Cast :
-
Taeyang and G-Dragon (Big Bang)
-
Taeyeon and Seohyun (Girls Generation)
Genre : Sad, Romance
Other : Big Bang, Girls Generation
Author : Bie
Preview
Kegaduhan itu membuat GD kesal, ia
ingin menghampiri mereka dan menyuruh mereka, tapi ia hanya bisa mengurungkan
niatnya karena ia tidak ingin melihat Taeyang. Tiba-tiba saja
terdengar suara langkah kaki yang memasuki kamar itu.
“Yaa..Kwon
Ji Yong, aku tau kau belum tidur” GD segera menyibakkan selimutnya dan ia pun
melihat seseorang telah duduk di sofa dekat tempat tidurnya.
“Ddeodeuljima1..sekarang
aku akan tidur” ucapnya sambil menyelimuti seluruh tubuhnya sendiri.
“Yaa..hari
ini aku akan tidur dengan Seungri”
“Mwo?” sontak
GD langsung bangkit dari tempat tidurnya. “Andwae..andwaeeee” lanjutnya sambil
kembali menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur.
“Ireona” bentak TOP sambil menarik
selimut yang menutupi tubuh GD.
“Hyung”
“Wae?”
“Ah..dwaesseo” ucap GD sambil
berjalan meninggalkan kamar.
G-Dragon
POV
Dengan terpaksa, aku pun meninggalkan
Seunghyun hyung yang tetap ingin tidur di tempat tidur Seungri. Ketika aku
menuju ke dapur, kulihat Youngbae sedang membuat sesuatu, aku pun berusaha
untuk berpura-pura tidak melihatnya.
“Kenapa? Ada yang kau butuhkan?” kukira
Youngbae akan cuek dengan kehadiranku, tapi tak kusangka ia malah menyapaku
seperti itu.
“Aniyo” aku tetap berusaha bersikap
dingin padanya.
“Kau bisa tidur di tempat tidurku”
ucapnya sambil berjalan menjauh dariku. “Kalau kau mau”
“A. .”
aku berusaha menolak.
“Aku akan
tidur di tempat tidur Daesung”
Baru
beberapa jam yang lalu dia berkelahi denganku, tapi kenapa sekarang dia malah
menawariku untuk tidur di tempat tidurnya? apa dia menyesal atas perkelahian
itu? Ataukah ini hanya kebohongan saja? ah..entahlah.
Taeyang POV
Baru beberapa jam yang lalu kami tertidur, tapi aku harus segera bangun karena
aku berjanji akan menemui Taeyeon. Aku pun segera bersiap-siap untuk menemui
Taeyeon di cafe dekat gedung SG.
Sesampainya
disana, ternyata Taeyeon belum datang, aku pun segera mencari tempat duduk di
dekat jendela, yang menurutku disitu sangatlah nyaman.
“Oppa”
tiba-tiba saja seorang yeoja menepuk bahuku dengan sangat keras.
“Yaa..tidak
bisakah kau bersikap layaknya seorang yeoja?” bentakku.
“Mianhae…”
ucapnya sambil memasang tampang polosnya.
“Aigoo..
jangan memasang tampang polos lagi ketika aku marah”
“Wae?”
“Karena
aku tidak akan bisa marah lagi padamu” Taeyeon langsung terdiam setelah aku
mengatakan hal itu. “Taeyeon-ah? Gwaenchana?” aku mulai khawatir melihatnya
tiba-tiba diam.
“Gwaenchana”
jawabnya dengan senyum singkat.
Taeyeon POV
“Aigoo.. jangan memasang tampang polos lagi ketika aku marah” kata Youngbae
yang terlihat masih kesal.
“Wae?”
“Karena
aku tidak akan bisa marah lagi padamu” aku langsung diam, dan tiba-tiba saja
teringat ketika Jiyong oppa mengatakan hal yang sama.
“Yaa,
jangan memasang tampang polos ketika aku marah”
“Wae?”
“Karena
aku tidak akan bisa marah lagi”
“Taeyeon-ah?
Gwaenchana?” Youngbae oppa terlihat mulai khawatir melihatku tiba-tiba diam.
“Gwaenchana”
jawabku dengan senyum singkat. Semoga saja ia tidak tau apa yang kupikirkan.
“Kenapa harus
kata-kata yang sama?” bisikku dalam hati.
Tak lama kemudian, tiba-tiba
ponselku berbunyi, ternyata Sooyoung yang meneleponku. Karena tempat
itu terlalu ramai, aku pun meminta izin pada Youngbae oppa untuk ke kamar mandi
sebentar.
“Yeoboseyo..Sooyoung-ah,waeyo?”
“Taeyeon-ah, sajangnim baru saja
memberitahuku kalau sebentar lagi kita harus ke Jepang”
“Sajangnim tidak memberitahuku
sebelumnya kalau akan ada konser di Jepang”
“Geureohke aniya..ini sebuah drama”
“Drama? Maksudmu kita akan bermain
drama di Jepang? Kita semua?”
“Aniyo, hanya
kau dan aku”
“Jinjja?
Eonje?”
“Kira-kira
satu minggu lagi”
“Ah
ne..gomawo Sooyoung-ah” setelah berbicara dengan Sooyoung, aku pun berencana
untuk memberitahukan kabar ini pada Youngbae oppa.
“Oh..” aku
terkejut ketika Youngbae oppa sudah tidak disana. “Sillyehamnida, dangsineun
jeone nawa hamkke anja namjareul bol su isseumnikka1? tanyaku pada yeoja
yang duduk didekat tempat duduk yang kami duduki tadi.
“Ah ne..tadi
dia menerima telepon dan langsung pergi, sepertinya kearah taman dibelakang cafe
ini”
“Ne? Emm..gamsahamnida”
aku pun segera berlari menuju ke taman belakang yang ditunjukkan yeoja tadi.
BUGHH~
tiba-tiba kulihat sebuah pukulan mendarat di pipi kiri Youngbae oppa. Darah
segar pun langsung keluar dari ujung bibirnya. Sepertinya mereka tidak
menyadari kehadiranku karena perkelahian itu masih terus berlanjut.
“STOOOOOPPP”
aku berteriak sekuat tenaga berharap mereka mau berhenti. Jiyong oppa telah
siap dengan pukulannya, tapi Youngbae oppa berhasil menangkisnya karena telah
menyadari kehadiranku. “Mwohaneungeoya?”
“Taeyeon-ah” sepertinya Jiyong oppa
terkejut melihat kehadiranku.
“Kenapa kau memukulnya?” belum
sempat Jiyong oppa menjawab pertanyaanku, Youngbae oppa malah meninggalkan kami
begitu saja. “Oppa..eodiga? Yaa Dong Young Bae” tanpa mempedulikan Kwon Ji
Yong, aku segera berlari menyusul Youngbae oppa.
Ia berhenti tepat di pinggir danau
buatan itu, aku langsung menghampirinya dan memastikan ia tidak mendapat luka
yang terlalu parah.
“Gwaenchana?” tanyaku sambil
kusentuh pipi kirinya, tapi ia langsung menjauhkan tanganku dari wajahnya. “Dachingeo
anya2?”
“Taeyeon-ah..kita
harus menghentikan semua ini”
“Ne? wae
gabjagi3?”
“Mianhae” ucapnya sambil memberikan
cincin itu padaku dan meninggalkanku sendiri di danau. Cincin itu adalah cincin
yang kami pakai untuk meyakinkan semua orang bahwa kami benar-benar sepasang
kekasih. Kini, hubungan kami benar-benar berakhir, walaupun itu
hanyalah sebuah sandiwara, tapi entah mengapa air mata ini terus mengalir
dengan deras.
1Sillyehamnida, dangsineun jeone nawa hamkke anja namjareul bol su isseumnikka?
:
permisi, apakah kalian melihat laki-laki yang duduk denganku tadi?
2Dachingeo anya?
: bukankah
itu sakit?
3wae gabjagi? : kenapa
tiba-tiba?
Note : maaf kalau banyak typo ^_^
Via
: Flaming Pearls [ http://flamers24.blogspot.com/ ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar