Main
Cast: T.O.P,
Park Raera (OC)
Author : Bie
Gemerlapnya
dunia entertain tak seindah yang orang lain bayangkan. Mereka layaknya tak
punya privacy, seakan-akan mereka hidup hanya untuk di kejar-kejar oleh
sekelompok orang yang biasa menyebut diri mereka sebagai paparazzi. Tapi hal itu tidak terjadi pada seorang idol bernama Park
Rae Ra. Dia cantik, suaranya merdu, tapi entah mengapa ia tidak mendapatkan apa
yang seharusnya di dapatkan oleh seorang idol.
"Annyeonghaseyo sunbaenim" sapa Seunghoon,
member dari group WINNER, yang baru debut sebagai bagian dari YG family.
Raera
mengangguk, membalas sapaannya. Tapi tunggu, ada yang aneh, sepertinya hoobae
nya itu tidak sedang menyapanya. Dan benar saja, karena Seunghoon sekarang
tersenyum dan berbincang-bincang dengan yeoja di samping Raera, Parkbom. Ia
adalah sahabat Raera, mereka debut hampir bersamaan, tapi Parkbom debut sebagai
member girl group sedangkan Raera debut sebagai penyanyi solo.
"Raera-ya, Yang sajangnim memanggilmu" panggil
seseorang dari luar.
"Aku pergi dulu" ucapnya pada
Parkbom dan Seunghoon. Parkbom tersenyum dan mengangguk, sementara Seunghoon
hanya mengangguk singkat.
"Yaa! Lee Seunghoon, kenapa kau tidak
menyapanya seperti kau menyapaku?" Tanya Parkbom setelah Raera keluar dari
ruangan itu.
"Karena kalian berbeda"
"Berbeda apanya? Bahkan kau harus lebih
menghormatinya daripada aku, karena dia adalah sunbae-ku, kau mengerti?"
"Ne, joesonghamnida" ucap Seunghoon
seraya menunduk.
"Besok kau ada pemotretan untuk iklan
kosmetik. Bukan
brand terkenal memang, tapi aku harus bersusah payah agar kau yang
mendapatkannya. Ah ya, kau harus segera mendapatkan manager baru"
Raera
terus teringat saat-saat yang membuatnya terpuruk. Itu berawal dari peristiwa
setahun lalu, dimana ia difitnah telah melakukan tindakan kekerasan terhadap
salah satu trainee di agensinya. Beberapa hari kemudian ia harus ke China
karena mengunjungi neneknya yang sedang sakit. Kepergiannya ke China membuat media
massa semakin gencar membahas kasusnya, mereka semakin yakin itu benar-benar
terjadi dan menganggap Raera sedang berusaha kabur. Bahkan saat Raera kembali
ke Korea, semua orang telah menganggapnya berbeda. Tak sedikit media massa yang
mengatakan bahwa ia memohon-mohon pada CEO-nya agar ia bisa kembali di dunia
entertain.
"Raera-ya, kau baik-baik saja?" Tanya Seunghyun
yang sedari tadi memperhatikannya.
"Hmm"
"Kudengar besok kau ada pemotretan, ah
aku tidak bisa bertemu denganmu lagi"
"Aku selalu punya banyak waktu luang,
seharusnya akulah yang mengkhawatirkanmu"
"Hyung, ayo berangkat" teriak
Seungri yang mulai memasuki mobil dengan beberapa tas ditangannya.
"Aku pergi dulu" ucap Seunghyun
seraya membelai pipi Raera dan tersenyum.
"Noona, kami pergi dulu" teriak
Seungri sambil melambaikan tangannya. Kemudian mobil itu pun melaju,
meninggalkan Raera dengan perasaan kecewa menyelimutinya.
Bagaimana tidak kecewa, hoobae-nya sekarang
hanya memanggilnya dengan sebutan Noona atau eonni, bukan Sunbaenim. Hanya
member 2NE1 lah yang masih memanggilnya dengan sebutan sunbae.
Dengan langkah yang berat ia mulai berjalan
ke cafetaria. Gedung YG benar-benar sepi, hanya ada Leehi yang masih duduk
santai disana, tapi bisa saja sebentar lagi ia pergi untuk jadwal selanjutnya.
Hanya Raera yang free untuk hari ini.
"Tidak apa-apa, dengan begini aku tetap
bisa menjaga kesehatanku" bisiknya mencoba menenangkan dirinya sendiri.
"Eonni, semoga harimu menyenangkan"
sapa Leehi yang langsung menghampiri manager-nya.
"Yahh, kurasa tak semenyenangkan
harimu" gumam Raera.
Raera kembali menikmati smoothy dihadapannya.
Membiarkan kesepian memenuhi pikirannya. Terkadang ia masih memikirkan
alasan-alasan kenapa CEO-nya dulu tidak mau membelanya.
"Raera-ya, kau tidak ada kegiatan
hari ini?" Tanya seseorang yang muncul dibelakangnya.
"Uh, Tablo-ssi, sejak kapan kau berdiri
dibelakangku?"
"Baru saja, ngomong-ngomong, apa kau sudah
dapat manager baru?"
"Belum"
jawabnya dengan lesu.
"Kuharap kau segera mendapatkannya" ucap Tablo
seraya menepuk bahu Raera dan meninggalkannya.
***
Walaupun
hidup tenang membuatnya bahagia, tapi terkadang ia juga ingin orang-orang
memperlakukannya selayaknya seorang idol. Berharap orang-orang mengenalinya
sebagai Park Raera, bukan sekedar artis dari YG family.
"Kurasa
aku menemukan orang yang cocok untuk jadi manager-mu" ucap seseorang yang
baru saja menutup pintu dengan keras.
"Siapa?"
"Namanya Lee Kwangsoo"
"Tunggu, sepertinya aku pernah mendengar
nama itu"
"Anggap saja kau tak pernah mendengar
namanya, jangan jadi orang yang sok tau"
"Aku memang pernah mendengarnya"
"Kris, disini kau rupanya, ayo
berangkat" orang yang dipanggil Kris itu pun langsung bangkit dari tempat
duduknya.
"Orang itu tak perlu diragukan lagi. Percaya saja padaku" bisik Kris.
"Sunbae, kami pergi dulu"
"Aku bukan sunbae-mu Suho-ssi"
"Tetap saja bagiku kau adalah salah satu
orang yang harus kuhormati" balas Suho seraya tersenyum dan langsung
menutup pintu begitu Kris telah keluar.
"Bagaimana mungkin kau yang tidak satu
agensi denganku lebih menghormatiku, sedangkan mereka. . .ah apa yang
kubicarakan"
Setelah terpaku di depan televisi selama
beberapa menit, Raera pun harus segera ke X studio untuk melakukan pemotretan
seperti yang di jadwalkan padanya. Setelah itu, tentu saja ia free. Tak banyak
yang bisa ia lakukan di dunia yang penuh dengan gemerlap itu. Jika
beruntung mungkin ia akan mendapat tawaran untuk bermain drama, walaupun hanya
sebagai figuran.
"Kudengar kau teman Parkbom, apa itu benar?"
Tanya sang fotografer saat Raera tengah bersiap-siap.
"Ne"
"Apa aku bisa mendapatkan nomor
ponselnya?"
"Ne? Ehm..joesonghamnida"
Setelah melakukan serentetan kegiatannya di
studio hari ini, Raera yang bersiap untuk pulang pun langsung dikejutkan oleh
seorang pria bertopeng yang langsung menariknya keluar.
"Lepaskan aku" teriaknya seraya
berusaha melepaskan tangannya dari tangan pria itu.
"Ya! Ya! Tenang dulu" balas pria
tersebut yang langsung melepas topengnya.
"Seunghyun oppa"
"Aigoo, kau sudah berani berteriak
padaku rupanya"
"Ini terpaksa" gumamnya.
"Kenapa kau menyusulku? Apa kau tidak ke
suatu tempat dengan Big Bang?"
"Sebentar
lagi aku akan menyusul mereka" jawabnya dengan tenang. "Aku ingin
mengatakan sesuatu mengenai. . .hubungan kita"
Raera
langsung mengerutkan keningnya, tak biasanya Seunghyun memasang wajah seserius
ini. Ia mulai khawatir, bagaimana kalau. . .ah tidak mungkin, batinnya.
"Aku
rasa kita harus. . ."
"Ah
baegopa, kau sudah makan?"
"Ne?"
"Aku
ingin ke cafetaria YG sekarang"
"Raera-ya"
"Kira-kira mereka punya apa hari
ini?"
"Ya! Park Raera"
"Kuharap mereka punya sushi, kimchi,
atau. . ."
"DENGARKAN AKU, jebal" Raera langsung
terdiam. Benarkah pria di hadapannya itu adalah Seunghyun? Seunghyun-nya yang
selama ini tak pernah membentaknya. Kenapa tiba-tiba dia berubah?
"Mianhae" bisiknya dengan suara bergetar.
"Aku yang seharusnya minta maaf karena
telah membentakmu" suara Seunghyun kini telah melunak, ia langsung menatap
Raera, berharap ia mau mendengar apa yang akan Seunghyun ucapkan. "Aku. .
.aku ingin hubungan kita berakhir" Raera langsung terlonjak, ia merasa
jantungnya telah jatuh ke dasar perutnya. Air matanya pun mulai bergulir, ia
hanya bisa berharap Seunghyun akan tertawa dan berteriak "April Mop"
atau sekedar menambahkan bahwa ia hanya bercanda. Tapi tak ada kalimat lain
yang menyusul ucapan sebelumnya, bahkan raut wajah Seunghyun masih sama,
seakan-akan ia tak sengaja memberikan racun pada orang yang sangat ia sayangi.
"Apa. . .ada yeoja lain?" Bisiknya.
"Tidak"
"Lalu kenapa?"
"Kau tetap tidak akan mengerti"
ucap Seunghyun seraya melepas cincinnya dan memberikannya pada Raera.
"Jebal" isaknya seraya menahan
Seunghyun agar tidak meninggalkannya. Tapi percuma, Seunghyun langsung
menyentakkan tangannya dan pergi, meninggalkan Raera yang masih terus terisak
dengan cincin dalam genggamannya.
***
Akhir-akhir
ini Raera mulai kebanjiran job, mulai CF sampai bermain di sebuah drama. Tak
tanggung-tanggung, ia mendapat peran utama dan bahkan ratingnya pun tinggi.
Fans yang dulu meninggalkannya kini mulai kembali padanya, terlebih saat ia
mengeluarkan album keduanya. Semakin banyak fans yang menjadi bagian dalam
hidupnya. Mungkin mereka telah melupakannya atau sadar bahwa ini bukan salahku,
batinnya.
"Noona,
Annyeong" sapa Donghyuk, salah satu trainee YG yang sebentar lagi akan
debut. "Eh, sunbae" ralatnya saat Parkbom berdehem dan mengisyaratkan
padanya agar tidak memanggil Raera dengan sebutan itu saat di lingkungan YG. "Selamat atas suksesnya dramamu, sunbae"
"Gomawo" balas Raera seraya
tersenyum.
"Aku pergi dulu, sunbaenim" ucap
Donghyuk yang sekilas melirik Parkbom, seakan-akan ia baru saja menyelesaikan
tugas yang Parkbom berikan padanya.
"Kau tidak perlu melakukannya, biarkan saja
dia memanggilku noona" ucap Raera seraya berjalan menjauh.
"Apa? Aku melakukan apa? Aku hanya diam
saja"
"Sudahlah, aku harus pergi sekarang,
sepupuku ingin bertemu denganku"
"Kris?"
"Siapa lagi? Hanya dia sepupu yang
selalu menghubungiku"
"Baiklah, tapi ingat, jam 5 kita ada
rehearsal"
Raera hanya mengangguk dan tersenyum, kemudian
mulai melangkah meninggalkan sahabatnya itu.
"Kris?" Sapanya ketika melihat sosok
pria yang tengah berdiri membelakanginya.
"Ya! Ya! Ya! Kau
harus lihat ini" ucap Kris seraya menyodorkan ponselnya pada Raera. Tak
berapa lama kemudian, Raera pun langsung berjengit, mendekap mulutnya kemudian
mulai terkulai lemas, seakan-akan kakinya tak sanggup lagi menopang tubuhnya.
Tak ada lagi yang bisa ia lakukan, kecuali mengeluarkan seluruh kekecewaannya
dan hanyut dalam tangisan
.
.
.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar