Ini
dia, drama singkat yang diperankan oleh 4 Cowok 6 Cewek,,, cekidot
TELAAAT
Siang itu, Nidya dan
kawan-kawan sedang duduk-duduk sambil menghafalkan materi-materi yang mungkin
muncul dalam ulangan harian yang akan dilaksanakan setelah istirahat. Tiba-tiba
saja. . .
Harun, Gandi, Khoirul : (masuk kelas) Assalamualaikum. . .! (tidak ada
jawaban).
Harun :
Wah nggak ada yang mau jawab nih?
Dosa. .dosa. .dosa. .dosa. .dosa (menunjuk-nunjuk
Nidya dan kawan-kawan).
Nidya, Umi, Bie, Titin : (memandang Harun dengan
pandangan aneh)
Waalaikumsalam.
. .!
Harun : Telat.
Afif : Waalaikumsalam (sambil memakan
keripik yang
ada
di tangannya).
Harun, Gandi, Khoirul :
TELAAAT !!!
Afif : Hmm. .telat ya? oke lah kalau
begitu(kembali
memakan
keripiknya)
Harun,
Gandi, Khoirul :
(memandang Afif dengan jengkel)
Tak lama kemudian, datanglah kedua
sahabat mereka, Karisma dan Ony yang datang dari arah berlawanan.
Bie :
Waah. .(matanya melotot memandang Karisma dan
Ony yang datang
bersamaan).
Semua : (memandang
Bie sebentar, lalu ikut menoleh ke
arah pintu)
Karisma :
Ada yang salah?
Semua kecuali Bie :
Cyeeee. . .
Bie : (mengambli keripik milik Afif) Cyeee. . . (ketika
semua temannya
telah diam)
Khoirul :
Telat woy. .TELAAAT (berteriak dengan jengkel).
Harun :
Kayaknya ada sesuatu diantara kalian (memandang
Karisma dan
Ony dengan tajam sambil memakan
keripik yang di bawa
Afif)
Karisma dan Ony :
Nggak (menggelengkan kepala)
Gandi :
Yakin? (ikut mengambil keripik milik Afif)
Ony :
Iya
Harun :
Ciusss?
Karisma : Serius
Afif : (berusaha menjauhkan tangan Harun dan Gandi
dari
keripiknya).
Umi :
Pasti ada sesuatu (membolak-balik buku
catatannya).
Ony :
Beneran nggak ada apa-apa.
Nidya :
Terus, kenapa kalian masuk kelas pada waktu yang
bersamaan?
Afif :
(bertengkar dengan Harun, Gandi, dan Khoirul
yang terus
mengambil keripiknya).
Ony :
Ka. . . (kata-katanya terpotong karena gumaman
Titin).
Titin :
Hmm. . .begitu ceritanya?
Gandi :
BELUM DIJAWAB WOYY (berteriak dengan
jengkel)
Titin :
Maafkan daku (sambil tersenyum jahil).
Karisma :
Jadi, begini ceritanya (sambil memandang keatas)
Semua kecuali
Afif : (ikut
memandang keatas)
Afif :
(memandang kebawah)
Bie : Mbak.
.mbak (menepuk bahu Afif) lihatnya keatas,
bukan kebawah.
Afif :
Oh, salah ya? (ikut memandang keatas)
Karisma :
Nah, begitulah ceritanya.
Semua :
Oooh. . .jadi begitu ceritanya (sambil mengangguk-
angguk).
Umi :
Apaan? (dengan tampang bingung)
Afif :
Tunggu. .tunggu, sebenarnya ini ngomongin apaan
sih? Terus kenapa tadi pada lihat ke atas?
Emangnya diatas ada apaan?
Karisma :
Aduuh, biasanya di film-film gitu kan kalau mau
cerita cuma
lihat ke atas terus nanti ada semacam
video tayangan ulang tentang kejadian yang sebelumnya udah
pernah terjadi.
Bie :
Film? Bukannya kita lagi main drama ya?
Nidya :
Iya, lagian kalau di drama, nggak ada tuh video-
video kayak gitu, ini kan dimainin secara langsung.
Umi :
Ssst. .kenapa jadi ngomongin drama sih? Terus
ceritanya Ony
sama Karisma tadi gimana?
Harun dan Gandi :
(memakan semua keripik milik Afif)
Khoirul :
(bernyanyi dengan lirik yang tidak jelas)
Ony :
Emangnya kalian tadi nggak lihat ya? Kita tadi
kan datangnya
dari arah berlawanan.
Umi :
Iya juga sih.
Nidya :
Terus siapa tadi yang mulai nanya aneh-aneh?
Afif,Gandi,Titin,Khoirul,Bie : HARUUUN… (sambil menunjuk Harun).
Harun : Tunggu.
.tunggu. .tunggu, tapi kan anda-anda
sekalian juga ikut mengajukan pertanyaan.
Umi :
Kalau nggak dipancing, dijamin nggak bakal ada
pertanyaan yang aneh-aneh.
Titin :
Dipancing? Kayak ikan dong.
Ony :
Udah, nggak usah pada ribut, cuma hal sepele aja
dipermasalahin. Sekarang, balik
ke tempat duduk
masing-masing, udah mau masuk nih
(berjalan
ketempat duduknya)
Semua : (tetap
diam, tidak ada yang beranjak ke tempat
duduk masing-masing)
Ony :
Bubar. .BUBAAAR, ngapain masih pada duduk
disitu, nggak percaya
kalau bentar lagi bel masuk
bunyi? (berteriak
dengan nada jengkel)
Karisma, Nidya, Umi, Bie :
Iya. .iya. .
Titin :
Nggak usah pake otot pak Ony, simpen tuh tenaga
buat tawuran sama SD sebelah.
Dan akhirnya bel pun berbunyi, itu
tandanya ulangan harian akan segera dilaksanakan. Tapi, sepertinya Afif masih
mempermasalahkan keripik yang telah dimakan Harun dan Gandi.
Afif : Tunggu,
keripik-keripikku mana? (Berhenti
mendadak)
Khoirul :
Habis mbak Afif (dengan suara yang sok manis).
Harun dan
Gandi : Sudah, beli
lagi sana (sambil menunjukkan bungkus
keripik
yang telah kosong).
Afif :
(berjalan ke tempat duduknya dengan bibir
manyun).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar