debut sebagai penyanyi solo.
        "Raera-ya, Yang sajangnim memanggilmu" panggil seseorang dari luar.
        "Aku pergi dulu" ucapnya pada Parkbom dan Seunghoon. Parkbom tersenyum dan mengangguk, sementara Seunghoon hanya mengangguk singkat.
         "Yaa! Lee Seunghoon, kenapa kau tidak menyapanya seperti kau menyapaku?" Tanya Parkbom setelah Raera keluar dari ruangan itu.
        "Karena kalian berbeda"
        "Berbeda apanya? Bahkan kau harus lebih menghormatinya daripada aku, karena dia adalah sunbae-ku, kau mengerti?"
        "Ne, joesonghamnida" ucap Seunghoon seraya menunduk.

        "Besok kau ada pemotretan untuk iklan kosmetik. Bukan brand terkenal memang, tapi aku harus bersusah payah agar kau yang mendapatkannya. Ah ya, kau harus segera mendapatkan manager baru"
        Raera terus teringat saat-saat yang membuatnya terpuruk. Itu berawal dari peristiwa setahun lalu, dimana ia difitnah telah melakukan tindakan kekerasan terhadap salah satu trainee di agensinya. Beberapa hari kemudian ia harus ke China karena mengunjungi neneknya yang sedang sakit. Kepergiannya ke China membuat media massa semakin gencar membahas kasusnya, mereka semakin yakin itu benar-benar terjadi dan menganggap Raera sedang berusaha kabur. Bahkan saat Raera kembali ke Korea, semua orang telah menganggapnya berbeda. Tak sedikit media massa yang mengatakan bahwa ia memohon-mohon pada CEO-nya agar ia bisa kembali di dunia entertain.
        "Raera-ya, kau baik-baik saja?" Tanya Seunghyun yang sedari tadi memperhatikannya.
        "Hmm"
        "Kudengar besok kau ada pemotretan, ah aku tidak bisa bertemu denganmu lagi"
        "Aku selalu punya banyak waktu luang, seharusnya akulah yang mengkhawatirkanmu"
        "Hyung, ayo berangkat" teriak Seungri yang mulai memasuki mobil dengan beberapa tas ditangannya.
        "Aku pergi dulu" ucap Seunghyun seraya membelai pipi Raera dan tersenyum.
        "Noona, kami pergi dulu" teriak Seungri sambil melambaikan tangannya. Kemudian mobil itu pun melaju, meninggalkan Raera dengan perasaan kecewa menyelimutinya.
        Bagaimana tidak kecewa, hoobae-nya sekarang hanya memanggilnya dengan sebutan Noona atau eonni, bukan Sunbaenim. Hanya member 2NE1 lah yang masih memanggilnya dengan sebutan sunbae.
        Dengan langkah yang berat ia mulai berjalan ke cafetaria. Gedung YG benar-benar sepi, hanya ada Leehi yang masih duduk santai disana, tapi bisa saja sebentar lagi ia pergi untuk jadwal selanjutnya. Hanya Raera yang free untuk hari ini.
        "Tidak apa-apa, dengan begini aku tetap bisa menjaga kesehatanku" bisiknya mencoba menenangkan dirinya sendiri.
        "Eonni, semoga harimu menyenangkan" sapa Leehi yang langsung menghampiri manager-nya.
        "Yahh, kurasa tak semenyenangkan harimu" gumam Raera.
      Raera kembali menikmati smoothy dihadapannya. Membiarkan kesepian memenuhi pikirannya. Terkadang ia masih memikirkan alasan-alasan kenapa CEO-nya dulu tidak mau membelanya.
          "Raera-ya, kau tidak ada kegiatan hari ini?" Tanya seseorang yang muncul dibelakangnya.
        "Uh, Tablo-ssi, sejak kapan kau berdiri dibelakangku?"
        "Baru saja, ngomong-ngomong, apa kau sudah dapat manager baru?"
        "Belum" jawabnya dengan lesu.
        "Kuharap kau segera mendapatkannya" ucap Tablo seraya menepuk bahu Raera dan meninggalkannya.

***

        Walaupun hidup tenang membuatnya bahagia, tapi terkadang ia juga ingin orang-orang memperlakukannya selayaknya seorang idol. Berharap orang-orang mengenalinya sebagai Park Raera, bukan sekedar artis dari YG family.
        "Kurasa aku menemukan orang yang cocok untuk jadi manager-mu" ucap seseorang yang baru saja menutup pintu dengan keras.
        "Siapa?"
        "Namanya Lee Kwangsoo"
        "Tunggu, sepertinya aku pernah mendengar nama itu"
        "Anggap saja kau tak pernah mendengar namanya, jangan jadi orang yang sok tau"
        "Aku memang pernah mendengarnya"
        "Kris, disini kau rupanya, ayo berangkat" orang yang dipanggil Kris itu pun langsung bangkit dari tempat duduknya.
        "Orang itu tak perlu diragukan lagi. Percaya saja padaku" bisik Kris.
        "Sunbae, kami pergi dulu"
        "Aku bukan sunbae-mu Suho-ssi"
        "Tetap saja bagiku kau adalah salah satu orang yang harus kuhormati" balas Suho seraya tersenyum dan langsung menutup pintu begitu Kris telah keluar.
        "Bagaimana mungkin kau yang tidak satu agensi denganku lebih menghormatiku, sedangkan mereka. . .ah apa yang kubicarakan"
        Setelah terpaku di depan televisi selama beberapa menit, Raera pun harus segera ke X studio untuk melakukan pemotretan seperti yang di jadwalkan padanya. Setelah itu, tentu saja ia free. Tak banyak yang bisa ia lakukan di dunia yang penuh dengan gemerlap itu. Jika beruntung mungkin ia akan mendapat tawaran untuk bermain drama, walaupun hanya sebagai figuran.

        "Kudengar kau teman Parkbom, apa itu benar?" Tanya sang fotografer saat Raera tengah bersiap-siap.
        "Ne"
        "Apa aku bisa mendapatkan nomor ponselnya?"
        "Ne? Ehm..joesonghamnida"
        Setelah melakukan serentetan kegiatannya di studio hari ini, Raera yang bersiap untuk pulang pun langsung dikejutkan oleh seorang pria bertopeng yang langsung menariknya keluar.
        "Lepaskan aku" teriaknya seraya berusaha melepaskan tangannya dari tangan pria itu.
        "Ya! Ya! Tenang dulu" balas pria tersebut yang langsung melepas topengnya.
        "Seunghyun oppa"
        "Aigoo, kau sudah berani berteriak padaku rupanya"
        "Ini terpaksa" gumamnya.
        "Kenapa kau menyusulku? Apa kau tidak ke suatu tempat dengan Big Bang?"
        "Sebentar lagi aku akan menyusul mereka" jawabnya dengan tenang. "Aku ingin mengatakan sesuatu mengenai. . .hubungan kita"
        Raera langsung mengerutkan keningnya, tak biasanya Seunghyun memasang wajah seserius ini. Ia mulai khawatir, bagaimana kalau. . .ah tidak mungkin, batinnya.
        "Aku rasa kita harus. . ."
        "Ah baegopa, kau sudah makan?"
        "Ne?"
        "Aku ingin ke cafetaria YG sekarang"
        "Raera-ya"
        "Kira-kira mereka punya apa hari ini?"
        "Ya! Park Raera"
        "Kuharap mereka punya sushi, kimchi, atau. . ."
        "DENGARKAN AKU, jebal" Raera langsung terdiam. Benarkah pria di hadapannya itu adalah Seunghyun? Seunghyun-nya yang selama ini tak pernah membentaknya. Kenapa tiba-tiba dia berubah?
        "Mianhae" bisiknya dengan suara bergetar.
        "Aku yang seharusnya minta maaf karena telah membentakmu" suara Seunghyun kini telah melunak, ia langsung menatap Raera, berharap ia mau mendengar apa yang akan Seunghyun ucapkan. "Aku. . .aku ingin hubungan kita berakhir" Raera langsung terlonjak, ia merasa jantungnya telah jatuh ke dasar perutnya. Air matanya pun mulai bergulir, ia hanya bisa berharap Seunghyun akan tertawa dan berteriak "April Mop" atau sekedar menambahkan bahwa ia hanya bercanda. Tapi tak ada kalimat lain yang menyusul ucapan sebelumnya, bahkan raut wajah Seunghyun masih sama, seakan-akan ia tak sengaja memberikan racun pada orang yang sangat ia sayangi.
        "Apa. . .ada yeoja lain?" Bisiknya.
        "Tidak"
        "Lalu kenapa?"
        "Kau tetap tidak akan mengerti" ucap Seunghyun seraya melepas cincinnya dan memberikannya pada Raera.
        "Jebal" isaknya seraya menahan Seunghyun agar tidak meninggalkannya. Tapi percuma, Seunghyun langsung menyentakkan tangannya dan pergi, meninggalkan Raera yang masih terus terisak dengan cincin dalam genggamannya.

***
        Akhir-akhir ini Raera mulai kebanjiran job, mulai CF sampai bermain di sebuah drama. Tak tanggung-tanggung, ia mendapat peran utama dan bahkan ratingnya pun tinggi. Fans yang dulu meninggalkannya kini mulai kembali padanya, terlebih saat ia mengeluarkan album keduanya. Semakin banyak fans yang menjadi bagian dalam hidupnya. Mungkin mereka telah melupakannya atau sadar bahwa ini bukan salahku, batinnya.
        "Noona, Annyeong" sapa Donghyuk, salah satu trainee YG yang sebentar lagi akan debut. "Eh, sunbae" ralatnya saat Parkbom berdehem dan mengisyaratkan padanya agar tidak memanggil Raera dengan sebutan itu saat di lingkungan YG. "Selamat atas suksesnya dramamu, sunbae"
        "Gomawo" balas Raera seraya tersenyum.
        "Aku pergi dulu, sunbaenim" ucap Donghyuk yang sekilas melirik Parkbom, seakan-akan ia baru saja menyelesaikan tugas yang Parkbom berikan padanya.
        "Kau tidak perlu melakukannya, biarkan saja dia memanggilku noona" ucap Raera seraya berjalan menjauh.
        "Apa? Aku melakukan apa? Aku hanya diam saja"
        "Sudahlah, aku harus pergi sekarang, sepupuku ingin bertemu denganku"
        "Kris?"
        "Siapa lagi? Hanya dia sepupu yang selalu menghubungiku"
        "Baiklah, tapi ingat, jam 5 kita ada rehearsal"
      Raera hanya mengangguk dan tersenyum, kemudian mulai melangkah meninggalkan sahabatnya itu.

        "Kris?" Sapanya ketika melihat sosok pria yang tengah berdiri membelakanginya.
         "Ya! Ya! Ya! Kau harus lihat ini" ucap Kris seraya menyodorkan ponselnya pada Raera. Tak berapa lama kemudian, Raera pun langsung berjengit, mendekap mulutnya kemudian mulai terkulai lemas, seakan-akan kakinya tak sanggup lagi menopang tubuhnya. Tak ada lagi yang bisa ia lakukan, kecuali mengeluarkan seluruh kekecewaannya dan hanyut dalam tangisan
.
.
.
TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar