GG

GG
Follow my Twitter : @lovbie_df

Senin, 08 Juli 2013

[FF] Tribulation Day




Main Cast         :
-          Byun Baekhyun
-          Kim Yoojeong

Author : Bie


Yoojeong terbangun karena mendengar teriakan ibunya dari dapur. Ia pun segera mandi dan berlari menghampiri ibunya yang masih ngomel-ngomel.
             Eomma aku berangkat” katanya terburu-buru.
             “Mobilmu ada di bengkel, jadi kau harus naik taksi” ucap ibunya sambil memberikan uang saku padanya.
             Mwo?” tanya Yoojeong tak percaya.
             “Sekarang cepat berangkat atau kau akan benar-benar terlambat” kata ibunya sambil mengantarnya sampai depan pintu.
             Arasseoucap Yoojeong sambil berlari kedepan.
             Sesampainya di jalan raya, Yoojeong menunggu taksi sambil berjalan pelan-pelan, dan akhirnya ada satu taksi yang lewat. Ia segera melambaikan tangan untuk menghentikan taksi itu. Taksi itu semakin mendekat, mendekat, dan. . .
             YAA! aku yang lebih dulu melihat taksi itu” teriaknya pada orang yang baru saja menaiki taksi tadi.
             Saking kesalnya, ia segera berlari menuju kesekolah, bahkan ia tidak memperdulikan rambutnya yang acak-acakan karena tertiup angin. Akhirnya ia pun sampai di sekolah yang gerbangnya hampir ditutup.
             Jamkkanmanyo, jangan ditutup dulu” teriaknya pada satpam sekolah yang siap menutup gerbang.
             Setelah diizinkan masuk, Yoojeong segera berlari ke kelasnya, dan bersiap membuka pintu kelas.
Eunjin-ah, seonsaengnim eodisseo?” tanyanya pada Eunjin. Eunjin hanya melirik Lee seonsaengnim dengan cemas. Yoojeong pun langsung lemas dan panik, tapi tiba-tiba saja ada ide yang melintas di otaknya. Dowajuseyo” pintanya sambil berbisik. Lalu iapun memandang sekeliling kelas, ia merasa lega karena Lee seonsaengnim sedang sibuk menulis di papan tulis.
             Yoojeong segera memberikan tasnya pada Eunjin lewat jendela disampingnya. Setelah itu, Yoojeong pun segera masuk kelas dengan diam-diam agar Lee seonsaengnim tidak bertanya dengan segudang pertanyaan.
             Tapi sepertinya nasib tidak berpihak pada Yoojeong, Lee seonsaengnim langsung menoleh ke arah pintu ketika Yoojeong mulai masuk kelas, Yoojeong tidak percaya ternyata Lee seonsaengnim bisa merasakan kehadirannya.
             Wae neujosseo?” tanyanya dengan suara yang sangar.
             “Em...saya...em” Yoojeong masih gugup, ia bingung harus menjawab apa.
             Yoojeong baru saja dari toilet” kata Eunjin sambil mengedipkan matanya pada Yoojeong.
             Jeongmal?” tanya Lee seonsaengnim dengan nada tidak percaya. Yoojeong hanya bisa mengangguk gugup dan berharap guru itu mempercayai kata-kata Eunjin.
             Seonsaengnim tidak segera mengambil keputusan, Ia masih memandang Yoojeong dengan tatapan ketidak percayaannya.
             Geurae, kamu boleh duduk” katanya kemudian kembali menghadap papan tulis.
             Yoojeong segera duduk di samping Eunjin. Saat ia mulai duduk, Eunjin langsung menanyainya dengan sejuta pertanyaan.
             Wae neujeosseo?” tanya nya. “Padahal kau tak pernah terlambat sebelumnya” katanya.
             Aku...”
             Memangnya laju mobilmu hari ini seperti kura-kura?”
             “Mobilku...”
             “Biasanya kan cepat sampai sekolah”
             “Ssst. . .bagaimana aku bisa menjawab kalau kau tidak memberiku kesempatan untuk menjawab?” tanyanya dengan kesal.
             “Baiklah anak-anak, sebelum kalian mengerjakan tugas di depan, kumpulkan PR kalian sekarang juga” kata Lee seonsaengnim sambil duduk di kursinya.
             Yoojeong segera membuka tas dan mencari-cari buku PR-nya, tapi ekspresinya langsung berubah menjadi panik karena ia tidak mendapatkan apa yang ia cari.
             Wae?” tanya Eunjin yang sudah kembali ke tempat duduknya. Ia tidak segera menjawab pertanyaan Eunjin karena masih panik mencari buku itu.
             Kim Yoojeong, aku tidak menemukan buku PR-mu disini” kata Lee seonsaengnim sambil menunjuk tumpukan buku di depannya.
             “Em...jeoseonghamnida seonsaengnim...em...saya...em”
             “Dari tadi kamu menjawab hanya dengan em...saya...emm, wae?” tanya seonsaengnim yang keheranan dengan sikap Yoojeong.
             “Buku PR saya ketinggalan” jawabnya dengan kepala tertunduk.
             Mwo?” Lee seonsaengnim mulai menaikkan kaca matanya. “Sekarang kerjakan PR kemarin ditambah tugas didepan, dua kali
             Ye?”
“Tidak perlu protes, lebih baik gunakan waktumu untuk mengerjakan sekarang
             Yoojeong tidak bisa protes lagi, segera saja ia mengambil buku catatan dan mengerjakan tugas itu. Saat tengah menghadap papan tulis, tiba-tiba ada seorang namja yang maju kedepan kelas untuk mengerjakan soal di papan tulis.
Nugu?” bisiknya pada Eunjin.
“Siswa baru” jawabnya tanpa menoleh kearah Yoojeong.
“Baru masuk hari ini?” Eunjin hanya menjawabnya dengan anggukan singkat. “Siapa namanya?” tanya Yoojeong penuh antusias.
Baekhyun..Byun Baekhyun ia pun hanya manggut-manggut mendengar jawaban itu.
Waktu istirahat telah tiba, ia segera mengumpulkan tugasnya dan pergi ke kantin menyusul Eunjin. Ketika di kantin, ia bertemu dengan namja itu, dan hanya memandangnya penuh kagum. Karena tidak fokus pada jalan, Yoojeong pun menginjak tali sepatunya sendiri sampai terjatuh.
Aigo, dia melihat yang tidak seharusnya dia lihat” bisiknya panik. Yoojeong langsung berlari menghampiri Eunjin dengan panik ditambah rasa malu.
Omo, dia melihatku disaat yang tidak tepat” keluhnya.
Uh?” tanya Eunjin dengan ekspresi bingung.
“Aku tadi terjatuh, dan dia menoleh ke arahku, omo..bukkeuroweo” katanya sambil melirik Baekhyun yang kembali menikmati makan siangnya.
Geokjeonghajimaucap Eunjin berusaha menenangkan sahabatnya itu.

***

             Tanpa terasa, bel pulang telah berbunyi beberapa menit yang lalu. Semua murid segera keluar kelas dan berjalan menuju ke gerbang sekolah, dan ada juga yang ke tempat parkir tentunya.
             Kau mau mengantarku? Mobilku masuk rumah sakit” katanya pada Eunjin.
             “Ah mianhae, aku harus cepat-cepat pulang, aku harus mengantar eomma” jawabnya dengan nada menyesal.
             Geurae, doakan aku cepat mendapat taksi” kata Yoojeong sambil berjalan menuju gerbang sekolah.
             Satu jam lebih ia menunggu taksi, tapi tak ada satupun yang lewat, “Kemana taksi-taksi itu pergi?” tanyanya dengan kesal.
             Saking kesalnya, ia pun pulang dengan jalan kaki, “Berangkat jalan kaki, pulang masih jalan kaki juga” omelnya. Ia terus berjalan tanpa memperhatikan jalan, dan tiba-tiba saja. . .brukkk.
             “Aaaahh” teriaknya saat ada ayam yang bertengger di atas kepalanya. Ternyata ia tadi menabrak motor penjual ayam hidup yang di parkir di trotoar.
             Omo, ayamku” teriak si penjual ayam sambil mengejar ayam-ayamnya yang terus berlarian.
             Ajusshi, saya yang lebih membutuhkan bantuan” teriaknya dengan kesal.
             “Kamu kan bisa bangun sendiri, tapi ayamku bisanya cuma lari-lari” jawabnya sambil terus mengejar si ayam.
             “Aissh...” teriaknya lagi ketika ada salah satu ayam yang buang air di sepatunya.
             Ketika ia tengah jijik melihat sepatunya yang kotor, tiba-tiba ada seseorang yang jongkok didepannya dan membersihkan sepatunya dengan tissue yang ia bawa. “Yaa! Neo gwaenchana?” tanya nya sambil terus membersihkan sepatu Yoojeong.
             Ketika ia mengajukan pertanyaan itu, Yoojeong langsung mendongak dan melihat namja yang tadi hanya bisa ia lihat dari jarak jauh, kini namja itu begitu dekat dengannya.
             “Kau yang tadi terjatuh di kantin kan?” tanya nya saat ia melihat wajah Yoojeong.
             “Mwo? Kenapa ia ingat kejadian memalukan itu? Yoojeong terus menggerutu dalam hati karena kesialannya hari ini.
             Galkeyo” kata Baekhyun sambil tersenyum.
             Yoojeong hanya bisa memandang Baekhyun yang semakin menjauh sampai dia menghilang, bahkan ia masih bisa mengingat senyuman itu dengan jelas.
             Agasshi, bukannya membantu malah melamun” protes si penjual ayam. Yoojeong menoleh ke arah si penjual ayam sambil tersenyum dengan terpaksa.
             Ajusshi yang terhormat, apakah anda tidak melihat keadaan saya sekarang?” tanyanya sambil menunjuk rambutnya yang acak-acakan, baju yang kotor, dan sisa kotoran ayam yang baru saja singgah di sepatunya.
             “Tapi ini kesalahanmu juga, kenapa jalan sambil melamun?”
             Terus kenapa markir motor di sini? Ini kan untuk para pejalan kaki”
             Ah geurae, saya mau mengambil ayam-ayam saya”
             Geurae, saya juga mau pulang” katanya sambil berjalan menjauh dari ayam-ayam sekaligus penjualnya itu.
             Ia pun terus menggerutu karena harus jalan kaki dalam keadaan kotor. Taksi tidak ada yang lewat satu pun. Akhirnya ia pun sampai rumah, ibunya langsung kaget melihat anaknya masuk ke dalam rumah dengan rambut acak-acakan dan baju yang super kotor.
             Yoojeong-ah, kenapa rambutmu, bajumu, aigoucap ibunya sambil terus membolak-balik badan Yoojeong.
             Ah dwaesseo eomma, aku ingin cepat-cepat mandi lalu istirahat” katanya sambil berjalan menuju ke kamar.
             Ia segera mandi dan ganti baju. Setelah merasa kembali segar ia pun langsung menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur. Hari ini ia merasa benar-benar sial, mulai bangun kesiangan, jalan kaki ke sekolah, lupa tidak membawa buku PR, jatuh di kantin, sampai bergulat dengan ayam-ayam yang super kotor itu.
             Hanya satu yang ia harapkan dari hari ini. Ia berharap semua kejadian yang terjadi hari ini hanyalah sebuah mimpi, dan ketika ia terbangun nanti, itu semua tidak terjadi, bahkan tidak akan pernah terjadi sampai kapanpun, kecuali tentang Baekhyun.
                

============================================

Note : Maaf kalo banyak typo. Mohon kritik dan sarannya ya


Via : Flaming Pearls [ http://flamers24.blogspot.com/ ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar