Cast :
-
All Member EXO
-
Yunho “TVXQ”
-
Seohyun “SNSD”
-
Tiffany “SNSD”
-
Bie as Kim Tae Jin
-
Danny as Park Hae Young
-
Nada as Kim Jae Ra
-
Anggita as Byun Young Ra/Sung Youngra
-
Erika as Wu Yi Fei
-
Fheli as Xi Lung Lie
-
Dian as Huang Zi Chi
Author : Bie
Saat Chanyeol mulai melangkahkan
kakinya untuk menghampiri Haeyoung, tak sengaja ia melirik keluar dan mendapati
seseorang tengah berdiri disana, sepertinya ada yang ia tunggu. Chanyeol hanya bisa membulatkan matanya dan
berharap ia sedang tidak bermimpi.
“Abeoji” bisiknya.
Baekhyun yang tak sengaja mendengarnya pun langsung menatapnya dan mulai
mencari-cari seseorang yang Chanyeol panggil sebagai ‘abeoji’-nya itu. Langkah Chanyeol yang semula menuju ke Haeyoung pun segera berbelok
ke arah pintu.
“Oppa..eodiya?” Youngra langsung
menarik lengan Baekhyun ketika kakaknya telah bersiap-siap menyusul Chanyeol.
Chanyeol POV
Aku yakin ini bukan mimpi
Aku terus berusaha meyakinkan diriku sendiri
bahwa ayahku memang ada disini. Semakin
kupercepat langkahku untuk menemuinya, aku harus memberitahu ayah tentang
Haeyoung.
“Abeoji” panggilku ketika kulihat
sosok ayahku tengah berdiri menghadap ke halaman sekolah. Ia langsung menoleh dan tersenyum, tunggu..ada
apa dengan senyuman itu. Sepertinya ayahku telah menyembunyikan sesuatu dariku.
“Apa ada masalah?” tanyaku yang berusaha setenang mungkin.
“Tidak” jawabnya dengan
singkat. Ini adalah pertama kalinya ayah menjawab pertanyaanku dengan singkat.
Kurasa ia benar-benar menyembunyikan sesuatu dariku.
“Ada yang ingin kubicarakan,
ini tentang salah satu anggota keluarga kerajaan” bisikku. Aku meliriknya dan
mencoba memastikan ekspresi apa yang akan ia tunjukkan padaku. Kupikir ia akan terkejut, tapi ternyata ia malah tersenyum.
“Haeyoung? Aku sudah tau semuanya”
“Abeoji..darimana kau tau
tentang Haeyoung?”
“Kau tidak berpikir kalau
aku tak pernah menghubungi ibumu lagi kan?” ternyata ayah sudah tau tentangnya,
tapi kenapa ia membiarkan Haeyoung membohongi Joonmyun hyung?
“Kalau begitu, bisakah semua
kebohongan ini dihentikan?”
“Hanya adikmu yang bisa
menghentikan semua ini” sungguh, itu bukanlah jawaban yang aku harapkan, dan
kini ayah mulai tersenyum lagi. “Percayalah, ini semua akan segera berakhir”
ucapnya sambil menepuk bahuku kemudian pergi meninggalkanku sendiri.
Author POV
“Ia akan segera mengakhiri semua ini,
Chanyeol. Percayalah” bisik Yunho dalam hati ketika ia telah meninggalkan
Chanyeol sendiri dengan rasa ketidak puasannya.
“Ya! Apa yang dilakukan
Park Chanyeol disana?” tanya Seohyun pada Taejin dan Jaera yang duduk di
depannya.
“Dia kan baru saja
berbicara dengan seseorang, memangnya kau tak lihat?” tanya Taejin dengan
menaikkan alisnya sementara Jaera mulai mengerutkan keningnya.
“Mwo? Aku tidak melihat
siapapun disana” bantah Seohyun sambil berusaha menajamkan penglihatannya.
“Dia sudah pergi” jawab
Taejin sambil memutar bola matanya, dan Seohyun pun kembali memandang tempat
Chanyeol berdiri saat ini sambil mengerutkan keningnya.
“Sudahlah, kurasa kau
sedang berkhayal..Kim Taejin-ssi” ucap Jaera yang berusaha menyembunyikan
kepanikannya.
Haeyoung POV
Joonmyun oppa bilang ia akan pulang kerumah
ibunya, apa ini berarti aku harus mengajaknya kerumahku? Bagaimana jika semua ini akan terbongkar? Aku benar-benar tidak
siap menerima kemarahannya.
“Ayo pulang” ajaknya sambil meraih lenganku.
Dan ternyata dia sudah memanggil taksi untuk mengantar kami pulang. Aigoo,
bagaimana ini. “Wae?” kurasa ia mulai curiga dengan kegelisahannku.
“Aniya…ahjussi, tolong
berhenti disini” ucapku dan aku segera keluar meninggalkan Joonmyun oppa. Tak
lama kemudian, ternyata ia sudah berjalan dibelakangku.
“Kenapa berhenti disini?”
“Aku ingin jalan kaki”
ucapku mengingat jarak antara rumah dengan tempat berhentiku tadi sangat dekat.
“Eodiya?” tanya oppa
ketika aku mulai membelokkan langkahku ke kiri.
“Pulang, tentu saja”
jawabku tanpa beban.
“Ya! Sudah berapa tahun
kau tak pulang, sampai-sampai lupa jalan kerumahmu sendiri” ucap Joonmyun oppa
sambil mengacak rambutku dan menarik lenganku untuk belok ke kanan.
“Oppa, arah rumahku
kesana” bantahku sambil menunjuk jalan yang hampir kulalui tadi.
“Aku sudah pernah
kerumahmu, Haeyoung-ssi, jangan sekali-kali mencoba membohongiku” jawabnya
dengan senyum angel yang ia miliki.
Membohongimu? ah, rasanya
baru saja ada petir yang meremukkan jantungku. Aku tidak mencoba membohongimu
sekarang, bahkan aku sudah membohongimu sejak kejadian malam itu.
Suho POV
Kau mulai panik sekarang, apa karena kau tidak
berhasil menjebakku. Kadang-kadang kau memang adik yang menyebalkan.
“Akhirnya sampai juga”
ucapku ketika kami telah sampai di rumah yang indah bergaya eropa. Kulirik
Haeyoung yang sedari tadi hanya diam saja di sampingku. Apa yang dia tunggu,
kenapa ia hanya diam saja?. “Haeyoung-ah, ayo cepat buka pintunya, aku ingin
cepat-cepat istirahat” tapi ia masih diam, bahkan ia mulai panik dan terus
menyentuh lehernya. “Kemana kalungmu?” bisikku.
“Kurasa aku
meninggalkannya di loker”
“Mwo? Kalau begitu aku
akan kembali ke sekolah dan mengambilnya” aku mulai panik ketika ia mengatakan
bahwa ia telah meninggalkan kalungnya.
“Hajima, masuk dan
istirahatlah” ucapnya sambil menekan bel dan segera berlari meninggalkanku. Aku
hanya bisa memandangnya sampai ia benar-benar tak terlihat.
“Nuguseyo?” sebuah suara
mengagetkanku dan aku pun segera berbalik. “Joonmyun-ah, masuklah” ucap ibuku
sambil membuka pintu dan langsung memelukku. “Dimana adikmu?”
“Kembali ke sekolah, dia
meninggalkan kalungnya” ibu hanya mengangguk dan segera membawaku ke kamar yang
telah ia siapkan untukku, aku hanya mengikutinya tanpa sesekali mencoba untuk
berhenti dan melihat-lihat isi rumahnya. Tapi langkahku mulai terhenti tepat di
depan kamar yang bersebelahan dengan kamarku. Kurasa ini kamar Haeyoung,
perlahan kucoba untuk membuka pintu kamar itu, tapi tiba-tiba. . .
“Joonmyun-ah, cepat mandi
dan istirahatlah” teriak ibu dari dalam kamarku. Terpaksa aku harus
mengurungkan niatku melihat kamar adikku.
Author POV
Langit mulai gelap, tapi Suho masih bertahan menutup matanya
rapat-rapat. Sepertinya ia memang benar-benar nyaman tinggal disana. Tubuhnya
mulai menggeliat dan akhirnya matanya pun perlahan ikut terbuka. Suho semakin
membulatkan tekadnya untuk bangun ketika ia mendengar suara dentingan sendok
yang beradu dengan piring keramik, yang menandakan ada seseorang yang sedang
menyantap makan malam di bawah.
Dengan mata setengah tertutup, ia berhasil
menuruni anak tangga dan berjalan menuju ke dapur. Terlukislah senyuman
diwajahnya ketika ia melihat seorang yeoja duduk memunggunginya dan terus
menikmati makan malam tanpa menyadari seorang namja yang sedari tadi telah memperhatikannya.
“Haeyoung-ah, kenapa kau tak membangunkanku, hah?” Tanya Suho tanpa
berusaha mendekatinya, hanya memperhatikan yeoja itu dengan kedua tangan yang
terlipat didepan dadanya.
Seseorang telah memukul perutnya,
ya, seperti itulah rasanya saat yeoja itu berbalik menatapnya. Suho hanya tercengang,
matanya kian melebar saat menyadari yeoja yang ada dihadapannya itu bukanlah
Haeyoung.
=====================================
Note : Maaf
kalo banyak typo. Mohon kritik dan sarannya ya…
Via : Flaming
Pearls [ http://flamers24.blogspot.com/ ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar